-06. Yuk, Nikah!

13.2K 1.2K 39
                                    

"Ah, ini gimana, sih? Perasaan rumusnya udah bener deh, tapi jawabannya gak ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah, ini gimana, sih? Perasaan rumusnya udah bener deh, tapi jawabannya gak ada." entah sudah berapa kali Eliza mengeluh karena rumus-rumus fisika yang sama sekali tidak nyangkut di otaknya.

Dengan perasaan kesal dan kepala pening, Eliza menutup kasar buku paket di tangannya. "Mas Ethan katanya mau ngajarin, malah diem aja dari tadi!" protesnya pada Ethan yang sejak tadi duduk tenang di sofa.

"Tadi mau saya ajarin, kamu bilang bisa sendiri," balas Ethan.

Memang benar, sehabis mengajari Rayan mengaji, Ethan menghampiri Eliza berniat mengajari cewek itu. Mengingat tunangannya satu itu agak kurang dalam urusan akademik. Namun, Eliza menolak mentah-mentah bantuan Ethan dengan alasan dia bisa belajar sendiri. Padahal, entah sudah berapa puluh kali dalam waktu satu jam Ethan mendengar cewek itu mengeluh.

"Tau ah, males! Mau ke sirkuit aja." keceplosan. Eliza langsung menampar bibirnya dengan mata melotot, kaget dengan kata-katanya sendiri.

Di sisi lain, Ethan langsung menatapnya dengan sebelah alis terangkat. "Mau ke sirkuit?" tanyanya tenang.

Tanpa sadar Eliza mengangguk. Sedetik kemudian, dia langsung menggelengkan kepala cepat.

Ethan tersenyum kecut. "Saya tanya, mau ke sirkuit?"

Eliza berdecak. "Bilang iya juga gak bakal dibolehin," desisnya.

"Boleh."

Reflek Eliza menolehkan kepalanya ke arah Ethan. Keningnya berkerut bingung. Tumben sekali tunangannya tersebut.

"Boleh ke sirkuit?"

Dengan ekspresi tenang Ethan menganggukkan kepala. "Tapi, kalau ada apa-apa, jangan harap saya mau peduli."

Senyum Eliza yang hampir terbit dibuat pupus kembali. Kalimat Ethan barusan tidak pernah berani untuk ia bantah, karena ketidak pedulian laki-laki itu adalah bencana untuknya.

Sudah pernah Eliza katakan, bukan? Entah apa yang akan terjadi padanya jika Ethan tidak turut campur dalam hidupnya.

"Kenapa diem? Siap-siap gih, katanya mau ke sirkuit." suruh Ethan dengan senyuman kecil, sedangkan matanya fokus ke layar ponsel.

"Gak jadi."

Suara kekehan laki-laki itu membuat Eliza mendengkus sebal. "Mas Ethan, ngapain masih di sini?" tanyanya mengalihkan topik.

"Ngusir?"

"Nggak. Nanya doang."

Ethan tersenyum kecil. "Mastiin kamu gak beneran kabur ke sirkuit malam ini."

Sudah Eliza duga. Ethan sengaja tidak langsung pulang sehabis mengajari Rayyan, sebab laki-laki itu mendengar perbincangannya dengan Hanum di telpon tadi. Ya, Eliza memang berniat pergi ke sirkuit malam ini namun, ia berakhir dengan buku paket fisika sebab Ethan yang mengawasinya sejak tadi.

Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now