Two Alpha
Johnny x Jaehyun
*
*
*
Setelah memutuskan untuk tidak kembali ke pack, Johnny dan Jaehyun hidup sebagai serigala pengembara, nomaden, atau lebih dikenal dengan sebutan Rogue.
Tak ada yang tahu bagaimana keadaan BlackMoon setelah mereka pergi. Apakah ada yang mencari, atau kawanan memilih untuk membiarkan keduanya memilih jalan mereka sendiri.
Johnny sendiri sejujurnya ingin kembali. Siapa yang tidak? Tapi, setelah semua yang terjadi, bahkan saat dirinya sakit pun hanya segelintir yang peduli, mungkin mengikuti kemauan Jaehyun adalah yang terbaik untuk saat ini.
Bahkan meski sisi alpha-nya meronta, meminta untuk tetap melindungi pack-nya, takut jika sesuati terjadi, namun saat itu juga Jaehyun yang mengerti kegelisahannya langsung menenangkannya.
"Pack akan baik-baik saja."
Johnny pun mengangguk, kembali meringkuk dengan Jaehyun yang berada dalam dekapannya.
Berdua mungkin lebih baik dari semua jalan yang ada.
Kini, ditengkuknya sudah ada tanda. Jaehyun berhasil melakukannya. Mungkin ... Jaehyun benar-benar sudah menyerah pada dirinya. Tak ada lagi pride alpha yang menghalangi keinginannya. Johnny pun sama, ia sudah menerima Jaehyun sepenuhnya.
Setelah semua, tidak mungkin ia mengabaikan Jaehyun bahkan meski hanya setitik.
Hanya saja, ia tak berharap banyak. Jaehyun bukan omega dan itu artinya mungkin tak akan ada anak yang akan hadir di antara mereka.
Johnny dan Jaehyun pun tak pernah lama menetap di satu tempat. Pastinya, mereka mencari kawasan tanpa serigala di sekitarnya. Tahu bagaimana perangai serigala mengenai teritory. Johnny memilih menghindari konflik yang tak perlu terjadi.
Musim dingin tiba dan selama itu juga Johnny memilih gua sebagai tempat tinggal mereka sementara.
Masa berburu adalah yang paling mereka tunggu. Kebanyakan ia melihat Jaehyun yang bermain-main dengan salju.
Lucu.
Setiap kali melihat itu, keinginan Johnny untuk kembali terkubur lagi.
Jika pulang, apakah Jaehyun masih akan bahagia seperti itu?
Johnny meragukannya.
"Johnny, aku tahu apa yang sedang kau pikirkan. Apa yang sedang mengganggumu. Tapi, aku tidak menginginkan itu. Aku suka di sini."
Johnny meletakkan dagu di atas kepala Jaehyun, "Benarkah?"
"Uhm."
Johnny tidak menjawab.
"Apa kau sungguh ingin kembali?"
"Tidak."
"Pembohong," dengusan terdengar. Uap hangat keluar dari moncong Jaehyun. Dalam kegelapan sekalipun, Johnny masih dengan jelas melihat mood kekasihnya berubah buruk. Anehnya, tetap terlihat cantik.
"Jaehyun-ah, bagaimana jika kita-"
Terkejut dengan kemungkinan apa yang tengah Johnny pikirkan, serigala cokelat yang tadinya meringkuk itu sedikit menegakkan punggungnya.
Tanpa kata Johnny langsung mengubah dirinya dan ya ... ia bisa melakukannya.
YoonOh, mungkin hanya mengatakan omong kosong saat ia diminta untuk memilih saat itu. Untuk mengujinya saja. Siapa yang tahu?
Bisa juga karena Youngho yang dengan suka rela mengorbankan dirinya.
Segera setelah menjadi manusia, Johnny melingkari serigala cokelat berbulu lembut itu dengan lengannya.
Jaehyun dengan cepat juga mengubah dirinya, kembali menjelma menjadi manusia yang tampan dan rupawan.
Dengan anugerah indera penglihatan yang tajam, mereka tetap sanggup melihat dalam gelapnya malam. Sengaja tak menyalakan api, karena itu bisa memancing makhluk lain yang mungkin ada di hutan ini.
Udara dingin dari luar membuat Jaehyun semakin menempel pada Johnny. Tangan berjemari lentik miliknya terangkat, menyusuri wajah Johnny dengan pelan dan sedikit menggoda, "Jika kembali ... apa kita masih bisa mendapatkan kesempatan seperti ini? Jika kau menjadi leader pack lagi ... apa kau masih percaya diri memiliki mate tanpa status seperti ini?"
Johnny memejamkan mata, menikmati sentuhannya.
"Mungkin kau mengatakan tak mengapa aku tak memiliki status itu lagi, entah seorang Alpha atau bukan kau tak akan peduli ... tapi, bukankah seorang leader pack harus melanjutkan keturunan?"
"Jaehyun-ah ..."
"Jika tidak, kau mungkin akan- mmmh!"
Bibir dikunci. Johnny tak tahan jika Jaehyun terus berbicara omong kosong lagi. Dengan lembut, lidah Johnny memaksa masuk. Jaehyun membuka mulut, membiarkan Johnny mengacaukannya lagi kali ini.
Dalam kungkungan lengan keras, Jaehyun tak melawan. Ia menyerahkan sepenuhnya dan menikmati setiap sentuhan dari tangan besar dan kasar favoritnya.
Dinding gua menggores punggung Johnny yang bersandar. Jaehyun sempat meringis khawatir, namun Johnny tak membiarkannya kehilangan fokus meski sedetik.
"Lihat aku."
Keduanya beradu tatap, lalu Johnny kembali memagutnya begitu anggukan ia layangkan.
Jemari panjang menyusuri tubuh mulus tanpa cacat. Jaehyun melengkungkan punggungnya, memberi keleluasaan pada Johnny yang tengah bermain dengan dadanya.
Suhu tubuh mereka meningkat drastis. Lenguhan, desahan, dan teriakan saat jari Johnny mulai mengoyak lubang berkerut di bawah tubuh Jaehyun menghiasi malam kelam. Tak ada bulan, namun ada bintang terang yang berkelip di langit.
Mungkin hanya kebetulan, atau sebuah pertanda ... karena saat Johnny menumpahkan benihnya, bintang itu melesat turun seolah jatuh dari langit yang kini berubah mendung.
Di penghujung malam, salju turun menutupi tanah yang mulai basah.
Dalam dekapan Johnny yang sudah kembali menjadi serigala, Jaehyun tertidur dengan mimpi yang sempurna.
"Johnny ... kau harus tahu, hanya dengan berdua ... kita bisa bahagia."