-10. Terkekang?

10.8K 1.1K 68
                                    

Ethan memutuskan untuk pulang ke rumah orangtua kandungnya selama Eliza menginap di rumah ayah dan bunda-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ethan memutuskan untuk pulang ke rumah orangtua kandungnya selama Eliza menginap di rumah ayah dan bunda-nya. Terhitung ini adalah hari ke dua ia tidur di istana Wiraguna yang mana kebetulan sedang ada Evellyin dan suaminya.

"Mau kemana, Than?" tanya Evellyin ketika ia melihat sang adik dengan penampilan rapihnya baru saja keluar dari lift.

"Ke basecamp Proklisi. Mau nitip sesuatu gak?" tanya Ethan seraya mengelus singkat perut besar kakaknya.

Evellyin melebarkan senyum. Dia sudah akan melontarkan keinginannya namun, kemudian menggeleng. Tidak jadi.

"Mendadak gak pengen apa-apa," katanya.

Mengedigkan bahu, Ethan kemudian pamit setelah memastikan kembali bahwa kakak perempuannya itu benar-benar tidak menginginkan apapun.

Baru tiba di basement hendak mengeluarkan motor kesayangannya, tiba-tiba saja ada panggilan masuk di ponselnya yang membuat Ethan mengurungkan niat saat hendak mengenakan helm.

Nama 'Rayna Eliza' terpampang jelas di layar ponsel. Ethan menaikan sebelah alisnya sebelum menggeser tombol hijau.

"Mas Ethann!" suara Eliza menyambut sesaat setelah Ethan menempelkan ponsel di telinganya.

"Salam dulu, Eliza," tegur laki-laki itu. Bisa ia bayangkan Eliza tengah cengengesan di sebrang telpon saat ini.

"Astaghfirullah iya, lupa. Assalamu'alaikum, Mas Ethan."

"Wa'alaikumussalam. Kenapa?"

"Mas, Eliza boleh pinjem mobil?"

"Mau kemana?"

"Mau ke rumahnya Hanum."

"Sopir-nya Bunda emang gak ada?"

"Lagi anter Bunda ke super market. Terus Ayah juga lagi jemput Zella ke rumah nenek-nya, jadi gak bisa minta anter Ayah." tidak perlu kaget. Meskipun, seorang Razriel Arvelo Gadriana tercatat sebagai pengusaha sukses, laki-laki itu tetaplah ayah yang perhatian kepada anak-anaknya. Eliza yang sudah dianggap Arvelo sebagai putrinya sendiri pun ikut kecipratan perhatiannya. Jadi tidak heran kalau Eliza sering bertingkah manja pada ayah angkat tunangannya tersebut.

"Udah sholat?" tanya Ethan.

"Udah."

"Kuncinya ada di atas meja belajar saya. Jangan berani-beraninya kelayapan kemana pun selain rumah Hanum. Jam sepuluh saya jemput."

"Ish, kok dijemput? Gimana kalau Eliza nginep aja di rumahnya Hanum?"

"Enggak!" tegas Ethan. Bukan tanpa alasan dia tidak memperbolehkan Eliza menginap di rumah sahabatnya tersebut. Terakhir gadis itu menginap, dia bangun jam sembilan dan melewatkan sholat subuh. Belum lagi acara keluyuran malamnya yang sudah terlalu sering membuat Ethan uring-uringan sendiri.

Amin Yang Sama (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang