-35. Sedikit Moment

9.1K 1K 143
                                    

Eliza tahu ini terdengar bodoh, tapi efek dari sentuhan Ethan tadi memang se-dahsyat itu hingga ia mendadak tak sadarkan diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eliza tahu ini terdengar bodoh, tapi efek dari sentuhan Ethan tadi memang se-dahsyat itu hingga ia mendadak tak sadarkan diri. Ah, lebih tepatnya, dokter bilang dirinya hanya kecapekan disebabkan oleh perjalanan jauh yang sempat ditempuh. Ya, Eliza rasa perkataan dokter sepertinya lebih terdengar masuk akal.

"Baru dipegang Mas Ethan aja udah pingsan, kalau dinikahin bakal mati muda gak, kira-kira?" ledekan Raka mengundang tangan mungil Eliza untuk mendarat di lengannya.

"Buset gue digebuk!" ringisan Raka tak dihiraukan Eliza, gadis itu memutar bola matanya malas.

"Kamu istirahat aja ya, El. Keluarga yang lain juga ngerti kok sama kondisi kamu, jadi gak papa kalau kamu gak gabung." perkataan Celine diangguki Eliza dengan cepat. Dia juga sudah malas keluar kamar, apalagi bertemu dengan Ethan, mau ditaruh mana muka cantiknya ini? Ethan pasti berpikir tentang betapa freak-nya seorang Rayna Eliza Winata yang mendadak pingsan hanya karena tak sengaja dia sentuh.

"Sehat-sehat, Kak. Jangan sakit terus, Ray khawatir liatnya." Rayyanza memberikan tepukan pelan di kening sang kakak, diiringi senyuman hangat yang membuat Eliza seketika meleleh. Rayyanza itu memang duplikatannya Randi sekali!

"Ini cewek beruntung mana yang bakal dapetin adek manis gue, ya Allah?!" kekeh Eliza seraya mencubit gemas pipi Rayyanza.

Rayyanza berdecak kecil. "Ray keluar dulu, kalau ada apa-apa telpon aja," ujarnya sebelum kemudian menarik Raka untuk ikut keluar dari kamar. Disusul Celine kemudian, meninggalkan Eliza seorang diri yang beberapa saat kemudian terlelap dalam tidurnya.

Setelah memastikan putrinya baik-baik saja, Celine berniat kembali ke halaman belakang namun, di tangga ia tak sengaja berpapasan dengan Ethan.

"Eliza gimana, Mi?" tanya laki-laki itu tanpa basa-basi.

"Udah siuman, tapi Mami suruh istirahat aja di kamar. Kamu mau ke sana?"

Ethan tak langsung menjawab. Jujur saja ia bingung, sangat ingin menemui Eliza, akan tetapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk ia membongkar status mereka.

Seolah faham, Celine tersenyum kemudian menarik tangan Ethan untuk kemudian ia bawa ke depan kamar yang ditempati Eliza.

"Mami cek dulu, kalau dia udah tidur nanti kamu masuk, okay?"

Ethan tersenyum kecil dan mengangguk. "Makasih, Mami."

Celine membalasnya dengan anggukkan, sebelum kemudian ia membuka pintu kamar di sampingnya secara perlahan. Celine masuk, sedangkan Ethan menunggu di luar. Hingga tak berselang lama, wanita itu kembali dengan seutas senyuman di bibirnya.

"Eliza udah tidur. Kamu masuk aja, tapi pelan-pelan, ya. Soalnya Eliza sekarang udah gak minum obat tidur lagi, takutnya dia gampang kebangun," beritahu Celine.

Ethan menganggukkan kepalanya tidak lupa mengucapkan terimakasih.

Setelah Celine pergi, ia pun masuk ke kamar Eliza. Napasnya sempat dibuat tertahan sejenak tat kala melihat gadis itu tengah tertidur pulas dengan jilbab yang masih terpasang di kepalanya.

Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now