Bag. 41

1.8K 340 86
                                    

Jaehyun dalam hati meyakini, anaknya bisa menjaga diri. Bukannya ia tidak khawatir, akan tetapi ... sungguh, ia tahu jika anaknya mampu melindungi dirinya sendiri.

Sudah tahu juga bahwa Haechan adalah mate anaknya, Jaehyun mencoba bicara. Meminta agar Haechan menghubungkan mindlink dengan anaknya. Walau kecil kemungkinan karena mereka bahkan belum mating, tapi ... tidak ada salahnya mencoba.

Malam itu Johnny hampir pergi, tapi tiba-tiba Lucas kembali.

"Biar aku yang mencari."

"Aku ikut."

Lucas menatap mate-nya, tersenyum berterima kasih. Meski dalam hati masih merasa gamang, bagaimana ia bisa salah? Tapi, itu murni kesalahan. Jelas hanya kesalahan. Tak perlu dipikirkan.

Tak perlu ... diteruskan.

"Tapi-"

"Jangan meninggalkan pack lagi, Johnny. Tetaplah menjaga pack ini." Tak hanya Johnny, tapi Lucas juga menatap Jaehyun. Semua kekacauan yang terjadi adalah karena mereka pernah pergi.

"Alpha ... kau semakin kuat, tapi berhenti menutupinya, buka lah mata ... musuh yang sebenarnya, mungkin ada di dekat kita."

Johnny terdiam. Yuta yang maju untuk bertanya, "Apa maksudnya?"

"Aku melihat sesuatu ... tapi, itu bukan wewenangku."

"Katakan yang jelas, Brengsek!"

Seorang beta berani meneriakinya ... Lucas ingin sekali tertawa.

Tanpa menjawab, ia keluar aula dan berlari ke dalam hutan gelap bersama Mark yang berusaha menyamai langkahnya.

"Lucas, tunggu!"

Langkah pria tinggi dengan surai kemerahan itu berhenti. Dengan raut lelah memandang Mark lembut. Tangannya terbuka, membiarkan Mark memeluknya.

"Maaf ... maafkan aku, Mark."

Mark tak banyak bicara, memilih untuk tak peduli meski amarah memenuhi hatinya kini.

Daripada menuruti ego dengan resiko kehilangan mate-nya, lebih baik begini ... Mark mampu menahannya. Tak peduli apa, Lucas adalah miliknya.

Hanya akan menjadi miliknya.

"Kurasa ... aku harus jujur padamu."

"Tentang apa, Wong Yukhei?" -kau sungguh mengkhianatiku?

"Maaf, tapi aku hanya ingin jujur soal statusku ..."

Pelukan terlepas, Mark mendongak, menatap Lucas tajam, "Katakan."

"Aku ... adalah Leader dari RedMoon pack, dan kau ... kau adalah seorang Luna."

Mark terpaku. Kaku di tempatnya. Tak tahu ...

Apa ...

Apa yang baru saja didengarnya?

"Lucas, kau ..."

"Maaf, Mark. Terlalu banyak yang kurahasiakan darimu."

Mark tertawa, tawa sumbang yang menyakiti hati Lucas. Tawa dengan mata yang berkaca-kaca.

Lucas mendekat, namun ... Mark menatapnya, semakin tajam. Seperti belati, perlahan tapi pasti mengoyak perasaan Lucas yang semakin ngilu karena rasa bersalah yang menggebu.

"Apa anak itu tahu?"

"Mark-"

"Soal kau yang seorang leader dari RedMoon pack, tentang semua ... apa anak itu mengetahuinya?"

Two Alpha✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang