Bag. 17

3.8K 515 36
                                    

Tentu saja, Jaehyun memimpin dengan buruk.

Semua orang mengeluhkan semua hal-hal tentang keputusan Jaehyun. Bahkan dari hal terkecil seperti pembagian patroli saja Jaehyun terkesan asal dan hanya memilih sesuai dengan apa yang ia lihat.

Perburuan juga tidak rutin, sementara banyak anak-anak yang harus diberi makan. Banyak dari alpha dan gamma yang berburu tanpa komando. Jaehyun membiarkan mereka.

Yuta juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara Johnny, serigalanya semakin lemah sementara Jaehyun belum juga mengetahui bagaimana caranya untuk mengobati.

Bagaimana cara untuk mengembalikan serigalanya, bahkan melepaskan kutukannya.

Jaehyun sering pergi. Lama tak kembali. Ia tak peduli jika banyak yang mencari. Seakan lupa dengan janjinya sebelum ini. Yonghwa, terpaksa mengambil alih kawanan.

Serigala harus memiliki pemimpin.

Jaehyun tak peduli. Saat kembali, ia hanya akan melihat raga Johnny yang semakin pucat. Suhu panas khas serigala pun mulai tak terasa. Setiap kali memanggil, hanya dengungan lirih yang terdengar. Saat Jaehyun bertanya apa yang salah, Johnny hanya mengatakan bahwa dirinya semakin lemah.

Itu membuat emosi Jaehyun tak terkendali. Ketakutan dan kekalutan semakin besar. Namun, ia tutupi dengan topeng keangkuhan.

Bahkan meski dikucilkan, tak dianggap, ia tak peduli. Entah apa yang membuatnya pergi meminta menjadi pemimpin hari itu. Jika bukan karena Johnny, ia tak akan sudi. Ia pikir Johnny akan membantunya. Lagipula, bukankah Elder Jungwoo juga mengatakan hal yang sama?

Tapi, Kenapa sekarang keadaan serigala hitam itu justru semakin memburuk?

Berhari-hari ia pergi ke Black City. Perpustakaan adalah tujuannya. Ia hanya ingin sesuatu. Mungkin, manusia bisa membantu. Tapi, ia tahu pasti, manusia tak percaya pada sihir dan kutukan. Bahkan tentang vampir dan serigala, manusia hanya menganggapnya lelucon belaka.

Jaehyun pulang tanpa hasil. Perjalanannya sia-sia. Justru mengantarkannya pada kenangan saat ia dan Johnny datang bersama ke tempat itu berdua.

Jaehyun hampir gila.

Terlebih saat ia bertanya pada Doyoung, bukankah Johnny berkata hanya akan mengantar Tzuyu? Tapi, kenapa malah tidak pulang dan tetap berada di tempat itu?

Tzuyu mati, memangnya itu urusannya? Kenapa tidak kembali saja dan membiarkan BlueMoon dengan segala urusan mereka? Tidak mungkin kan Johnny begitu bodoh dengan ikut campur urusan pack lain?

Jaehyun tidak habis pikir.

Doyoung -satu-satunya serigala yang terakhir bersama Johnny- mengatakan kejujuran, Beta itu tidak tahu karena Johnny hanya berkata ingin bertemu dengan leader pack BlueMoon sebentar saja.

Lalu, Winwin dengan raut datarnya menceritakan malam itu. Malam di mana ia koma dan berada dalam gendongan Johnny.

"Rowoon menitipkan surat untukmu, tapi karena kau tak sadarkan diri, jadi aku memberikannya pada Johnny."

Mungkin itu yang membuat Johnny tinggal lebih lama dan berakhir bersama Kim SeokWoo dan Mingyu hari itu.

Jaehyun semakin dibuat bingung. Akhirnya, esok harinya ia nekat pergi ke perbatasan. Ketatnya penjagaan membuatnya harus mencari tempat aman untuk bicara empat mata.

Namun, Rowoon yang memenuhi panggilannya hanya menjawab dengan kalimat dingin, "Jangan libatkan aku dalam masalah kalian." Lalu, serigala itu pun pergi meninggalkan Jaehyun sendiri tanpa petunjuk yang berarti. Selain fakta bahwa Jaehyun sudah ditandai, masalah itu ... Rowoon tak ingin mengingat apapun lagi.

Two Alpha✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora