01 : Life After Marriage

38.6K 3K 358
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar!♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar!♡
.
.
.
.
.

Satu dari sekian banyak orang yang merasa tidak beruntung dalam kehidupannya mungkin adalah Choi Bitna. Lahir dan dibesarkan oleh kakek dan neneknya di Chicago, sampai saat ini bahkan Bitna tak kenal sesosok ayah dan ibu yang telah menjadikannya ada ke dunia. Mentalnya sudah teruji luar biasa dengan semua masalah hidup yang Bitna atasi seorang diri. Terlebih, saat seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya meminta Bitna menikahi seseorang yang bahkan tidak ia kenal. Namanya, Seo Johnny, sama-sama lahir di Chicago, namun tinggal di Korea Selatan. Pria yang katanya tampan, mapan, dan baik hati-menurut informasi yang ayah Bitna berikan.

Tapi pada dasarnya, mulut bisa berbohong. Karena nyatanya, Johnny tak semanis apa yang ayah Bitna ucapkan. Tampan bisa jadi pengecualian karena pria itu memang tampan. Tapi sebentar, baik? Bitna rasa itulah masalahnya sekarang.

Setelah acara pernikahan mereka selesai, Johnny bahkan tidak pulang ke tempat yang nantinya akan dijadikan rumah untuk mereka. Lalu, Bitna menerima pesan dari Johnny, yang isinya-

Seo Johnny

Seo Johnny
Malam ini saya nggak pulang.

You
Ke mana?

Seo Johnny
Rumah pacar saya

Wanita mana yang tidak sakit hati jika suaminya dengan terang-terangan bilang bahwa ia tidur di rumah pacarnya? Menyebalkan-ah, bukan menyebalkan lagi. Itu keterlaluan! Bitna rasanya mau mengumpati Johnny seumur hidupnya, tapi dia urungkan karena bagaimanapun Johhny kini suaminya.

Dan seharusnya Bitna tahu, hidupnya tidak akan lagi berjalan dengan baik saat ia memutuskan menikah dengan pria yang suka main wanita seperti Johnny ini.

Ya, dia Seo Johnny, pria yang sudah beristri, tapi pacarnya dimana-mana.

⚜ ⚜ ⚜

Choi Bitna

Malam ini, malam kedua setelah hari pernikahanku bersama pria bernama Seo Johnny. Jujur saja, sampai saat ini aku belum melihat batang hidungnya. Dia nggak pulang sama sekali, bahkan setelah dua hari. Terakhir mengabari, dia bilang akan tidur di rumah pacarnya. Gila, bukan? Seo Johnny adalah pria paling gila yang pernah aku temui di dunia. Dia sudah punya istri dan beraninya dia bilang akan tidur di rumah pacarnya kepada istrinya sendiri.

Aku sebenarnya bisa saja marah. Tapi melihat keadaanku dan Johnny yang sama-sama asing, aku merasa nggak berhak untuk melarang Johnny. Aku bahkan nggak mencintainya. Kami nggak saling suka-dan mau suka bagaimana, kenal saja nggak. Pertemuan pertama kami itu, dua minggu sebelum pernikahan di langsungkan. Aku dijemput paksa dari Chicago oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahku dan langsung menuju tempat pertemuan keluarga. Itu skenario paling buruk yang Tuhan rencanakan untukku. Ini mimpi buruk!

Dug! Dug! Dug!

Aku terhenyak. Kutinggalkan semua aktivitas yang tengah aku lakukan dan membiarkan dunia hening sementara waktu. Dug! Dug! Dug! Dan suara itu terdengar lagi. Bukan-itu bukan lagi terdengar seperti suara ketukan, tapi suara orang yang memukul pintu dengan keras. Aku menelan saliva, mencoba lebih tenang. Oke, tenang Bitna. You've been through a lot of things out there. Aku mencari sesuatu yang bisa melindungiku dari sesuatu di luar sana. Dan aku temukan, sebuah tongkat bisbol berdebu dari belakang lemari Johnny. Ini pasti miliknya.

Dengan langkah tak gentar, aku keluar dari kamar, menuju ruang tengah, dan mendekat ke pintu utama. Aku mengintip dari balik jendela dan samar-samar melihat siluet dua orang pria berdiri tepat di depan pintu. Oke, ini saatnya. Aku membuka pintu dengan perlahan dan dengan cepat mengayunkan tongkat bisbol ke depan.

"Weh, weh, tenang!" Pekik salah seorang pria.

Aku membelalak, melihat Johnny berdiri di samping pria tinggi besar yang tadi menyahutiku. Johnny terlihat lemas dan-aku langsung mengerti apa yang terjadi. Tanpa pikir panjang, aku mengayunkan tongkat di lenganku dan sayangnya dapat tertangkap oleh lengan pria itu.

"Arghhhh!" Pria itu meringis. "Lo salah paham! Gue temen Johnny!"

Aku terdiam. "T-temen Johnny?"

Pria itu mengangguk dengan wajah kesal. "Minggir!" Dia menggertak. "Dipikir Johnny nggak berat apa!"

Johnny dibopong pria besar itu sampai ke sofa, lalu dia membaringkannya. Setelah itu, pria itu kembali berdiri dan menatapku. Ah, sungguh, sepertinya aku benar-benar salah paham di sini. Dan lagi tadi aku sempat memukulnya dengan nggak main-main kerasnya.

"Gue Lucas," ucapnya, memperkenalkan diri. "Bilang sama Johnny, gue yang anter dia sampe rumah. Bilangin juga, ponselnya masih di rumah Jessi-ah, bukan! Bukan Jessi... Jaehyun! Di rumah Jaehyun!"

Aku tersenyum kecil. Sepertinya, aku mengerti. Apa pacarnya Johnny itu Jessi dan ponselnya tertinggal di rumah wanita itu? Kupikir begitu. Aku menghampiri Lucas yang terlihat gugup. Dia keceplosan dan sayangnya aku nggak sebodoh itu untuk ditipu.

"Aku udah tau," ucapku. "Jessi... pacarnya Johnny kan?"

Lucas tampak nggak kaget dengan pertanyaan yang kuberi. Pria itu kini memasang raut serius di wajahnya. "Johnny yang bilang?"

Aku mengangguk.

Lucas mengusap tengkuknya. "Lo nggak ngerasa gimana gitu suami lo punya pacar?"

Aku terdiam dan memang diam selalu menjadi hal yang paling benar. "Tangan kamu luka, mau diobatin?" Aku mengalihkan pembicaraan. Karena aku sendiri nggak tahu jawaban apa yang harus kukatakan terhadap pertanyaan dari Lucas.

"Nggak usah," jawab Lucas. Dia nampaknya nggak mau melanjutkan pembicaraan. "Gue pulang dulu."

Aku mengangguk sembari mengikuti langkahnya yang mendekat ke pintu. "Sorry," lirihku.

Lucas mengangguk. "Jaga Johnny baik-baik, jangan sampe dia kabur ke rumah pacarnya lagi."

"I try."

⚜ ⚜ ⚜

[3] Marriage | Seo Johnny ✔ [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang