-17. Iman Yang Sama

9.8K 1.1K 371
                                    

Ada hal mengejutkan yang membuat Ethan bingung harus bereaksi seperti apa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada hal mengejutkan yang membuat Ethan bingung harus bereaksi seperti apa. Laki-laki itu sejak tadi hanya diam termenung melihat tasbih yang berada pada genggaman kakak perempuannya. Jantung Ethan berdesir, matanya memanas tat kala senyum dan tatapan Evellyin mengarah padanya.

"Ethan, sini!" panggil perempuan itu dengan suara pelan. Ethan menurut, dia duduk pada kursi yang letaknya di samping bansal Evellyin.

"Kakak mau denger kamu murotal Qur'an dong," pinta Evellyin seraya membalas genggaman sang adik pada jemarinya.

Ethan termangu, tatapannya beralih pada tasbih yang masih setia berada dalam genggaman kakak-nya. Seolah peka, Evellyin mengulas senyum di tengah rasa sakit yang mendera.

"Sejak kapan?"

"Baru satu minggu yang lalu."

"Kenapa gak kasih tau Ethan?"

Evellyin meringis sebentar sebelum kembali mengulas senyum. "Biar suprise," jawabnya diiringi kekehan.

Sadar situasi, Ethan memilih tak melanjutkan. Biarlah nanti ia akan kembali menuntut penjelasan untuk apa yang tengah terjadi sekarang.

"Koh Geo belum lancar azan-nya, nanti kalau anak kakak lahir, kamu yang azanin, ya?" pinta Evellyin disertai lelehan air mata. "Bantu kakak sama Koh Geo didik anak kami dengan ajaran Islam ya, Than? Kakak pengen punya anak shalih seperti kamu," lanjutnya.

Dada Ethan kembali berdesir, ditatapnya sang Kakak dengan mata memanas. Anggukkan singkatnya bersamaan dengan kedua mata Evellyin yang terpejam. Sebelah tangannya yang tidak digenggam Ethan ia gunakan untuk berdzikir, hal tersebutlah yang membuat Ethan tak sanggup menahan air matanya.

Benarkah ini? Sekarang ia memiliki iman yang sama dengan sang kakak perempuan, juga suami dan calon anaknya.

Selagi menunggu Evellyin menjalani proses pembukaan, Ethan mengabulkan keinginan perempuan itu yang memintanya untuk murotal Qur'an. Orang-orang di sekitar mereka bahkan dibuat ikut terharu melihat pemandangan tersebut. Geo yang biasanya merasa iri kalau Evellyin tidak mau lepas dengan Ethan ketika bertemu, kini hanya menatap keduanya dengan mata yang ikut memanas.

"Impian kamu untuk memiliki amin dan iman yang sama dengan Ethan sudah terwujud, Sayang," lirih suami dari Evellyin itu dalam diamnya.

Meskipun, sejak berusia satu tahun Ethan jarang bertemu dengan Evellyin disebabkan ia yang tinggal bersama orangtua angkatnya namun, semua orang tahu sebesar apa Evellyin menyayangi adik laki-lakinya yang satu itu. Bukannya tidak menyayangi Evan juga namun, ikatan batin antara Evellyin dan Ethan jauh lebih kuat.

Di tengah perbedaan yang ada, sedekat apapun dirinya dengan sang adik, Evellyin selalu merasa ada dinding kokoh yang membatasi mereka.

Berawal dari tiga tahun yang lalu, saat untuk pertama kalinya Ethan berani meng-imami salat, sejak saat itu Evellyin memiliki keinginan yang begitu besar untuk berada di shaf belakang adiknya. Geo mengetahuinya, kemudian tanpa siapapun tahu, keduanya mulai mempelajari Islam sebelum akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Allah tersebut satu minggu yang lalu.

Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now