-08. Identitas Seorang Muslimah

11.7K 1.2K 23
                                    

Dengan ekspresi datarnya, Ethan keluar dari ruang BK SMA Garuda lalu menyusuri lorong koridor hingga tiba di parkiran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan ekspresi datarnya, Ethan keluar dari ruang BK SMA Garuda lalu menyusuri lorong koridor hingga tiba di parkiran. Laki-laki berkaos hitam dilapisi kemeja kotak-kotak hitam putih itu menghela nafas panjang tat kala mendapati seorang Rayna Eliza Winata tampak baru saja menduduki jok motor bagian belakang milik salah satu anggota Proklisi.

"Eliza!" panggil Ethan dengan suara tegas, hal itu tentu saja membuat kepala Eliza langsung berpaling ke arahnya. "Pulang bareng saya!" ucapan bernada perintah tersebut didengar jelas oleh Eliza.

Ethan memasuki mobilnya lebih dulu, disusul Eliza kemudian. Gadis yang masih mengenakan seragam sekolahnya tersebut langsung menutupi bagian pahanya dengan outer yang ia bawa.

"Hai, Kak Eliza!" sapaan Razella dibalas Eliza dengan cubitan gemas di pipi chubby-nya.

"Rayyan gak ikut, ya?"

"Udah dijemput sopirnya Daddy Randi tadi."

Eliza mangut-mangut mendengar balasan Razella atas pertanyaannya. Keadaan hening kemudian, dua gadis itu justru dibuat bingung sebab Ethan yang belum juga menyalakan mobilnya.

"Kita masih nungguin siapa, Mas? Bang Raka, ya?" tanya Razella.

Ethan tersenyum kecil seraya menggelengkan kepalanya. Kemudian ia mengambil sepasang earphone dan memasangkannya di kedua telinga milik sang adik.

"Mas mau ngobrol sebentar sama Kak Eliza, Zella denger sholawatan dulu, ya," katanya. Razella menurut saja, sudah biasa seperti ini jika Ethan hendak berbicara serius namun, menurutnya agak sensitif untuk didengar oleh telinga mungil Razella. Di sisi lain, ia juga tak mungkin membawa Eliza menjauh dan berbicara berdua saja dengan gadis itu. Belum saatnya.

Pandangan Ethan turun pada outer yang menutupi paha Eliza. Tahu alasannya apa? Karena gadis itu menggunakan rok sekolah yang kelewat pendek. Sudah bukan rahasia umum lagi, entah sudah berapa banyak rok sekolah milik gadis itu yang digunting oleh anggota OSIS maupun guru BK. Belum lagi kemeja putih khas SMA Garuda yang super ketat. Ethan sampai kewalahan sendiri menasehati gadis itu.

"Kenapa ditutup?"

Eliza menatap bingung ke arah Ethan. "Apa?"

"Rok kamu." mengalihkan pandangannya, Ethan memilih menatap wajah Razella yang tampak tenang dengan alunan sholawat di telinganya. "Kalau ketika bersama saya kamu bisa menjaga aurat kamu, kenapa kepada orang lain tidak?"

"Mas Ethan 'kan, gak suka."

Keadaan hening beberapa saat, Ethan kembali menegakan tubuhnya dan memandang lurus ke arah depan. "Kalau orang lain juga bilang gak suka, kamu bakal tutup aurat kamu?"

Eliza terdiam sebentar, sebelum akhirnya menjawab pelan. "Maybe, yes?"

Ethan tersenyum kecut. "Jadi, kamu hidup untuk memuaskan orang lain? Tidak peduli seberapa panas api neraka yang menunggumu, yang terpenting adalah membuat orang lain senang dengan caramu mengumbar aurat, begitu?" sarkasnya.

Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now