Two Alpha✅

By NoonaMVP

250K 27.6K 4.9K

Dua alpha bersama? Mungkinkah? Bagi Jaehyun, hidup itu harus dinikmati. Ia tidak mau terbebani dengan tanggun... More

Bag. 01
Bag. 02
Bag. 03
Bag. 04
Bag. 05
Bag. 06
Bag. 07
Bag. 08
Bag. 09
Bag. 10
Bag. 11
Bag. 12
Bag. 13
Bag. 14
Bag. 15
Bag. 16
Bag. 17
Bag. 18
Bag. 19
Bag. 21
Bag. 22
Bag. 23
Bag. 24
Bag. 25
Bag. 26
Bag. 27
Bag. 28
Bag. 29
Bag. 30
Bag. 31
Bag. 32
Bag. 33
Bag. 34
Bag. 35
Bag. 36
Bag. 37
Bag. 38
Bag. 39
Bag. 40
Bag. 41
Bag. 42
Bag. 43
Bag. 44
Bag. 45
Epilog

Bag. 20

4.9K 563 59
By NoonaMVP


*

*

*

Johnny x Jaehyun

Two Alpha

*

*

*



"Jadi, apa keputusan kalian?"

YoonOh memasang wajah serius. Ia memang bisa membantu, tapi hanya satu. Johnny tetap yang harus memutuskan. Antara memilih tubuh manusianya atau akan terus bertahan dengan wujud serigalanya -wujudnya yang sebenarnya.

Seperti yang pernah ia katakan sebelumnya bahwa mereka terlahir sebagai seekor serigala, bukan manusia.

Jika memilih untuk menjadi manusia, resikonya Johnny bisa saja kehilangan ingatannya. Namun, hal baiknya adalah ia tak akan lagi terikat oleh segala hal tentang alpha, mate, atau apapun itu yang berhubungan dengan dunianya saat ini.

Ia juga akan mati dalam beberapa tahun lagi, mengingat manusia yang tidak pernah berumur panjang. Hidup manusia juga terlalu keras, apalagi bagi mereka yang terbiasa hidup primitif di dalam hutan. Kehidupan manusia di luar sana pasti akan sangat menyiksa dan sulit untuk dilalui, bahkan bagi Jaehyun yang sudah mempelajari bagaimana cara hidup menjadi manusia biasa pun pasti akan terasa sangat sulit.

Pilihan lainnya, saat ia memutuskan untuk menjadi pure serigala tanpa bisa bertransformasi menjadi manusia pun tak luput dari konsekuensi yang lebih kejam lagi, karena lambat laun sisi hewannya akan lebih dominan, bahkan mampu mengambil alih sisi kemanusiaannya. Hingga pada akhirnya Johnny benar-benar akan hidup layaknya hewan buas pada umumnya, hanya ada nafsu tanpa akal pikiran.

Semua pilihan memiliki resiko dan segala resiko itu hanya akan mengarah pada satu akibat; penderitaan bagi Jaehyun.

Johnny memandang Jaehyun yang menundukkan kepala dengan putus asa. Ia tahu, sejak dulu Jaehyun selalu ingin hidup selayaknya manusia biasa. Mungkin dengan cara ini ia bisa memberi apa yang Jaehyun inginkan, tapi bisakah ia melindungi Jaehyun dengan tubuh lemah dan akal pikiran bodoh yang tidak tahu apa-apa tentang bagaimana hidup sebagai manusia seutuhnya?

Sanggupkah ia?

Terlebih bagi Johnny, hanya saat menjadi Johnny sang alpha lah ia merasa mampu.

Pilihan ini jelas hanya akan membuatnya menderita juga. Namun, ia tak ingin egois.

Saat Johnny tengah merenung dan mempertimbangkan tentang segala kekhawatirannya, Jaehyun lantas mengangkat moncongnya, menciumi wajah Johnny. Mungkin ingin mengatakan bahwa apapun keputusan yang Johnny ambil, ia akan baik-baik saja dan menerimanya dengan lapang dada.

"Johnny, asal kau kembali padaku, menjadi apapun itu ... selama bersamamu ... sungguh aku tidak keberatan sama sekali."

"Tapi, Jaehyun-"

YoonOh mendesah, "Aku tahu ini berat. Tapi, apapun yang kalian pilih mungkin itu tidak akan bisa membuat kalian kembali ke dalam pack."

Jaehyun menoleh, sedikit dramatis ia bertanya mengapa. Meski jawabannya jelas sudah YoonOh katakan di awal.

Johnny tidak akan pernah menjadi sosok yang sama lagi setelah ini.

"Mungkin kau masih bisa, tapi Johnny ... ia mungkin tidak bisa lagi, Jaehyunie."

Jaehyun hampir melolong, tak terima dengan segala kenyataan yang ada.

Saat harapan bahwa kutukan Johnny akan terangkat, kenapa lagi-lagi ia harus dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit?

Ketiganya diam untuk sejenak sebelum Johnny dan Jaehyun bersamaan menjawab apa pilihan mereka

"Serigala." / "Manusia."





**








"Kenapa manusia?"

Johnny menatap Jaehyun heran, "Bukankah kau menyukai mereka? Kau pernah berkata jika suatu hari nanti kau akan meninggalkan pack dan hidup damai di dunia manusia. Benar, 'kan?"

"Memang, tapi ... bukankah kau juga berkata jika kita itu dilahirkan sebagai hewan berkaki empat. Sudah semestinya kita hidup sesuai dengan takdir yang diberikan pada kita. Kita adalah serigala dan itu tidak akan berubah sampai kapanpun juga."

YoonOh, yang mendengar perdebatan dua serigala muda itu pun hanya bisa menggeleng pelan. Sedikit banyak merasa bahwa mereka manis juga.

Dua alpha ... baru kali ini ia melihat alpha yang tidak mementingkan ego masing-masing. Mungkin, segala hal yang terjadi pada keduanya membuat mereka jadi lebih mengerti arti dari toleransi.

Mengalah, menekan ego, dan berjuang untuk keinginan seseorang yang mereka cinta.

Tidak ingin egois, YoonOh memilih untuk menunggu. Masih ada waktu, sedikit waktu ....












Sementara itu di luar, berdiri Youngho yang tengah menatap sosok yang hampir sama seperti dirinya -hanya saja dalam bentuk yang lebih muda, tengah terbaring tak berdaya.

Di sebelahnya tertidur serigala Jaehyun. Mungkin, pikirannya masih terjaga di dimensi yang sama dengan tempat dimana YoonOh berada.

"Aku tidak tahu bagaimana semua kebetulan ini bisa terjadi. Tapi, Jungwoo jelas memberitahu kalian tentang kami bukan tanpa alasan. Mungkin ... ia juga ingin tahu apa yang direncanakan Moon Goddes sebenarnya."

Youngho mendongak, menatap pohon yang sudah ia jaga beberapa abad lamanya, bergumam dalam benaknya, "YoonOh-ya ... biarkan dia menggunakan tubuhku sebagai ganti."

Dengan ini, mungkin ia bisa bergabung dengan YoonOh. Mungkin jiwanya bisa berubah menjadi spirit juga nantinya.

Mungkin jiwa dari batu-batu di sini, tanah di sini, ataupun hanya setitik air di dekat pohon YoonOh ... apapun itu, Youngho akan menerimanya.

"Tubuhmu terlalu rapuh, dasar pak tua," cibir YoonOh dari dalam sana.

Youngho hanya terkekeh dan mulai mendudukkan dirinya di sisi tubuh manusia Johnny, lalu akar-akar pohon yang bersemayam jiwa YoonOh pun mulai menyelimuti mereka.

YoonOh, akan memindahkan kesadaran Johnny ke dalam serigala Youngho. Tanpa tahu apakah jiwa alpha-nya akan tetap bersemayam di sana, atau akan segera menjadi sesuatu yang lain nantinya.

"Youngho, kau yakin? Pikirkanlah sekali lagi. Sebelum terlambat."

"Aku yakin, YoonOh-ya ... aku ingin bersama denganmu."

"Kita juga sudah bersama selama ini."



Di dalam dimensi yang lain, YoonOh terlihat menunduk. Jaehyun yang melihat itu pun langsung merasa bahwa mungkin sang Elder tengah melakukan sesuatu.

"Elder? Apa kau baik-baik saja?"

Bersamaan dengan itu, kesadaran Johnny yang tadiny masih berbicara dengannya pun perlahan menghilang.

Jaehyun yang melihat keganjilan ini pun mulai panik. Namun, saat menyadari bahwa itu mungkin proses penyembuhan yang sang Elder lakukan, ia langsung diam.







**













"Johnny?"

"Aku di sini."

Jaehyun membuka mata. Sedikit bingung, ia pun mengerjapkan matanya. Tadi, bukankah ia bersama Johnny dan YoonOh? Tapi, menolehkan kepala ke sana dan kemari, ia tidak menemukan siapapun selain dirinya dan-

"YOUNGHO?!"

Jaehyun melompat mundur, "Youngho, dimana Johnny?"

"Aku Johnny, Jaehyun-ah. Seo Youngho yang kau kenal sejak kecil, bukan Seo Youngho yang kau pikirkan itu."

"T-tapi ..."

Dilihat dari manapun-

"Dia memberikan tubuh ini padaku. Sebagai ganti, dia tersegel di dalam sana." Moncong Johnny menunjuk ke arah pohon, "dia bersama Elder."

Jaehyun mengangkat bulu matanya, memandangi satu-satunya pohon yang mampu tumbuh di dalam gua ini.

"Youngho ... bersama elder?"

Johnny mendekat, lalu meletakkan dagunya pada kepala Jaehyun, "Mereka tidak lagi bisa menjawabmu."

"Kenapa?"

Johnny menggeleng. Ia juga tidak tahu kenapa, tapi detik-detik saat kesadarannya mulai kembali, samar-samar suara YoonOh terdengar. Ucapannya singkat, hanya minta maaf karena tidak bisa menemui mereka lagi setelah ini.

Johnny berpikir, mungkin itu adalah resiko dari membantunya.

Dalam hati, Johnny merasa bersalah. Namun, ia juga berterima kasih karena pertolongan mereka ia bisa bersama Jaehyun lagi.

"Jaehyun-ah ..."

Jaehyun berjalan ke arah pohon, duduk menunduk di bawahnya. "Elder, Youngho ... terima kasih ..."


Setelah satu malam lagi mereka bermalam, dan Jaehyun yang berusaha menahan segala pertanyaan yang bersarang di dalam benaknya, akhirnya mereka pergi di keesokan harinya.

"Aku ... tidak tahu jika masih ada nenek moyang kita yang masih hidup. Bahkan kita sangat mirip dengan mereka. Apa itu mungkin? Aku sempat berpikir jika itu hanya mimpi."

Johnny dengan sosok serigala Youngho mengangguk. Jaehyun mengangkat kepala, masih tidak terbiasa dengan ukuran tubuh Johnny yang jauh lebih besar dari sebelumnya.

Ia merindukan serigala hitam Johnny di masa lalu, namun ia tidak bisa lebih bersyukur lagi dari ini karena setidaknya Johnny sudah kembali.

Kembali bersamanya lagi.

"Sudah berapa lama kau tidak kembali ke tubuh manusiamu, Jaehyun-ah?"

Jaehyun menerawang, "Mungkin ... sejak kau sakit? Aku lupa."

"Aku tidak sakit."

"Ya, tapi kau tidak sadarkan diri. Apa bedanya?"

Johnny pun tersenyum dalam hati. Ternyata Jaehyun tidak banyak berubah.

"Maafkan aku."

Jaehyun menggeleng, "Untuk apa? Kau tidak melakukan apa-apa. Saat kau tak ada, aku mengacaukan semuanya. Justru aku yang harus minta maaf. Kau percaya padaku, tapi yang kulakukan hanya terus menerus mengecewakanmu."

"Jaehyun-ah ..."

"Soal Rowoon, aku hanya berteman dengannya. Maaf karena tidak pernah bercerita. Jika saja-"

Johnny memblokir langkah Jaehyun, "Sudah. Cukup ... aku mengerti. Aku salah paham, selalu salah paham tentangmu. Tapi, saat aku tak berdaya kau adalah satu-satunya yang berjuang untukku. Jaehyun-ah ... terima kasih."

Serigala coklat itu menundukkan kepala, tanpa mengatakan apa-apa Johnny melangkah, menjejak tanah yang hanya berjarak sejengkal dari tempat Jaehyun berdiri dan meletakkan dagu di atas kepalanya.

"Aku sangat mencintaimu, Jaehyun-ah ...."

"Uhm, aku juga. Jadi, Johnny ... jangan pergi lagi."

