2. SeTan Kecil

1.3K 131 14
                                    


_Owl-Man_


°°°

"Lo sering ke sini?" tanya Orang itu mengejutkan Orlan.

"Lo!??" kaget melihat Dero yang duduk didekatnya, lalu Orlan ikut duduk di samping Dero.

Awalnya Dero ingin masuk ke rumah Orlan namun ia berpikir itu akan sangat membosankan, apalagi Dero takut sendirian, takut bertemu hantu katanya. Jadi, ia memutuskan mengikuti Orlan dengan sepedanya.

"Hehe," Dero menunjukkan deretan giginya "gue takut Lan sendirian, ntar kalo disamperin hantu gimana, kan serem. Apalagi kata bapak ada penunggu pohon rambutan di depan rumah lo," lanjut Dero.

Orlan heran, kenapa ada laki-laki semacam Dero?, yang dengan mudahnya mempercayai hal tanpa bukti?. Pak Ali memberitahu hal tersebut karena tidak ingin Dero mencuri rambutan yang ia tanam, juga merusaknya.

"Bodoh," gumam Orlan namun masih didengar Dero.

Namun Dero mengabaikannya, karena sudah terbiasa dibilang bodoh oleh Orlan. Orlan yang dingin tetapi bermulut pedas, sekali hujat menembus hati, jantung, ginjal dan paru-paru.

"Lan, lo tau gak kenapa gue takut hantu?" tanya Dero memecah keheningan.

"Kenapa?" tanya Orlan.

"Abisnya tu hantu gak ada yang cakep Lan. Masa iya pucet gitu, gak pernah pernah perawatan deh kayaknya, gak maskeran, gak pakek skincare juga tuh pasti, terus itu bibirnya tuh gak pakek lip-lip-lip apa ya Lan?" tanya Dero melupakan benda keramat yang sering dipakai wanita itu.

Orlan hanya mengedikkan bahunya tanda dia tidak mengetahui nama benda itu.

"Ah itu lah pokoknya, terus nih ya menurut film yang pernah gue baca, hantu itu bau kembang-kembang gitu Lan, lupa deh kembang apa, kembang anggrek kali ya," lanjut Dero masih dengan filosofi hantu yang ia tanamkan dalam otaknya.

"Film ditonton bukan dibaca," kata Orlan memperbaiki kalimat Dero.

"Sengaja gue mah biar lo ngomong, tapi Lan... lo gak takut hantu emangnya?" tanya Dero penasaran.

"Takut," ucap Orlan membuat Dero bahagia karena memiliki teman yang takut dunia perhantuan, "tapi gak lebay kayak lo," lanjut Orlan memudarkan senyum Dero.

"Plis tahan gue biar gak ngatain lo!" kesal Dero.

Orlan tak ambil pusing dengan ocehan Dero, dia kembali fokus menatap danau dihadapannya yang indah terkena pantulan cahaya bulan. Pemandangan yang sangat menenangkan.

"Kok lo gak bilang sih Lan kalo ada tempat keren gini?" tanya Dero

"Lo gak nanya," jawab Orlan singkat.

"Oh iya Lan.. kita mau pulang jam berapa? Jangan lupa PR gue lo janji mau ngerjain ya," ucap Dero lagi.

"Iya," jawab Orlan.

Hening, tidak ada lagi percakapan, yang ada hanya suara ranting jatuh, suara air yang dilempar batu kecil oleh Dero, dan suara angin malam.

"Emm,"

Orlan seperti ingin menanyakan sesuatu namun tak kunjung bersuara, Dero yang melihat nya pun langsung bertanya.

"Apaan?" Kata Dero.

Orlan memperlihatkan ponselnya, disana ada sebuah kalimat postingan dari seseorang yang mengatakan,
'Jika merasa sedih atau banyak masalah, lakukan ini, ambil sebuah batu kecil, pejamkan matamu dan ucapkan permintaam dalam hati, lalu lemparkan saja batu batu yang kamu genggam sejauh mungkin(hindari tempat ramai)'.

OWL MANWhere stories live. Discover now