Two Alpha✅

Bởi NoonaMVP

242K 27.2K 4.9K

Dua alpha bersama? Mungkinkah? Bagi Jaehyun, hidup itu harus dinikmati. Ia tidak mau terbebani dengan tanggun... Xem Thêm

Bag. 01
Bag. 02
Bag. 03
Bag. 04
Bag. 05
Bag. 06
Bag. 07
Bag. 08
Bag. 09
Bag. 10
Bag. 11
Bag. 12
Bag. 13
Bag. 14
Bag. 15
Bag. 16
Bag. 17
Bag. 19
Bag. 20
Bag. 21
Bag. 22
Bag. 23
Bag. 24
Bag. 25
Bag. 26
Bag. 27
Bag. 28
Bag. 29
Bag. 30
Bag. 31
Bag. 32
Bag. 33
Bag. 34
Bag. 35
Bag. 36
Bag. 37
Bag. 38
Bag. 39
Bag. 40
Bag. 41
Bag. 42
Bag. 43
Bag. 44
Bag. 45
Epilog

Bag. 18

3.6K 542 40
Bởi NoonaMVP


*

*

*

Two Alpha : Little Moon

Johnjae

*

*

*




Untuk beberapa saat, Jaehyun merasakan tubuhnya menghangat. Masih dalam wujud serigalanya -ia yang memang tidak berniat untuk bertransformasi menjadi manusia, membuka mata. Namun, saat ia mencari sumber kehangatan itu, tak ada apapun. Di sisinya, Johnny masih terbujur kaku.

Ini sudah beberapa hari sejak Johnny tak sadarkan diri, dan ... Jaehyun bisa merasakan jika mungkin tubuh Johnny tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

'Kau harus membawanya sebelum tubuh manusia ini menghilang. Aku tidak tahu kutukan macam apa yang manusia itu pelajari, tapi jika Johnny berubah menjadi serigala sementara kesadarannya belum kembali, mungkin ... saat itu sudah terlambat untuk menyelamatkannya.'

Entah apakah yang Jungwoo katakan itu benar atau tidak, jelas peringatan itu mengusik Jaehyun.

Jadi, saat sudah merasa cukup beristirahat, Jaehyun segera berjalan menuju gua masih dengan Johnny yang ia letakkan di atas punggungnya.

Gua itu tampak dekat. Namun, hanya di mata saja. Karena nyatanya tempat itu tak kunjung terjangkau oleh kaki-kakinya yang mulai gemetar kelelahan.

Menatap ke arah langit, Jaehyun berharap Moon Goddes akan mendengar rintihannya. Musim gugur sebentar lagi akan datang dan Jaehyun berharap jika saat itu tiba, Johnny sudah kembali ke sisinya.

"Johnny ...."

Tepat saat Jaehyun mulai merasakan perasaan putus asa hingga ingin menyerah, ia akhirnya sampai juga.

Hampir ambruk, Jaehyun berdiri sejenak untuk menetralkan napas dan memulihkan tenaganya yang tidak seberapa.

Ia melolong, saat itulah ... saat lolongannya berhenti itulah, dari tempatnya Jaehyun bisa melihat dua iris mata kuning yang menyala dari balik kegelapan. Sosok itu berjalan perlahan menuju ke arahnya yang masih berada di mulut gua. Dari bau, geraman, juga gerak-geriknya, Jaehyun tentu tahu jika itu adalah hewan yang sejenis dengannya. Serigala.

Itu berarti ia berada di tempat yang tepat. Mungkin.

"Siapa kau?"

Pertanyaan klasik yang terdengar membuat Jaehyun mendongak, dan sikapnya berubah waspada. Serigala macam apa yang hidup sendiri di tempat seperti ini? Atau ... jangan-jangan ada kawanan yang tidak ia ketahui berada di hutan ini? Tapi, bukankah ini masih bagian dari BlackMoon?

"Aku ... Jung Jaehyun, Elder Jungwoo yang memberitahuku tempat ini."

Saat ia menyebutkan nama Jungwoo, makhluk di balik kegelapan itu pun perlahan keluar, menunjukkan sosoknya. Benar saja, itu adalah seekor serigala berukuran lebih besar dari dirinya. Berbulu hitam, legam. Pupilnya yang kekuningan berangsur memudar, berganti dengan pupil cokelat yang tampak hangat.

Untuk sesaat, Jaehyun merasakan jantungnya berhenti berdetak.

"Apa yang kau inginkan?"

Jaehyun sedikit menunduk, entah kenapa aura serigala ini membuatnya menciut. Sebuah perasaan familiar yang membuat Jaehyun teringat dengan Johnny.

Untuk sesaat, Jaehyun merasa matanya kembali menghangat. Tapi, ini bukan waktunya untuk menangis dan menjadi lemah.

"Elder Jungwoo berkata jika aku bisa bertemu seseorang yang bisa menyelamatkan kekasihku di tempat ini."

Serigala hitam yang belum menyebutkan namanya itu mengalihkan pandangan pada Johnny. Saat itu, Jaehyun bisa melihat mata serigala itu melebar dengan pupil yang menyusut.

"Dia ..."


*

*

*

Johnny x Jaehyun

Two Alpha

*

*

*

Little Moon.

Masa sebelum Hutan Moon terbelah menjadi tiga pack. Hutan hijau yang berubah menjadi berlian putih saat musim dingin tiba itu bernama Little Moon.

Little, tak seperti namanya hutan itu luas dengan padang savana di sisi utara. Dialiri oleh sungai Dark Moon yang menjadi pembatas sekaligus sumber kehidupan. Hutan Moon sendiri sebagian besar diisi oleh pohon pinus, hutan yang menjadi rumah bagi para satwa, tak terkecuali serigala.

Tak hanya ada tiga alpha sebagai kandidat menjadi leader pack yang baru, namun ada satu lagi yang tampak paling dominan di antara mereka semua. Satu alpha yang beberapa tahun setelahnya benar-benar menjadi pemimpin, memegang kendali penuh atas pack -Leader pack dari Little Moon, Seo Youngho.

Nama yang cukup familiar di masa sekarang bagi para serigala BlackMoon.

Tidak seperti ketiga alpha lainnya yang merupakan saudara, Seo Youngho berbeda. Dia adalah keturunan leader pack yang sudah memimpin selama beberapa generasi.

Memimpin Little Moon bukan perkara mudah, banyak serigala alpha yang menginginkan tempatnya, tak terkecuali tiga bersaudara Jung yang pada akhirnya berhasil mengalahkannya dan membagi Little Moon menjadi tiga bagian dengan tiga pack yang memisahkan diri, memilih alpha mereka sendiri-sendiri.

Pemberontakan yang membuat Youngho kehilangan segalanya, bahkan mate-nya.

Jung YoonOh, serigala yang menjadi mate-nya harus kehilangan nyawa dalam pertarungannya dengan tiga alpha.

Saat itu, ia pun berlari untuk menyelamatkan YoonOh juga dirinya sendiri. Mencari perlindungan dan berharap YoonOh akan bertahan. Sayang, semua sudah terlambat. Kini, hanya menyisakan dirinya yang masih bertahan hidup dengan beban penderitaan akibat YoonOh yang berada di antara ada dan ketiadaan. Menjadi penjaga tempat ini yang mungkin akan berlangsung selamanya.

Namun, saat melihat Jaehyun dan Johnny ... untuk pertama kalinya Youngho tahu mengapa ia masih hidup hingga saat ini.




**




"Hyung, kau tahu di mana Jaehyun?"

Taeil menggeleng. Masih menumbuk dedaunan kering yang ia kumpulkan dari hutan, omega itu menghela napas sebelum menatap Doyoung yang sama khawatirnya dengan mereka semua.

"Mungkin Jaehyun benar-benar mencari keajaiban di luar sana."

Meski Taeil sendiri juga tak yakin apakah yang namanya keajaiban itu ada.

"Doakan saja keselamatan mereka. Bagaimanapun, dengan kondisinya ia nekat membawa Johnny bersama." Itu beresiko, tapi Jaehyun terlalu keras kepala. Memikirkan segala sesuatu hanya sesaat saja. Menuruti kehendak hati, yang bahkan emosinya sendiri sedikit tidak stabil.

Taeil memijit kening, lalu memutuskan untuk mengusir Doyoung dari pondoknya. Beralasan bahwa ia harus beristirahat.

Namun, berkebalikan dengan apa yang ia katakan pada Doyoung, nyatanya hampir seharian Taeil hanya melamun sambil menatap tempat yang sering diduduki oleh Jaehyun sebelumnya.

"Mungkin ... mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama jika menjadi dirinya." -Aku tidak pernah menyalahkanmu, Jaehyunie.

Sungguh, yang Taeil inginkan hanya Johnny dan Jaehyun yang kembali, dan kehidupan mereka akan membaik seperti sebelumnya. Sebelum Mingyu dan Tzuyu datang dan secara tidak langsung merusak kehidupan damai mereka.

Meski, harus Taeil akui, tanpa Tzuyu ... mungkin Jaehyun tidak akan pernah merasa was-was dan mengutarakan perasaan pada Johnny yang notabene adalah sahabatnya sendiri.

"Kurasa ... aku benar-benar harus beristirahat saat ini."







Sementara itu di ruang pertemuan, yang paling terlihat murka tentu saja adalah Yonghwa. Namun, Jungwoo -yang diketahui sebagai yang paling dihormati di antara para Elder mengatakan jika tidak perlu mengkhawatirkan kedua alpha yang sedang berada di luar sana. Biarkan Jaehyun memperjuangkan kehidupan mate-nya. Biarkan Johnny dan Jaehyun mengetahui jati diri mereka sendiri.

"Mereka bukan mate!" Yonghwa menggeleng. Masih tidak bisa menerima. Itu hanya kecelakaan. Tanda yang Johnny tinggalkan pada anaknya tak berarti apa-apa.

Jungwoo memejamkan mata. Awalnya Yonghwa jelas terlihat tak masalah dengan hubungan kedua alpha yang tak biasa itu. Namun, makin ke sini, mantan leader pack yang kini kembali mengambil alih kawanan itu tampak tak setuju dengan gagasan bahwa anaknya dan Johnny adalah mate. Meski secara terpaksa dan tidak alami, tapi apa yang tidak mungkin jika Moon Goddes sudah berkehendak? Mereka hanya bisa menerima dan menjalani takdir yang ada.

"Alpha ... ramalan hanyalah jalan. Sesungguhnya, Moon Goddes hanya ingin mereka tahu sejarah yang sebenarnya. Agar kita yang masih hidup ini tidak lupa dengan tragedi yang pernah terjadi. Membunuh seorang elder ..."

Jungwoo tidak meneruskan perkataannya. Seolah sengaja, ia membiarkan semua yang ada di sana mematung karenanya.

Jelas, ia tidak akan membiarkan semuanya lupa dengan apa yang telah dicapai dengan mengorbankan nyawa yang tidak bersalah.

Masih ia ingat, YoonOh ... sahabatnya yang harus mati terbunuh hanya karena sebuah keegoisan dan keserakahan akan kehormatan.

"Aku yang menyuruh Jaehyun agar pergi ke tempat itu. Kalian tahu ... hanya yang benar-benar berhati tulus yang bisa menemukannya."

Entah apa yang akan terjadi jika Jaehyun ataupun Johnny tahu. Tapi, Jungwoo berharap bahwa suatu hari nanti semua akan kembali menjadi satu.

Sepeti sebelumnya, seperti saat ketiga kawanan yang kini berseberangan masih berada dalam satu pack yang sama.

Little Moon.






"Aku akan mengantar kalian."

Itu adalah apa yang Jaehyun dengar beberapa saat lalu dari serigala hitam besar yang kini ada di sisinya. Duduk bersisihan di mulut gua. Menunggu entah apa.

Masih melamun. Jaehyun masih merapalkan pengharapannya pada apapun itu yang kini sedang membungkus tubuh Johnny.

Apakah Johnny yang akan keluar seperti sedia kala, atau justru rasa kecewa yang akan menyambutnya.

Pasalnya, Jaehyun bahkan belum bisa bertemu dengan seseorang yang dimaksud oleh Jungwoo.

"Apa benar ada Elder di dalam sana? Tapi, kenapa aku tidak melihatnya?"

Serigala hitam itu masih menatap ke arah depan. Melihat bagaimana matahari yang perlahan-lahan muncul di ufuk timur. "Elder sudah mati."

"Apa?"

"Tenang saja, jiwanya masih ada di dalam sana. Kau melihat pohon dengan akar-akar halus itu? Dialah sang Elder. Fisiknya sudah mati, tapi karena kekuatan yang ia miliki membuat jiwanya tumbuh menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih abadi."

Jaehyun terkejut, namun juga merasa takjub.


"T-tapi, kenapa dia tidak berbicara padaku?"

"Belum. Belum saatnya."

Jaehyun -di tengah kegelisahannya setelah mendengar penuturan itu kini mencoba bersikap biasa.

"Jadi, namamu adalah Jung Jaehyun? Apa kau keturunan Jung Yunho?"

"Dari mana kau mengenal kakekku?"

Serigala hitam itu nampak termenung sesaat, sebelum menjawab, "Hanya insting."

Jaehyun mendongak. Untuk suatu alasan yang tak ia mengerti, ia merasa aman berada di sini. Seakan ketenangan yang ia cari selama ini ada di sini. Namun, di saat yang sama ia juga merasa sangat kecil di sisi sang serigala alpha. Ada rasa keakraban yang aneh. Ingin bertanya, tapi sungkan. Jadi, lebih baik ia diam.

"Apa yang terjadi padanya?"

"Ia terkena kutukan yang tidak bisa dibatalkan."

Serigala hitam itu mengangguk, sepertinya memahami permasalahan yang menimpa Jaehyun dan Johnny.

"Apa dia seorang alpha pack?"

"Bagaimana kau tahu?" Jaehyun tentu terkejut dengan tebakan yang kebetulan tepat sasaran itu.

"Hanya menebak. Lalu, bagaimana denganmu? Apa kau juga seorang omega?"

Jaehyun sedikit bingung. Tadinya, ia pikir serigala hitam ini mungkin akan sedikit tidak bersahabat dengannya. Tapi, ia keliru. Rupanya, serigala ini cukup ramah juga dan sepertinya bukan hanya Jaehyun, melainkan si alpha yang juga merasakan rasa familiar dari dirinya.

"Aku alpha, tapi ... entahlah, aku bahkan tidak tahu siapa diriku sekarang."

Dia bukan omega, tapi ... dia juga bukan lagi seorang alpha.

"Tidak apa, status tidak penting. Aku ingat pernah mengenal seorang Elder yang tidak bisa bertarung, namun dengan gagah berani menghalangi musuh untuk melindungi alpha-nya. Hanya berbekal dengan kemampuan sihir yang tak seberapa. Yang penting adalah bagaimana hatimu dan sikapmu dalam menyikapi sesuatu."

Jaehyun agaknya sedikit tidak percaya, "Benarkah?"

"Untuk apa aku berbohong."

Jaehyun menyelam ke dalam manik sang alpha, menilik apakah ada kebohongan yang tersirat di sana dan benar saja ... ia tak melihat ada dusta di dalam tatapannya. Jaehyun pun kembali bertanya, "Lalu, di mana dia sekarang?"

"Dia sudah mati. Dia adalah Elder yang sedang kita bicarakan di awal tadi."

Mendengar hal itu, Jaehyun tidak tahu bagaimana harus menanggapi.

Selain itu, ia juga bukan penghibur yang baik. Ia juga tidak bisa begitu saja bertanya dan mengatakan hal-hal yang tidak diketahuinya dengan pasti. Ia hanya bisa membuat suasana hati orang yang bersedih akan semakin memburuk setiap kali membuka mulut. Jadi, ia hanya mengusak kepalanya ke leher sang alpha, bermaksud mengatakan jika ia turut berduka cita.

Jaehyun bahkan tidak tahu kenapa, tapi ... seolah ia bisa merasakan kesedihan yang datang dari sang serigala hitam.

Mungkin, elder itu adalah sosok yang sangat penting. Mate?

Jaehyun ragu, tapi bukankah jika mate kita tiada, kita juga akan menyusul mereka?

Karena bagaimanapun juga terus berada di dunia pun tidak ada artinya.

"Jung Jaehyun, bagaimana jika kekasihmu tidak bisa kembali?"

Jaehyun memang sudah menceritakan sedikit pada serigala besar ini tentang apa yang terjadi pada Johnny. Tapi, mendengar pertanyaan itu secara langsung, membuatnya merasakan sentakan juga. Hatinya sakit, jantungnya pun berdebar tak wajar. Ia tidak mau memikirkan kemungkinan itu. Jaehyun ... takut jika ia menjawab, maka semua akan menjadi nyata.

Jaehyun tidak menghendakinya. Jauh-jauh kemari, ia ingin mendapatkan Johnny-nya lagi, bukan sebaliknya.

"Maka aku akan melakukan apapun agar dia kembali."

"Apapun?"

Jaehyun mengangguk tanpa sedikitpun keraguan. Tidak akan ia biarkan Johnny pergi meninggalkannya sendirian. Jadi, apapun pengorbanan yang diperlukan, Jaehyun akan berusaha untuk memberikan.

Serigala hitam itu mengeluarkan suara seperti kekehan. Jaehyun yang tadinya beraut serius kini justru berubah bingung. Apa ada yang lucu?

Seolah bisa mengerti arti raut bingungnya, serigala hitam itu berhenti terkekeh. "Maaf. Ah, aku belum menyebutkan namaku."

Jaehyun menyimak.

"Seo Youngho. Panggil saja Youngho. Atau ... apapun yang kau inginkan."

Dan saat itu juga, Jaehyun merasa dunia memang tengah mempermainkannya. "S-Seo Youngho?"

"Mm. Ada apa?"

Di sela kebingungannya, Jaehyun merasakan ada sebuah suara yang berasal dari dalam kepalanya. Menoleh, ia menatap 'Youngho' dengan ragu.

"Dia memanggilmu? Masuklah."

Saat itu juga Jaehyun teringat dengan pesan Jungwoo, 'Saat sampai di sana kau harus sudah memutuskan.'

Jaehyun berjalan masuk ke dalam, bersamaan dengan debaran di hati yang semakin menjadi-jadi. Berharap saat ia masuk Johnny sudah sembuh dan ia tak harus memilih apapun lagi.

Namun,

"Jung Jaehyun?"

Seperti sihir, Jaehyun memejamkan mata dan kesadarannya langsung tersedot ke dalam dimensi lain. Ia pun membuka mata, dan di hadapannya sudah berdiri Johnny yang sedang memandangnya.

Sementara itu di sisi lain, Youngho pun memiliki keputusannya sendiri. "YoonOh-ya ... biarkan aku membantu mereka."









Tbc

27.07.20

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

984K 59.7K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
181K 12.9K 31
🆃🅰🅼🅰🆃 Jisung adalah seorang pemuda penyayang yang dipaksa menikah dengan pemuda dingin seperti Jaemin. #1 - JaemSung (enggak tau sampai kapan, t...
1.6K 86 5
Yamada Ryosuke seorang siswa populer di JUMP High School tertarik pada saingannya yang juga siswa populer Nakajima Yuto, namun akankah keduanya bersa...
53.5K 6K 33
HUNKAI. CHANBAEK Berbeda dengan kisah Cinderella, Baekhyun tidak tahu mengapa hidup nya tak seindah dongeng biasanya. Miris dan menyakitkan. Jongin...