Johnny tak berani mengucap janji, tapi ia akan berusaha untuk selalu menemani dan berada di sisi Jaehyun mulai detik ini. Tidak akan pernah Johnny biarkan Jaehyun berjuang sendirian lagi.

Setelah meluapkan perasaan masing-masing, dua serigala itu pun kembali melanjutkan perjalanan.

Dengan beberapa obrolan ringan, keduanya menyusuri hutan. Musim dingin sebentar lagi tiba, tapi Jaehyun sudah bisa merasakan dinginnya.

"Jadi, apa kau benar-benar tidak bisa mengubah diri menjadi manusia lagi?"

Johnny menggeleng.

Jaehyun pun mengangguk paham. Ada rasa sedih karena tak bisa lagi melihat wajah tampan yang selalu ia puja dan suka itu.

Namun, ia tak bisa meminta sesuatu yang lebih dari ini.

"Kau kecewa?"

Jaehyun berkata tidak, namun rautnya tidak bisa membohongi Johnny. Jelas ada rasa kecewa dan ketidak puasan di sana.

"Aku menggeleng karena aku tidak tahu. Mereka tidak mengatakan apapun padaku."

"Kenapa tidak mencoba kalau begitu?"

Johnny, "Tidak bisa. Aku lapar sekali. Jadi, ayo kita mencari makan dulu."

Jaehyun terkekeh. Ia hampir lupa jika Johnny sudah lama tidak memakan apapun.

Jaehyun pun berlari kecil saat melihat kelinci hutan yang tak sengaja tertangkap matanya.

Dengan lincah ia mengejar ke sana kemari sambil memanggil Johnny yang masih terlihat tenang tak ada niatan untuk menangkap sama sekali. Pikirnya, hanya kelinci sekecil itu, mana cukup. Tapi, karena Jaehyun tampak antusias sekali, jadi ia tidak bisa melakukan apapun selain menuruti.

Lagipula, ia senang bisa melihat keceriaan Jaehyun lagi.

Kelinci itu lincah sekali, Jaehyun juga tampaknya hanya bermain-main. Sesekali ia menghampiri Johnny dan menubruk tubuh besar serigala hitam itu hanya untuk protes karena tidak membantu.

Johnny pun akhirnya ikut mengejar dan saat kelinci itu tertangkap, Jaehyun justru melepaskannya karena katanya tidak tega.

Gemas sekaligus kesal juga akhirnya Johnny pun menubruk Jaehyun hingga keduanya berguling di tanah berlumpur penuh dengan daun-daun gugur.

Dalam hatinya, Jaehyun bahagia. Tak terkecuali Johnny. Membuat kedua alpha itu berpikir, mungkin memang lebih baik begini. Tidak perlu kembali dan tidak perlu terikat lagi dengan hierarki.

Hidup di alam bebas, hanya berdua saja. Tidak peduli mereka mate atau bukan, asal bersama. Mereka rasa ... mereka bisa bahagia.

Begitu mampu melepaskan diri dari Johnny, Jaehyun kembali berlari dan keduanya pun saling mengejar lagi.

Seingatnya, ia dan Johnny jarang sekali bisa bermain-main seperti ini. Semua yang mereka lakukan di masa lalu hanyalah berdebat dan bertengkar untuk hal yang tidak penting.

Jaehyun mengusakkan kepalanya di leher Johnny. Jelas merindukan alpha kesayangannya ini.

"Johnny, aku merindukanmu."

"Hm, aku juga."

Cukup lama menikmati waktu berdua, Johnny kembali bertanya, "Jaehyun-ah, menurutmu ... apa pack baik-baik saja?"












Tbc














































Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 65.7K 89
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
39.6K 1.7K 17
"Ku mohon hentikan, hiks aku malu " ~Jaehyun "Kenapa? Lagi pula ibu mu kan seorang pelacur!" ~Johnny BXB 🔞 Johnjae♡ Jumlah Chapter: 15 + bonchap
258K 23.4K 30
Lima tahun lalu, Wonwoo memutuskan sebuah keputusan paling penting sepanjang hidupnya. Dia ingin punya anak tanpa menikah. Lima tahun kemudian, Wonw...
2.2K 35 1
"gw yang bakalan jadi dominan di hubungan ini" ucap seorang ALTEZZA MALIK RAVINDRA dengan percaya diri. "oh iya liat aja kedepannya sayang" balas ARA...