LS;19

207 33 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Love Scenario © Group 1

Part 19 — Created by girlRin

🔹🔹🔹

Minggu pagi kali ini, kediaman Ivan dan Naya dipenuhi oleh gelak tawa empat orang pemuda yang sedang asyik menonton film aksi. Katanya sih rekomendasi si Leon, pengen nonton film Aquaman tapi si tolak sama Angkasa, karna dia langsung ganti filmnya jadi film agen FBI gitu. Putra sama Kendra mah nurut aja, yang penting ada camilan. Apalagi tadi Mamanya Angkasa—read: Naya—masak sarapan nan enak, makin betah mereka di sini.

“Kasa! Kasa!”

Angkasa yang sedang asyik menonton pun menoleh dan mendapati sang Mama sedang menggendong adiknya, Chiko. Bocah itu sudah mandi sepertinya, rambutnya basah.

Begitu mereka mendekat, Angkasa bisa mencium aroma telom dari tubuh adiknya bahkan wangi bedak bayi juga ikut menguar dari badan bocah itu.

“Jagain Chiko bentar ya? Mama mau cuci piring,”

Angkasa mengangguk dan memangku adik kecilnya sembari mengganti channel TV. Decakan kesal dari Leon ia abaikan dan hanya menatap pada layar ponselnya karna sedari tadi adiknya anteng di pangkuannya.

“Kookoo, udah wangi aja! Sini sama babang Lele!”

Leon berusaha menggendong Chiko tapi Chiko memukul tangan Leon yang mau menggendongnya. Melihat itu, Kendra tertawa terbahak-bahak, biasanya bocah itu mau bahkan anteng kalo sama Leon, ini tumben galak.

“Duh, Kookoo ngga sayang babang Lele lagi, ya? Ngga dibeliin coklat lagi lho?”

Leon masih berusaha membujuk Chiko agar mau dengannya, tapi entah kenapa si Chiko justru ngamuk. Ia sepertinya nyaman sama kakaknya yang bahkan saat ini sedang asyik main game di ponselnya.

“Abang!”

Angkasa terkejut saat Chiko tiba-tiba nimpuk dia pakai remote TV.

“Chiko, nanti rusak. Papa nanti marah lho,” tegur Angkasa pada adiknya.

Chiko melemparkan remote itu ke lantai dan mengecutkan bibirnya yang mana membuat Leon gemas.

“Ishh, pengen gue cipok deh pipinya. Gue karungin adek lo, ya?”

Angkasa menoyor kepala Leon, “goblok,”

Kendra lagi-lagi tak mampu menahan tawa, ia benar-benar menyukai saat-saat dimana Leon dinistakan.

“Temen susah malah diketawain, goblok lo!” sungut Leon marah.

Putra menepuk bahu Leon dan kemudian berdiri.

“Mau kemana lo?” tanya Kendra.

“Kamar si Kasa. Mau rebahan gue, sambil main game. Ikut?” Kendra langsung berdiri dan mengikuti si Putra ke kamar Angkasa. Naya dan Ivan sudah maklum dengan teman-teman putra sulung mereka, lagian mereka juga bersahabat dengan orang tua mereka. Jadi, karna itulah mereka nyaman di rumah siapa saja di antara mereka.

01;Love Scenario✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang