Bag. 30

2.4K 407 91
                                    

Saat Littlemoon masih berdiri, siapa yang tidak mengenalnya?

Seo Youngho.

Dia ... kakak sepupu dari kakek Johnny.

Seorang alpha yang tegas, membawa Littlemoon menjadi pack yang benar-benar besar dan memiliki pengaruh yang cukup tinggi di kawasan itu.

Rogue?

Tidak akan ada kawanan serigala liar yang berani menghancurkan pack sekuat LittleMoon.

Namun, di balik kejayaan yang tersemat di tengah nama LittleMoon, ada kebobrokan yang mengikuti di belakang nama besarnya.

Kudeta.

Pengkhianatan.

Ketidak puasan.

Pada apa?

Iri, dengki, hitamnya hati para alpha yang merindukan kuasa.

Jung bersaudara. Yang paling kuat adalah yang mampu memanipulasi elder -Jung Yunho. Melempar kutukan pada Youngho yang pada akhirnya justru salah sasaran ke pada mate-nya -Jung Yoonoh.

Ya, Jung YoonOh tak lain adalah bungsu dari tiga alpha Jung yang perkasa. YoonOh, elder yang bahkan tak bisa bertarung, namun sekuat tenaga melindungi Alpha-nya.

Semua, terekam jelas dalam sisa ingatan serigala Youngho yang kini menjadi inang bagi alpha Johnny.

Karena itu, betapa marahnya ia saat melihat Jaehyun melompat dan langsung menerjang para Rogue di depan matanya.

Youngho -ah, bukan ... tapi, Johnny ... ia sungguh tidak bisa melihat kejadian mengerikan itu terulang lagi.

"Aku tidak bisa membiarkanmu bertarung sendirian, Johnny. Terakhir kali aku membiarkanmu sendiri, kau berada dalam ambang batas antara hidup dan mati."

Johnny merasa marah pada dirinya yang dulu. Terlalu lemah.

"Kurasa kau benar."

Mendengar suara sang Leader, saat itu Lucas langsung terdiam. Begitupun dengan Mark dan beberapa teman-temannya yang sedang mendiskusikan entah apa di aula.

Meski tak ada pertemuan, tempat itu adalah tempat berkumpulnya mereka sehari-hari -jika tidak ada jadwal untuk berburu.

"Siapa yang kau ajak bicara?"

Semua membisu. Sejak dulu memang hanya Lucas yang berani bicara tanpa nada sopan dan rasa tak suka yang bahkan tidak berusaha diredam ataupun ditutupi sama sekali.

Mark diam-diam menendang kaki Lucas. Matanya jelas tersirat pesan, "Jaga bicaramu, Brengsek!"

Tapi, Lucas bahkan tak menggubris sama sekali -tidak peduli.

"Dulu, saat Mingyu datang dan Tzuyu meminta diantar ke keluarganya ..."

Semua menyimak.

"-kau memperingatkanku. Tapi, aku tidak mendengarkanmu."

Johnny akan menyesal karena membantu orang asing.

Namun, Lucas mengangkat satu alisnya, seringainya timbul. "Kau sekarang menyesal? Bukankah sudah terlambat untuk itu? Lagipula ... untuk apa membicarakan orang yang sudah mati?"

Tak lama dengusan Lucas terdengar. Mungkin hanya Mark yang memperhatikan. Itu juga karena hanya Mark yang tahu bagaimana keadaan Lucas setelah kejadian itu.

Kau tahu bagaimana rasanya melihat satu persatu orang yang kau kenal mati?

Jika itu serigala liar, atau rusa sebagai calon makanan yang mati di hadapan ... mungkin tak apa. Namun, melihat kematian orang yang pernah berada di kawanan dalam waktu yang cukup lama ...

Two Alpha✅Where stories live. Discover now