LS;41

239 29 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Love Scenario © Group 1

Part 41 — Created by girlRin

▪▪▪

Suasana Sekolah seperti biasanya, Angkasa berjalan mengantarkan Aurora ke kelasnya dan kemudian melakukan skinship manis yang membuat banyak orang iri.

“Belajar yang rajin, ya?” Aurora tersenyum saat Angkasa mengusap puncak kepalanya. Bersikap manis adalah keahlian Angkasa dan Aurora merasa diperlakukan bak seorang Putri Raja.

“Masuk gih, bentar lagi bel,” Aurora berjinjit sejenak dan mengecup pipi Angkasa hingga membuat banyak mata menatap mereka jengah. Hampir sebulanan lebih ini mereka mendapatkan pemandangan seperti itu, selain membuat batin jomblo mereka memberontak, mereka juga masih kesal karena keduanya masih awet sampai sekarang.

Keduanya dikenal sebagai pemain hati yang biasanya hanya sanggup berpacaran dengan target mereka sebatas seminggu atau sepuluh hari, tapi ini? Keduanya bahkan hampir bertahan sebulan.

“Makasih, sayang!”

Aurora berlari masuk ke kelasnya dan kemudian membuat Angkasa tersenyum. Pemuda itu berbalik dan berjalan menuju gedung IPS dengan raut malas. Ia bahkan enggan membalas sapaan dari gadis-gadis junior yang sepertinya memang tidak tau malu. Sudah tau Angkasa kemari hanya untuk mengantarkan pacarnya, masih saja mereka berusaha menarik perhatian Angkasa.

“Eh!”

Angkasa berhenti saat ada seorang gadis yang pura-pura jatuh di depannya. Buku-buku gadis itu jatuh dan setelahnya dia pura-pura mengaduh kesakitan.

“Aduh, sakit banget...”

Angkasa menyeringai dan kemudian berjongkok. Ia susun buku-buku gadis itu. Dalam hati, gadis itu tersenyum senang bisa menarik perhatian Angkasa, tapi tak disangka bahwa setelah menyusun buku itu, Angkasa langsung melemparkannya ke bawah. For your information, Aurora adalah anak kelas 12 dan kelasnya terletak di lantai 3 gedung IPA jadi saat Angkasa melemparkan buku-buku itu, sudah pasti akan jatuh ke lapangan Basket gedung IPA.

“... astaga, buku gue!” Panik, gadis itu langsung berdiri dan berlari ke balkon sembari menatap bukunya yang mengenai beberapa orang anak laki-laki yang sedang bermain basket di sana.

“Eh, cewek goblok! Lo cari mati sama kita!”

Gadis itu menggeleng takut, sebab yang mengumpat kepadanya adalah kakak kelas. Tak lama ada yang menepuk bahunya hingga gadis itu berbalik, itu adalah Angkasa.

“Kalau jadi cewek jangan murahan. Udah tau gue punya pacar, ngga usah sok cari perhatian. Basi,”

Gadis itu memerah malu. Bahkan saat Angkasa berlalu pergi, ia masih mengepalkan kedua tangannya. Ia malu, sudah lelah naik ke lantai 3 yang mana adalah wilayah anak kelas 12, ia malah dipermalukan sama orang gedung seberang.

Sialan!

“Awas aja dia. Aku bakal bales dan lihat aja pembalasan aku,” desis gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

.
.
.

Angkasa menautkan alisnya begitu masuk ke kelasnya. Jika melihat Putra asyik dengan ponselnya, Angkasa sudah menduga jika ia sibuk dengan pacarnya, namun saat melihat Leon sedang mengerjai Bianca itu agak aneh. Memang keduanya suka sekali bertengkar tapi kali ini interaksi keduanya lebih—err ... lebih dekat?

01;Love Scenario✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon