LS;34

200 24 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Love Scenario © Group 1

Part 34 — Created by girlRin

▪▪▪

“Makannya pelan-pelan aja, sayang. Ngga akan ada yang ngambil kok,”

Aurora tersenyum saat Angkasa mengusap bibirnya yang belepotan oleh es krim vanila. Ya, seharusnya mereka sedang belajar di Sekolah tapi tiba-tiba saja Angkasa mengajak Aurora membolos dan berakhirlah mereka di salah satu kedai es krim yang terbilang cukup jauh dari Sekolah mereka.

“Makasih, sayang!”

Angkasa tersenyum dan mengusap lembut rambut Aurora. Ia menyukai wangi shampoo yang dipakai oleh gadis itu. Terasa lembut dan pas untuknya.

“Habis ini mau kemana?” tanya Angkasa.

“Mall?”

Angkasa mengangguk, menuruti apa mau sang pacar.

“Mau belanja ya?” tanya pemuda itu.

Aurora menggeleng, “ngga sih. Mau jalan aja sama kamu. Kalo kamu punya rekomendasi tempat lain gapapa. Oh ya, gimana kalo kita ke tempat favorit kamu waktu itu. Coffee Shop yang waktu itu kita datangin,”

“Boleh, ketagihan sama muffin mereka, ya?”

Aurora tersenyum, “enak sih muffin mereka tapi aku lebih suka sama latte mereka. Enak banget,”

“Kamu suka banget ya sama latte?”

Aurora tersenyum geli dan kemudian ia genggam tangan Angkasa, “tapi aku lebih suka kamu kok,”

Angkasa tersenyum dan membalas genggaman Aurora. Dalam hati, jantungnya berdebar kencang. Ucapan Aurora barusan benar-benar ia harapkan terucap tanpa terikat oleh hubungan mainan ini. Dalam diam, Angkasa membayangkan bagaimana manisnya mereka jika mereka benar-benar berpacaran seperti orang pada umumnya. Seperti Putra dan Dara yang serius.

.
.
.

Di sisi lain, Dara dan Bianca sedang makan di Kantin. Hanya berdua. Itu juga usul Bianca, katanya ia ingin curhat pada Dara dan alhasil para laki-laki memilih makan di Kantin anak IPS. Toh, dari kelas IPA cuma Kendra dan ketiga temannya adalah anak IPS jadi mungkin sesekali tidak apa.

“Kenapa sih, Bee?” tanya Dara.

“Dar, lo mikir ngga sih? Rora akhir-akhir ini tuh makin lengket sama Kasa. Buktinya dia aja bolos kan sama Kasa,”

Dara memang tak menemukan presensi Aurora di kelas tadi. Ia hanya ingat jika tiba-tiba saja Angkasa mendatangi gadis itu ke kelas mereka dan mengajak gadis itu pergi padahal guru sebentar lagi akan datang.

“Menurut lo, apa Rora udah suka sama Kasa?”

Dara menatap Bianca dan kemudian mengangkat bahunya acuh, “gue ngga bisa kasih tau jawabannya karena itu cuma bisa dijawab sama Rora sendiri, tapi dari menurut gue dia memang udah luluh sama Kasa,”

Bianca menghela napas panjang, “gue khawatir sama dia,”

“Kenapa harus khawatir? Toh, Kasa juga kelihatannya mulai suka sama Rora,”

“Ya kalo bener, kalo engga? Gue ngga mau Rora sakit hati. Emang sih dia suka nyakitin hati orang tapi sebagai temen gue ngga mau lihat dia kenapa-napa, Rora tuh naif banget sama yang namanya cinta,”

01;Love Scenario✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang