08 : That Night

16.3K 2.3K 266
                                    

tidak dianjurkan untuk dibaca siang hari ⚠️
iNGET  PUASA WOYYYY!!!

400 votes
80 comments
for next, please?

Sekali–sekali, saya mau bikin seneng istri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekali–sekali, saya mau bikin seneng istri. Ucapan Johnny yang kemarin terus terngiang di kepalaku. Ah, sumpah, mungkin sudah jadi hobi Johnny membuat hati seorang wanita jadi kelimpungan. Entah apa maksudnya. Dan yang membuatku lebih salah paham lagi, sebelum berangkat Johnny membuatku merasa bahwa kami seolah sepasang suami istri yang saling mencintai. Di halaman rumah, Johnny berpamitan, mengecup keningku, lalu memelukku cukup lama—seolah dia nggak mau berpisah denganku. Aku nyaris mati, nyaris jatuh pada pesona Johnny yang luar biasa.

Tapi untungnya, aku nggak jatuh cukup dalam karena lagi–lagi pikiran buruk tentang Johnny menggerayangi pikiranku. Dia bersikap sangat baik belakangan ini, mungkin hanya siasatnya saja agar aku nggak curiga bahwa dia punya wanita lain. Dan lagi, dia bilang perjalanan dinas ke Ilsan selama dua hari? Oh, ayolah, belum lama ini aku pernah mendengar kasus seorang suami yang mengakunya mengikuti perjalanan dinas ke luar kota, tapi nyatanya malah berlibur bersama selingkuhannya yang cantik.

Aku menggelengkan kepala, berusaha mengusir pikiran–pikiran lain yang nggak berguna. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat dan pulang. Aku nggak mau lama–lama di kantor, karena Naeun nggak masuk. Katanya dia harus menjaga anak dari kakaknya yang masih kecil. Kakaknya punya pekerjaan penting yang mengharuskan dia nggak pulang ke rumah, sementara suaminya bekerja di luar kota. Jadi, mau nggak mau, Naeun yang harus mengurus anaknya.

⚜⚜⚜

Dua hari terlewati begitu saja. Hari ini, Johnny pulang. Entah kenapa aku menunggu kedatangannya, padahal sebelum–sebelumnya aku sudah memutuskan untuk masa bodoh kepada Johnny.

Ah, sumpah sebal sekali!

Pukul empat sore, selepas pulang bekerja aku langsung membereskan rumah. Menata semuanya agar terlihat rapi. Berbelanja bahan makanan walau kulkas sudah cukup penuh. Semua aku lakukan, untuk mengisi waktu luangku menunggu Johnny pulang. Katanya, pukul lima dia akan sampai di rumah. Dan itu artinya, setengah jam lagi.

Aku menunggu, duduk di sofa sambil menonton televisi. Terus menunggu, bahkan sampai jarum pendek jam dinding menunjuk ke angka sembilan—pria itu belum datang juga.

Aku kecewa. Aku marah. Bukan pada Johnny, tapi pada diriku sendiri. Seharusnya dari awal, aku nggak berharap.

⚜⚜⚜

Uhukk!

Aku terbatuk dan terbangun saat jam menunjukkan pukul dua belas lebih beberapa menit. Meraba atas meja di sampingku, aku nggak menemukan gelasku. Aku lupa, malam ini aku nggak menyiapkan air minum karena terlalu resah. Tiga jam lalu, aku benar–benar menangis karena sakit hati. Sumpah, itu hal terbodoh, paling bodoh, yang pernah aku lakukan. Untuk apa menangisi pria yang bahkan nggak memikirkanmu?

[3] Marriage | Seo Johnny ✔ [end]Where stories live. Discover now