Bag. 27

3.1K 464 80
                                    

Suara derak dari kayu yang terbakar terdengar mengisi keheningan.

Malam itu, Johnny sedang pergi berburu. Sudah dari beberapa jam lalu, dan serigala hitam itu belum juga kembali ke pondok mereka yang sepi.

Jeno belum tidur. Menunggui appa-nya yang sedang menghangatkan diri di depan perapian sembari menunggu sang ayah pulang.

Bocah itu mendekat, meletakkan kepalanya di bahu Jaehyun yang terhenyak karena beban yang tiba-tiba terasa.

"Sudah mengantuk? Mau tidur?"

Jeno bergumam, berkata jika ia ingin menunggu ayahnya.

Jaehyun mengusap kepala Jeno sayang, sesekali menciumi kepala anaknya yang bermahkotakan helaian hitam yang indah.

"Appa?"

"Hm? Ada apa Jeno-ya ...?"

Jeno sedikit merengut. Bocah kecil yang entah kenapa membuat Jaehyun gemas sekali.

Anak baik yang penurut, mirip Johnny sekali.

"Apa itu mate?"

Jaehyun membisu.

"Apa mate itu seperti ayah dan appa?"

Jaehyun tidak bisa menjawabnya, karena ... ia tidak tahu pastinya.

Apa ia dan Johnny adalah mate? Atau hanya dua alpha yang membuat takdir terpaksa membiarkan mereka bersama?

Jaehyun tidak tahu pastinya.

Ia dan Johnny juga masih menduga-duga.

Hanya saja, yang bisa ia katakan adalah ...

"Ayah dan appa saling mencintai, karena itu kami menjadi mate."

Jeno mendengarkan dengan penuh perhatian.

Jaehyun melanjutkan, "Dulu nenekmu pernah berkata bahwa saat bertemu dengan mate, kita senantiasa ingin selalu melihatnya, ingin selalu bersama, dan tak ingin berpisah meski hanya sebentar saja."

Jeno tak lagi bersandar di bahunya, melainkan menatap appa-nya dengan seksama.

"Mate adalah seseorang yang akan menjadi teman, keluarga, dan juga cinta sejati kita. Mate akan hadir sebagai apapun yang kau butuhkan, Jeno-ya ... begitupun sebaliknya."

Jeno mungkin masih terlalu dini untuk mengetahui ini. Namun, mate bisa hadir kapan saja, bahkan saat mereka belum mendapatkan wujud manusianya.

"Jeno-ya ... jika kau menemukan orang itu, jangan pernah berkata tidak meski itu hanya ada di dalam hatimu."

Hal seperti itu, tidak pernah Jaehyun rasakan bersama Johnny. Tapi, setidaknya ia tahu jika sejak dulu Johnny selalu menyimpan rasa meski terkadang sikapnya menunjukkan hal sebaliknya.

Mungkin YoonOh benar. Mereka mate, hanya terlambat menyadarinya karena ikatan persahabatan yang sudah mengendap lama di dalam hati keduanya.

"Appa, bagaimana jika mate-ku adalah manusia ... Atau, sama sepertimu yang juga bersama seorang alpha?"

Jaehyun memeluk Jeno erat, tertawa kecil sebelum melepaskan dan mencubit kecil pipi anaknya, "Mau itu manusia, serigala ... juga entah itu Alpha, Omega, Beta ... tidak ada beda, Jeno-ya ... mate adalah takdir yang sudah digariskan bahkan sebelum kau lahir. MoonGoddes tahu apa yang terbaik untukmu. Jadi, kau tidak perlu ragu tentang hal itu."

Two Alpha✅Where stories live. Discover now