-Spin Off or Sequel?

5.3K 260 3
                                    

---Prolog---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---Prolog---

"Gus, tolong jangan jebak saya di situasi seperti ini!"

Sosok berkemeja hitam lengkap dengan sarung serta sungkok berwarna senada yang dikenakannya tampak memutar tubuh agar bisa berhadapan langsung dengan perempuan yang telah berhasil menahan langkahnya.

Dia tersenyum, menerbitkan lesung pipi yang berhasil menciptakan debaran di dada seorang Hanum Elora. Debaran yang tak pernah ia rasakan ketika berhadapan dengan laki-laki mana pun. Debaran ini begitu asing, tapi entah kenapa Hanum lega merasakannya. Karena mungkin ini merupakan pertanda bahwa dirinya sudah sembuh.

"Biasakan untuk menyapa secara sopan dan mengucap salam, Hanum."

Sadar akan kesalahannya, Hanum meringis pelan dengan kepala tertunduk. "Maaf. Assalamua'alaikum, Gus Alif."

"Wa'alaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh." laki-laki yang dipanggil dengan sebutan 'Gus Alif' itu tampak mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. "Sudah bagus, tapi lebih bagus kalau kalimat salamnya dilengkapi."

Berdecak kecil, Hanum spontan mengangkat kembali kepalanya yang seketika itu juga membuat kedua netra cokelatnya bertubrukan dengan tatapan teduh Gus Alif---sebelum gantian laki-laki itu yang menundukan kepala untuk menjaga pandangan.

"Udah boleh ngomong?"

"Silakan."

"Gus, jangan sama saya! Saya terlalu buruk untuk disandingkan dengan laki-laki seperti Gus Alif."

Gus Alif terkekeh kecil, dia sudah menduga topik macam apa yang hendak dibicarakan perempuan ber-gamis abu di depannya ini.

"Gus, jangan malah ketawa! Lagi pula, kenapa harus saya sih, Gus? Salah saya apa?"

Kali ini bukan sekadar kekehan, tetapi Gus Alif benar-benar tertawa mendengar ocehan Hanum apalagi disertai ekspresi memelas penuh kepasrahan tersebut.

Berdehem pelan untuk menyelesaikan tawa dan menetralkan suara, Gus Alif mulai menatap dengan serius gadis di hadapannya. "Hanum, dengar! Bukannya kamu sendiri yang mengatakan bahwa secara tidak langsung, hijrah-mu berawal dari saya?"

"Lalu?"

"Saya merasa memiliki tanggungjawab untuk benar-benar menuntun kamu hingga akhir. Maka, menikahlah dengan saya, Hanum Elora. Izinkan saya membimbing kamu menjadi wanita shaliha yang akan menemani saya di syurga-Nya kelak."

---Hijrah Cinta---

Hayolohh, siapa nih yang penasaran sama kelanjutan kisahnya Hanumm??

Jangan lupa baca spin off Amin Yang Sama dengan judul Hijrah Cinta tentang Hanum yaa...

Rameinn yaaa. Insya Allah gak akan kalah seruuu!!! Aku bakal konsisten update kalau ga sibuk banget. Cerita ini bakal nemenin kalian selama ramadhan, jadi aku saranin baca selama On Going yaa, biar lebih greget.

Jangan lupa vote dan spak komen supaya aku semangat🖤

Btw, AYS ada sequel-nya kok. Atau lebih ke ekstra chapter sihh, tapi hanya ada versi e-book. Tidak aku perjual belikan ya temen-temennn, kalian bisa dapetin e-book nya kalau kalian ikut PO novel Amin Yang Sama di shopee😍

Terimakasihh, wassalamualaikum🖤🖤

Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang