07 : SK Grup

14.7K 2.5K 371
                                    

375 votes
80+ comments
for next, please?

Belum genap seminggu menjalani hidup satu atap bersama Johnny, aku sudah mengerti bagaimana cara pria itu bermain untuk bertahan hidup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Belum genap seminggu menjalani hidup satu atap bersama Johnny, aku sudah mengerti bagaimana cara pria itu bermain untuk bertahan hidup. Cara pria itu selalu sama, selalu membuat kesepakatan untuk melindung dirinya sendiri dan menyelipkan janji manis setelahnya. Saya lindungin kamu dari Papa. Jujur saja, sepotong kalimat yang keluar dari mulut Johnny malam itu sukses membuat hatiku menghangat. Dia bisa terlihat sangat baik dan brengsek dalam satu waktu.

Aku sendiri bingung, sebenarnya mau pria itu apa?

Tapi walaupun kadang–kadang Johnny baik, aku berusaha untuk nggak jatuh hati. Dia baik satu kali, tapi bisa saja membuatku sakit berkali–kali. Untuk antisipasi sih, aku malas kalau sampai sakit hati.

Hari ini, aku bekerja seperti biasa. Nggak ada larangan untuk keluar rumah dari Johnny dan akupun sudah nggak ada pemikiran untuk kabur lagi. Sekarang, aku sudah nggak mau ambil pusing. Kalau pun Johnny mau bawa wanitanya ke rumah, bahkan melakukan hal–hal tabu, ya silahkan. Itu haknya. Dari awal seharusnya aku sadar kalau kami menikah bukan karena cinta. Jadi seharusnya aku juga terbiasa dengan sikapnya. Mungkin aku juga harus sedikit bersyukur? Karena Johnny masih memperlakukanku dengan layak. Aku nggak disiksa seperti pemeran tersakiti di film–film.

"Naa!" Naeun berlari ke arahku, wajahnya yang panik menunjukkan bahwa dia nggak dalam posisi baik, "Bitna! Kamu gantiin Mbak Seulgi ya presentasi di SK grup soal rancangan brand  sistem baru yang kemarin tim startup diskusiin. Kamu punya pegangan proposalnya kan?"

"P–punya," jawabku, "Mbak Seulgi kemana emang?"

Naeun misuh–misuh. "Nggak tau, tuh. Padahal udah dijadwalin sama bos pagi ini ada presentasi ke SK. Tapi Mbak Seulgi nggak bisa dihubungin dan ini udah mepet banget. Tim startup lainnya ada proyek, sisa kamu sama Jun."

"Kenapa nggak Jun aja?" tanyaku, "masalahnya, kan, aku baru gabung. Udah sempet baca proposal sih, tapi ya wawasan aku nggak seluas anggota lain."

"Jun demam panggung."

Aku menghela nafas. "Kapan kita berangkatnya?"

"Setengah jam lagi."

Aku membelalak.  Aku melirik jam tanganku. Tiga puluh menit mana cukup untuk menghafal proposal yang nggak tipis sekaligus membuatnya terdengar menarik. Keterampilanku dalam berbicara di depan umum mungkin nggak terlalu buruk, tapi jika semendadak ini siapa yang tahu hasilnya akan bagaimana?

"O–okay."

"Good!" Pekik Naeun, "setengah jam lagi, langsung ke ruangan bos, ya."

"Lho? Bos juga ikut?"

Naeun mengangguk. "Karena kita berhadapan sama SK, bos mau ikut andil." Naeun melambai sebelum melangkah pergi. "Semangat Bitna!"

⚜ ⚜ ⚜

[3] Marriage | Seo Johnny ✔ [end]Where stories live. Discover now