LS;04

396 75 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Love Scenario © Group 1

Part 04 — Created by girlRin

.
.
.

Di kelas IPS, Angkasa duduk sembari bermain ponsel. Saat ini kelas mereka sedang kosong karena guru yang mengajar sedang tidak bisa datang karena ada urusan mendadak. Kata Ketua Kelas sih lagi ada masalah sama pencernaannya karena makan tadi kebanyakan pakai sambel.

Ngomong-ngomong tentang makan, Angkasa jadi ingat kejadian di Kantin tadi. Pertemuannya dengan teman pacar sahabatnya. Aurora.

Gadis itu cantik, bahkan terlalu cantik dan sialnya kenapa Angkasa baru sadar ada perempuan secantik itu di Sekolah ini? Kemana aja dia selama ini? Kenapa bisa lepas dari radar seorang Angkasa yang notabene-nya adalah pendeteksi perempuan cantik?

Angkasa tersenyum tipis saat mengingat bagaimana interaksi keduanya di Kantin tadi, terlebih ia dengan segala akal bulusnya bisa duduk di dekat gadis itu tadi. Memang pintar.

“Woiii, ngapain sih senyum-senyum ngga jelas gitu? Kesambet ya?”

Angkasa menatap sahabatnya—Leon—dengan tatapan geli, “enak aja. Masa ganteng-ganteng kayak gue bisa kesambet? Yang ada setan tuh terpesona sama kegantengan gue,”

“Halahhh, kepedean lo! Lagian masih gantengan gue kemana-mana daripada lo. Secara gue kan anak manis, baik hati dan tidak sombong. Ngga kayak lo,” ejek Leon pada sahabatnya.

Angkasa melemparkan pulpennya ke arah Leon yang berhasil dihindari oleh pemuda itu, “eh kampret lo. Kalo kena muka gue gimana? Ntar kegantengan gue luntur gara-gara kelempar pulpen ngga berfaedah,” ucap Leon.

Please deh, Le. Jangan bikin gue ngakak di siang bolong,” ucap Angkasa.

Leon menatap Angkasa dengan tatapan takut—well, seolah-olah takut.
“Kampret, Kasa kesurupan gengs! Kasa kesurupan!”

Angkasa melotot saat Leon dengan segala kehebohan berteriak hingga banyak anak-anak di kelas yang menatap ke arahnya.

“Putra! Kasa kesurupan, njirr. Ruqiyah buruan!” Kini Leon berlari menghampiri sahabatnya yang lain dan menunjuk ke arah Angkasa seolah pemuda itu benar-benar kesurupan.

“Apaan sih, Le?” Bianca tertawa melihat kelakuan Leon yang benar-benar absurd.

“Bi, lo kudu hati-hati ama Kasa! Dia kesurupan njirrr! Pasti kesurupan setan onta kepala gajah,” ucap Leon.

Angkasa berdiri dan menyeret Leon dengan cara mengapit kepala pemuda itu di bawah ketiaknya.

“Ampun, Mbah! Ampun, jangan gangguin Lele! Lele anak baik! Ambil aja tuh si Kasa jadi anak Mbah, Lele ikhlas,” ucap Leon meracau semakin receh.

Hal itu mengundang banyak tawa anak-anak di dalam kelas.

“eh, kutu badak! Ngajak ribut lo ya?” Angkasa malah semakin menjadi-jadi mengerjai Leon.

“Huwaaaaaa, Mama! Tolongin Lele!”

“Hahahahahahaha....”

.
.
.

“Kampret emang tuh si Dara. Masih aja coba ngejekin gue, untung temen, coba kalo engga? Udah gue ratain tuh rambutnya pake tepung terigu,” Aurora mencuci tangannya di wastafel. Beberapa saat yang lalu, ia pergi pamit dari kelas dengan alasan ingin ke toilet dan si guru mengizinkan asal jangan lama-lama.

01;Love Scenario✔Where stories live. Discover now