-23. Perdebatan

8.5K 1K 121
                                    

Entah hanya perasaannya saja atau memang ada yang aneh dengan kelakuan seorang Ethaniel akhir-akhir ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah hanya perasaannya saja atau memang ada yang aneh dengan kelakuan seorang Ethaniel akhir-akhir ini. Di mata Eliza, laki-laki itu sedikit lebih protectif dari biasanya. Bahkan, ketika Eliza mengatakan hendak ke rumah Hanum, Ethan menawarkan diri untuk ikut serta dengan alasan bahwa ia memiliki keperluan dengan Galen juga.

Setelah puas meledek outfit Eliza yang berubah drastis, Hanum mengajak sahabatnya tersebut untuk duduk di sofa ruang tamu. Keduanya sibuk dengan aktifitas masing-masing, sedangkan Ethan dan Galen mengobrol di teras depan.

"Kiamat tuh emang udah deket banget, ya? Takut gue jadinya." celetukan Eliza membuat Hanum menatapnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa lo? Random amat."

"Ini loh, sekarang tuh lagi marak-maraknya pembahasan tentang LGBT. Terlepas dari para pelaku, gue lebih gak habis pikir sama yang ngedukung, orang-orang Indonesia lagi. Ini mereka pas sekolah gak diajarin tentang norma-norma apa, ya?" Eliza berujar dengan suara yang menggebu, sampai-sampai Ethan dan Galen menoleh padanya, memastikan kalau keadaan aman-aman saja.

"Gak usah ngurusin hal-hal yang gak pentinglah, El. Hidup-hidup mereka, kok lo ikutan repot, sih? Lagi pula ya, dari yang gue baca-baca di sosmed tentang para pelaku LGBT, mereka kayak gitu juga bukan kemauan mereka. Rasa itu tumbuh dengan sendirinya. Mungkin ada beberapa faktor yang memengaruhi. Tapi, terlepas dari itu, mereka bukan melakukan tindakan kriminal yang bakal membahayakan orang lain kok. Kalau lo gak suka, setidaknya jangan caci maki mereka."

Sekarang gantian Eliza yang menatap Hanum dengan tatapan tak habis pikir. "Gak penting? Hanum, lo masih Islam 'kan? Dan lo gak lupa 'kan, kalau kita ini tinggal di Indonesia? Ada norma yang harus kita patuhi."

"Ya lo kenapa sih, ribet banget? Mereka ngerugiin lo? Enggak 'kan?" balas Hanum tak mau kalah. "Zaman sekarang pacaran aja udah dinormalisasikan. Padahal berhubungan dengan lawan jenis tanpa ikatan mahram itu juga dosa 'kan?"

"Terus menurut lo, LGBT juga perlu dinormalisasikan?" Eliza berdecish. "Gak ada otak lo."

Merasa kata-kata yang keluar dari mulut Eliza mulai keterlaluan, Hanum langsung menatapnya tak suka. "Gue gak ada bilang gitu ya, Za. Okay, gue tau pemahaman gue tentang agama mungkin minus banget, tapi lo harusnya juga ngaca, kalau lo gak jauh lebih baik dari gue. Jangan terlalu munafiklah jadi orang."

Eliza membalas tatapan tak suka Hanum dengan heran. "Kok lo jadi ngatain gue, sih?"

Suasana mulai memanas, Ethan dan Galen yang menyadari hal tersebut langsung masuk guna memastikan kalau dua gadis tersebut tidak sampai bertengkar.

"Ini ada apa, sih? Kenapa jadi pada ribut kalian?" tanya Ethan. "Jelasin, kenapa? Gak usah dibawa tegang kayak gini," lanjutnya, berusaha mencairkan suasana.

Karena tak ada yang mau buka suara, akhirnya Ethan berinisiatif untuk mengambil ponsel Eliza yang masih menyala. Samar-samar tadi memang ia dan Galen mendengar topik perdebatan keduanya namun, Ethan rasa ia perlu memastikan.

Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now