LS;30

218 32 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Love Scenario © Group 1

Part 30 — Created by TiaraAtika4

▪︎▪︎▪︎

Jika memang akhrinya Aku yang kalah karna lebih dulu jatuh cinta padaMu.  Akan Aku ubah alur permainanya, akan Aku buat Kamu juga kalah dan jatuh cinta padaKu.

"Angkasa, tolong lepasin tangan Kamu. Tangan Aku sakit," pinta Aurora.

Angkasa langsung melepaskan tangan Aurora.

"Kamu mau bawa Aku ke kamana? Bolos?" tanya Aurora sambil mengusap pelan pergelangan tangannya dengan sorot mata terus saja menatap Angkasa yang masih memunggunginya.

Angkasa menghela nafas, memejamkan matanya sebentar untuk menenangkan dirinya yang masih marah, kemudian membalikan tubuhnya menghadap Aurora.

Ia menatap Aurora dengan sorot mata yang kini berubah terlihat teduh, tidak seperti tadi. Kemudian tatapannya beralih pada pergelangan tangan Aurora yang terlihat memerah karna ulahnya.

Angkasa mengambil alih tangan Aurora, mengusap pelan pergelangan tangan Aurora.

"Maaf," pinta Angkasa dengan nada menyesal.

"Maafin Aku yah, Aku gak sengaja," ucap Angkasa sambil menatap Aurora.

"Kasa, Jeno cuman lagi ada masalah sama keluarganya. Makanya Aku meluk dia biar dia tenang, kenapa Kamu marah dan ngancem dia kaya gitu?"

"Apa harus di peluk? Kamu bisa menepuk bahunya atau ngomong sesuatu yang bisa bikin dia tenang tanpa harus Kamu peluk!"

"Aku tanya lagi, kenapa Kamu marah dan ngancem dia?"

Angkasa terdiam, kemudian...

"Karna Aku cinta Kamu! Kamu itu milik Aku, Aurora," jawab Angkasa tanpa berfikir dua kali saat mengucapkan itu.

Sedangkan Aurora terdiam saat mendengar itu. Antara nyata dan palsu benar-benar sulit untuk di bedakan, raut wajah Angkasa, suara Angkasa saat mengucapkan itu terdegar tulus.

"A-apa Kamu cemburu?" tanya Aurora.

"Apa Aku tidak boleh cemburu? Kamu pacar Aku, cuman Aku yang boleh peluk Kamu!"

"Udah, jangan marah lagi. Aku cunan nanya, bukan melarang Kamu buat cemburu, Angkasa."

"Sayang, bukan Angkasa!"

"Jangan memaksa."

"Tapi Aku memaksa!"

"Lagi marah aja nyebelin," gumam Aurora dengan nada sebal.

"Dari pada marah-marah gak jelas–"

"Marahnya Aku itu jelas banget yah!" potong Angkasa dengan cepat.

"Iya, maaf Sayang. Kalo gitu, balik ke sekolahan yuk," ajak Aurora dengan nada yang berusaha ia buat imut.

"Gak mau, udah telat mending bolos," tolak Angkasa.

01;Love Scenario✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang