LS;31

217 28 1
                                    

LavenderWriters Project III Present

Love Scenario © Group 1

Part 31 — Created by girlRin

▪▪▪

“Ra, ada Angkasa di depan tuh!”

Aurora langsung berlari sembari memakai tas selempang miliknya dan bahkan ia hampir terpeleset di tangga karna saking cepatnya berlari hingga membuat Yuna kaget bukan main, untung anak itu berpegangan pada tangga jadinya ngga jatuh. Kalo jatuh pasti encok tuh pinggang.

“Hati-hati, Ra. Ya ampun jadi perempuan kok ceroboh banget sih,” tegur Yuna.

Aurora hanya tersenyum kecil dan segera mengecup pipi Mamanya.

“Ma, Rora jalan dulu ya! Dah, Mama!”

Yuna hanya melotot tak percaya saat anak sulungnya justru berlari menghampiri sang pacar.

“Kak Rora mau kemana, Ma?” Alena tiba-tiba muncul di dekat Yuna sembari membawa setoples kue kering.

“Ya Tuhan! Lena, ngapain muncul kayak hantu gitu?”

Alena hanya nyengir dan mengecup pipi Yuna lalu pergi ke kamar.

“Duh, punya anak gadis kok gini banget?” gumam Yuna pusing.

“Bikin lagi aja yang cowok,”

Yuna menoleh dan mendapati sang suami, Nathan sedang menonton TV.

“Iih, kamu mah ya! Itu maunya kamu. Kamu enak cuma bantu bikin, lha aku? Aku yang sakit. Ishhh,” gerutu wanita itu.

Nathan menatap si istri dan tersenyum geli, “tapi suka, kan?”

Yuna memerah malu dan kemudian pergi ke kamar. Melihat sikap malu-malu si istri, Nathan malah tertawa gemas.

.
.
.

Aurora tersenyum saat mengingat bagaimana Angkasa menelponnya dan mengatakan bahwa ingin mengajak gadis itu makan malam bersama. Sebenarnya sih Aurora baru aja makan di rumah tapi ngga mungkin ia menolak ajakan Angkasa? Mau dia masih kenyang pun jika diajak makan oleh pemuda itu, ia akan selalu mengiyakan.

“Kenapa senyum gitu?” tanya Angkasa sembari sesekali melirik sang pacar. Tumben aja gitu pacarnya senyum-senyum ngga jelas. Takutnya kesurupan kan ribet nanti, Angkasa ngga pinter ngeruqiyah.

“Gapapa kok, eh kita mau makan kemana?” tanya gadis itu.

“Tadinya sih aku mau ngopi aja di coffeeshop langganan aku, tapi kayaknya ngajak kamu ke sana sambil cobain muffin mereka kayaknya enak juga, mau?”

Cappucino latte ya?”

Angkasa tersenyum, ia tentu tau apa kesukaan pacarnya. Ia hanya mengangguk dan mulai mengemudikan mobilnya menuju tempat langganan biasa dia membeli kopi.

.
.
.

Welcome to Graze Coffee Shop, silakan duduk, kakak-kakak!”

Angkasa dan Aurora pun diantarkan ke salah satu meja yang dekat dengan jendela toko. Kebetulan langsung menghadap ke jalanan yang diterangi oleh lampu jalanan yang membuat mereka ngga bosan.

“Menunya, kakak-kakak,”

Si pelayan menyerahkan buku menu pada keduanya.

Blueberry muffin satu, strawberry pancake satu, cappucino latte satu, trus choco lava satu!” ucap Aurora.

01;Love Scenario✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang