LS;06

332 80 9
                                    

LavenderWriters Project III Present
Love Scenario © Group 1

Part 06 — Created by girlRin

▪︎▪︎▪︎

“ALENAAAAAAAAAAA...!”

Gema teriakan Aurora memenuhi kediaman keluarga Nathan dan Yuna.

Semua masalah berawal dari si bungsu yang mendapat amanah dari sang Papa untuk membangunkan kakaknya dan bukannya dibangunin dengan penuh kasih sayang, Alena malah masuk ke kamar kakaknya dan mengguyur wajah indah nan manis sang kakak yang masih berlabuh di pulau mimpi dengan air yang ia ambil dari kamar mandi Aurora.

“Mama, tolongin Lena!”

Yuna dan sang suami hanya bisa tersenyum maklum saat melihat Alena yang sudah rapi dengan seragam Sekolahnya berlari dan berlindung di belakang sang Mama yang sedang menuangkan kopi ke gelas Nathan. Tak lama Aurora datang dengan masih memakai piyama warna biru terang bergambar Doraemon dengan wajah dan rambutnya basah.

“Sini lo, adek kurang kerjaan! Ngapain sih pake nyiram gue segala? Lo kira gue tai apa yang kudu lo siram, ha?”

Nathan menatap anak pertamanya dengan tatapan kesal, “Rora, jangan ngomongin tai! Papa lagi makan!”

Aurora menatap Ayahnya dengan raut tak kalah kesal, “Papa juga ngomongin tai!”

Yuna tersenyum geli dan menggeleng, “Rora, mending kamu mandi gih. Udah mau jam 6, kamu mandi trus turun ke sini, kita sarapan. Kalian berangkat sama Papa. Mobil kamu mau Mama pake,” ucapnya.

“Mau kemana, Ma?” tanya Alena sembari memunculkan kepalanya di balik punggung sang Mama.

“Mama mau ke Butik, ada urusan bentar,”

“Ish, awas aja lo ya. Gue kerjain di Sekolah!” Aurora pun pergi kembali ke kamarnya dan mengabaikan rengekan minta maaf dari Alena.

“Mama, Kak Rora tuh!” adu gadis itu pada sang Ibu.

“Lagian kamu juga, ngapain gangguin kakak kamu? Udah tau dia kayak gimana orangnya masih aja kamu kerjain,” ucap Nathan sembari mengambil beberapa sendok sayur lagi.

“Abisnya Kak Rora tidur kayak kebo, ngga mau bangun. Mungkin kalo lagi gempa, Kak Rora mah ngga bakal ngerasain, asyik molor aja,” sungut Alena sembari duduk ikut sarapan.

Yuna hanya tersenyum dan menyiapkan makanan untuk anak-anaknya.

“Makasih, Ma!”

Yuna mengusap kepala Alena, “makan yang banyak.”

.
.
.

Di Sekolah, Aurora benar-benar sedang badmood. Bagaimana tidak? Saat di rumah ia dikerjai habis-habisan oleh si Alena, di Sekolah ia malah berhadapan dengan Putra dan Dara yang malah mesra-mesraan di depan kelas mereka.

“Woi, kusut ama tuh muka. Belum disetrika?” tanya Kendra saat Aurora melemparkan tasnya di atas meja.

“Bacot lo,”

01;Love Scenario✔Место, где живут истории. Откройте их для себя