Bag. 23

4.3K 574 128
                                    

Jaehyun tidak pernah tahu jika melahirkan itu rasanya akan semenyakitkan ini. Jadi, inikah yang dirasakan ibunya saat melahirkan dirinya dulu?

Masalahnya adalah dia bukan perempuan dan ia tidak bisa menahan rasa sakit seperti ini. Rasanya ingin menangis, namun ia tahu menangis hanya akan membuang tenaganya.

Jadi, alih-alih melolong atau menggeram, serigala cokelat itu justru diam. Diam sembari mengeluarkan suara kesakitan yang begitu lirih. Johnny yang mendengar pun hanya bisa menatap sendu sambil sesekali mondar-mandir untuk menyiapkan selimut dan air hangat.

"Johnny ..."

Johnny yang sejak tadi berada dalam mode manusianya, kini mengubah dirinya menjadi serigala. Ia pun mendekat dan mengusap kepala Jaehyun dengan dagunya.

Tak tahu harus bagaimana, ia hanya bisa memberi semangat pada Jaehyun yang masih berusaha mengeluarkan bayi dari dalam perutnya.

Hingga beberapa waktu berlalu, bersamaan dengan banyaknya lolongan serigala yang terdengar jauh, anak pertamanya pun berhasil lahir dengan selamat.

Serigala hitam yang ia tahu akan menjadi harapan di masa depan.

Melihat sosok mungil yang tampak tak berdaya itu pun Jaehyun beringsut, begitupun dengan Johnny. Keduanya bergantian menjilati sisa darah yang menempel di tubuh si bayi dan saat itu barulah mereka menyadari bahwa tidak ada perasaan semenakjubkan ini.

"Jeno-ya ...."

Johnny mendongak, menatap Jaehyun lalu menunjukkan bahwa ia setuju dengan nama itu.

Seo Jeno keturunan mereka yang juga seorang alpha.

Di ruang pertemuan -sebenarnya hanya pondok yang biasa digunakan untuk berkumpul jika ada sesuatu, Jungwoo menatap Yonghwa dengan senyum tercerah yang pernah ia tunjukkan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Di ruang pertemuan -sebenarnya hanya pondok yang biasa digunakan untuk berkumpul jika ada sesuatu, Jungwoo menatap Yonghwa dengan senyum tercerah yang pernah ia tunjukkan.

"Jangan tersenyum seperti itu. Menyeramkan, asal kau tahu."

Seketika itu juga Jungwoo cemberut. Namun, rasa bahagia yang menjalar di hatinya tak mampu membuatnya bersedih terlalu lama.

Desir angin terasa tak biasa, lebih lembut dari sebelumnya. Jika mereka mau keluar, langit juga tampak cerah meski bulan baru separuh terlihat. Bintang-bintang terlihat banyak dan kerlipannya bisa mereka nikmati dari jarak ini.

Malam ini jelas tak biasa. Jungwoo bisa merasakannya. Hal baik akan datang, kawanan mereka mungkin akan mendapatkan keberuntungan.

Tingkahnya itu pun menarik perhatian Seojun, "Elder, apa ada hal baik yang terjadi?"

Jungwoo tersenyum.

Seojun pun membalasnya, karena berbeda dengan Yonghwa, Seojun memang jauh lebih lembut dan pengertian. Mungkin dari sini kita tahu mengapa sifat Johnny dan Jaehyun juga sangat bertolak belakang di masa lalu.

Meski begitu, dekatnya persahabatan antara Yonghwa dan Seojun tidak ada yang berani meragukannya sampai detik ini.

"Apa itu? Boleh kami tahu?"

Two Alpha✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant