LS;25

200 35 0
                                    

LavenderWriters Project III Present
Love Scenario © Group 1

Part 25 — Created by TiaraAtika4

▪︎▪︎▪︎

"Ra, lo jadi ke rumah gua, Kan?" tanya Dara.

Aurora menoleh ke belakang, pada Dara.

"Jam 7 malem gua ke rumah lo, Dar," ucap Aurora.

"Gila! Gua nyuruh lo jam 4 sore  bukan jam 7 malem," kata Dara dengan raut wajah bete.

"Yang penting gua nginep kan? Tenang aja tar gua dateng jam 7. Lo sediain cemilan yang banyak buat nge-drakor," kata Aurora.

"Gak usah khawatir, semalem gua sama Putra baru aja ngeborong supermarket," saut Dara dengan banganya.

"Iya tau yang punya doi pemilik supermarket mah yah bebas," celetuk Kendra yang sukses membuat Aurora tertawa.

Namun tawa Aurora membuat para siswa termasuk Kendra yang masih betada di kelas itu menatap Aurora dengan raut wajah takjub. Aurora benar-benar bak dewi surga yang tengah menjelma menjadi manusia di bumi.

Menakjubkan.

"Ra, berenti. Lo mau bikin yang lain meleleh?" tanya Dara sambil menyengol lengan Aurora.

Aurora menghentikan tawanya, menatap kesekelilingnnya termasuk Kendra yang tengah terdiam sambil memperhatikannya.

"Titisan bidadari mah beda lah," kata Aurora sambil terkekeh pelan. Memukul lengan Kendra mengunakan buku di tangannya, kemudian berlalu pergi keluar dari kelas.

"Kuatin Akhlak lo Ken, yang harus lo luluhin itu Adenya, bukan maungnya," gumam Kendra kemudian menyusul Aurora dan Dara yang sudah keluar dari kelas.

.
.
.

Setelah berusaha membujuk Angkasa dengan seribu jurusnya, akhirnya kini ia bisa menatik Leon pergi ke kafe yang berada di belakang gedung sekolahannya.

Ia harus menanyakan sesuatu tentang Nata dan Angkasa pada Leon, karna Aurora yakin jika Leon pasti akan ceplas-ceplos.

"Dalam rangka apa lo traktir gua? Lo mau nembak gua yah?" tuding Leon dengan pedenya.

Aurora memutar bola matanya malas, menyebutkan pesanannya pada pelayan dan kembali fokus pada Leon yang masih nyengir.

"Bebep Lele," panggil Aurora.

Leon terkejut, nemun detik berikutnya raut wajahnya terlihat senang.

"Apa Bebep Aurora yang cantiknya mengalahkan Artis-Artis tahun 90-an," saut Leon sambil menompang dagu dengan ke dua tangannya.

"Gua mau nanya sesuatu ke lo, tapi lo hatus jujur!" titah Aurora dengan raut wajah serius.

Tanpa berpikir dua kali, Leon mengangguk dengan yakin dan penuh semangat.

"Nata itu siapa?" tanya Aurora.

"Dia–" ucapan Leon terhenti saat pelayan meletakan dua gelas jus alpukat.

01;Love Scenario✔Where stories live. Discover now