-15. Maaf untuk Surga

10K 1.1K 71
                                    

"Sha, boleh pake earphone dulu sebentar? Saya mau ngobrol sama Eliza

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Sha, boleh pake earphone dulu sebentar? Saya mau ngobrol sama Eliza." Alisha mengangguk, dia mengambil earphone yang disodorkan Ethan, kemudian memakainya.

"Kenapa?" cetus Eliza.

"Jangan sering nyahutin omongan Mami, Eliza. Memberikan wajah masam di depan wanita yang melahirkan kamu, kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan?"

"Mami juga sering bikin aku kesel. Kalau emang mau dihargain, harusnya Mami hargain aku juga dong-"

"Eliza!" Ethan dengan tegas memotong perkataan tunangannya tersebut. Alisha sampai menoleh karena suara Ethan ikut terdengar di telinganya padahal disumpal earphone dengan suara yang lumayan keras.

"Beliau itu wanita yang melahirkan kamu. Delapan belas tahun yang lalu, dia bertaruh nyawa agar kamu bisa terlahir ke dunia. Sembilan belas tahun Mami membesarkan kamu, merawat dan mendidik kamu dari sejak kamu berada dalam kandungan. Jangan menyakiti orang yang sudah mengajarimu bicara. Jangan menginjak-injak harga diri orang yang sudah menuntunmu dari merangkak, berdiri, hingga pandai berjalan. Kamu tidak akan pernah bisa membalas apa yang sudah Mami kamu berikan. Mami pun tidak akan pernah menuntut hal itu sama kamu, maka cukup jangan sakiti dia."

"Ingat, Eliza! Ridho seorang ibu adalah ridho Allah. Surga berada di telapak kaki seorang ibu. Tega kamu menyakiti surgamu sendiri?"

Entah sudah sejak kapan, Eliza terisak di tempatnya. Nasihat Ethan kali ini benar-benar tepat menyentuh relung hatinya, menyadarkan ia atas kekeliruannya selama ini.

"Ethan, kamu apain Eliza?" Alisha melepas earphone-nya, dia menatap khawatir ke arah Eliza sambil mengusap-usap bahu gadis itu. "Kamu marahin dia?"

"Hanya menegur, Sha. Dipake lagi earphone-nya, saya belum selesai," pinta Ethan dengan tak mengurangi nada sopannya.

"Jangam macem-macem!"

"Iya."

Setelah memastikan Alisha menggunakan kembali earphone-nya, Ethan melanjutkan apa yang hendak ia sampaikan.

"Minta maaf sama Mami. Belajar mengontrol emosi kamu mulai dari sekarang. Setiap kali ada yang memancing amarah kamu, ber-istighfarlah. Cukup pendam itu dalam hati, jangan sampai perkataanmu menyakiti oranglain, dan membuat diri kamu menyesal di kemudian hari. Pelan-pelan, Insya Allah, saya yakin kamu bisa." Ethan melirik Eliza sekilas lewat cermin di atas kepalanya.

"Makasih, Mas. Makasih selalu negur dan nyadarin Eliza. Maaf karena Eliza jauh dari kata baik. Eliza bukan perempuan shaliha seperti Ning Alisha," lirih Eliza di tengah isakannya.

Ethan memijat pangkal hidungnya yang tiba-tiba berdenyut sakit. "Saya belum punya ilmu buat nasehatin orang yang lagi cemburu. Nanti saya pelajari dulu, ya."

"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن