7 R I N G S - J E N N I E

By holonely

266K 31.8K 3.9K

Terima kenyataan untuk tinggal di dorm sisa-sisa? Bareng 7 cowok ganteng? Pilih siapa? Attention! • bahasac... More

prolog
hana
dul
set
net
daseot
yeoseot
ilgop
yeodeol
ahop
yeol
yeolhana
yeoldul
yeolset
yeolnet
yeoldaseot
yeolyeoseot
yeolilgop
yeolyeodeol
yeolahop
seumul
seumul hana
seumul dul
seumul set
seumul net
seumul daseot
seumul yeoseot
seumul ilgop
seumul ahop
seorun
seorun hana
seorun dul
seorun set
seorun net
seorun daseot
seorun yeoseot
seorun ilgop
seorun yeodeol
seorun ahop
maheun
maheun hana
maheun dul
maheun set
maheun net
New Genre
Choose Your Pair!!
ADA SEASON 2 NYA!!!!
Hayuu mampir bentar
THEY ARE BACK!!

seumul yeodeol

4.4K 598 76
By holonely

"Jadi, pre test akan saya lakukan kembali minggu depan. Jadi tolong semua untuk mempersiapkan diri dengan matang", ujar Mr. Han di depan sana seraya mulai membereskan barangnya.

Seluruh mahasiswa yang mendiami ruangan tersebut juga ikut melakukan hal yang sama. Sampai gak lama Mr. Han kembali berujar seraya menolehkan pandangannya ke arah Jennie, "Nona Jennie, udah membaik?", tanyanya lembut membuat seluruh penghuni kelas saat ini melempar tatap ke arahnya.

Jennie yang saat ini sudah tidak lagi memakai masker dan topi hitam itu hanya tersenyum canggung sambil mengangguk pelan. Mendapat respon senyuman tipis dari Mr. Han yang sudah mengangkat peralatannya kini, "Saya berterima kasih karena kamu sudah mau mengerti situasi dan kondisi dengan tidak memakai pakaian serba tertutup ketika kelas berlangsung. Ambil waktumu untuk beristirahat dan pemulihan. Saya akan menunggu sampai wajahmu benar-benar kembali normal", ujar Mr. Han lagi. Jennie hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis, "Makasih, Mr", ujarnya canggung, bersamaan dengan Mr. Han yang mulai berjalan keluar dari kelas.

Jennie cuman bisa menghela nafas pelan. Mencoba menenangkan diri dengan penampilannya saat ini.

"Jadi, lo abis ngapain sebenernya sampe bisa dapet lebam kayak gitu?", pertanyaan nyeletuk yang datang dari Mingyu sukses bikin Jennie menoleh. Cewek itu cuman menatap Mingyu malas. Karena Dia tahu, model pertanyaan seperti Mingyu itu cuman sekedar untuk kepo doang.

"Bukan urusan lo!", jawabnya jutek sambil mulai bangkit dan meninggalkan kelas. Menyisakan Mingyu dengan ekspresi sedikit kesalnya, "Udah jadi ganas aja, lu!", gerutunya sembari mulai melanjutkan aktivitas membereskan barangnya.














Jennie mulai mengarungi lorong dengan langkah biasa. Masih selalu berbincang dengan diri sendiri kalau Dia tak perlu takut dengan kondisinya yang masih terdapat lebam dan luka. Jennie senantiasa untuk selalu meyakinkan dirinya bahwa lebam ini akan hilang. Cukup ingat ucapan Taeyong, "Luka itu harus dipancing biar sembuh".

Langkah kakinya mulai memasuki area kantin. Dia tidak lapar, hanya ingin sekedar menumpang duduk karena kondisi kantin hari ini tidak begitu ramai.

Cewek itu mulai duduk disalah satu seat kosong di dalam kantin tersebut. Mulai mengeluarkan hape dan earphonenya sembari membaca buku untuk menghadapi pra test yang akan dilaksanakan oleh Mr. Han minggu depan.

Jennie nampak menikmati alunan lagi ditemani buku bacaan itu dengan khidmat. Ia bahkan sampai terlihat tidak memperdulikan khalayak saat itu.

"Oi!!".

Jennie sedikit tersentak ketika merasakan bahunya sedikit terdorong kesamping. Dia paling sebal jika ada orang yang menganggu waktu senggang dan sendirinya seperti ini.

Menoleh, Jennie menemukan Lim Jaebum, si cowok mageran yang udah duduk berdekatan dengannya dibangku kantin itu sambil tersenyum sumringah.

Jennie berdecak seraya mengerjapkan mata. Mulai melepaskan kedua earphone putih yang tadi bertapa di kedua lubang telinganya itu seraya menggerutu sebal ke arah Jaebum.

"Apaan, sih! Ganggu aja, deh! Gak liat gue lagi khidmat?", ujarnya sebal. Mendapat ringisan pelan dan senyum gemas dari Jaebum.

"Ciyeee, udah balik jadi galak lagi", katanya menggoda, membuat Jennie semakin sebal.

"Bodo!".

Jaebum kembali tersenyum gemas melihat tingkah Jennie yang sudah kembali seperti sedia kala. Bukan Jennie yang traumatis dan pemurung lagi.

"Oh, bentar", Jaebum nampak seperti teringat sesuatu. Mulai merogou sesuatu di dalam saku hoodienya. Menemukan satu buah pasta salep dari kantung hoodienya itu bersama dengan sebotol susu pisang.

"Nih", Jaebum mulai menyerahkan dua benda itu kepada Jennie sambil tersenyum, menyisakan Jennie dengan kernyitan di dahinya.

"Apa nih?".

"Salep. Biar lebam lo cepet ilang. Terus susunya diminum! Ini gue ngerelain bangkit dari kasur demi beli ini buat lo", katanya sedikit menyungut, namun sukses membuat Jennie menjadi kikuk.

"Gu--e, udah ada salep sendiri. Lagian... gue gak suka susu pisang", sahut Jennie menanggapi pemberian dari Jaebum itu.

Si Jaebum cuman ngehela nafas, "Lo gak suka susu pisang? Jadi sukanya apa?", tanya Jaebum lagi.

Jennie cuman menggeleng ragu, "Gak papa. Gue lagi gak mood makan makanan apapun", katanya lagi berusaha menolak pemberian Jaebum.

Cowok dengan status sebagai cowok mager dikampus itu cuman bisa kembali menghela nafas sambil meraih tangan Jennie. Membuka lebar telapak tangannya itu dan mulai menaruh dua barang tadi ke atas telapak tangannya, "Walau lo gak suka atau udah pake salep lain, at least lo terima aja, sebagai penghargaam untuk gue", katanya lagi.

Jennie cuman bisa terdiam menatap Jaebum dan salep serta susu pisang pemberiannya secara bergantian itu. Pada akhirnya, Jennie menerima pemberian Jaebum tadi, "thanks".

Jaebum cuman bisa tersenyum seraya mulai mengalihkan pandangannya ke arah depan, "Gue gak tau sebenernya apa yang lo laluin sebelum ini. Tapi gue gak mau maksa lo untuk cerita", ujaran Jaebum tadi terjeda. Cowok itu mulai memandang ke arah Jennie dengan tatapan yang lebih serius dari sebelumnya.

"But, Jen. Gak ada salahnya untuk berbagi luka. Gue siap, kok ngerasain luka lo. Tapi gue juga gak mau maksa. Cerita apapun dan kapanpun yang lo mau. Selama itu bisa bikin lo lebih lega".

Jennie hanya bisa terdiam sembari mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Namun Jaebum malah tersenyum. Meraih puncak Jennie dan mencoba mengambil hape dan earphone miliknya itu, "Gue mau denger playlist lu, ya", katanya seraya mulai memasangkan kedua earphone tadi ke telinganya. Mulai memutar playlist milik Jennie sambil sesekali tersenyum ke arah Jennie yang masih gak tau mau ngapain itu.

Kepedeannya soal beberapa orang dari 7 Rings yang 'mungkin' menyukainya itu semakin menjadi.















-------------------------------------































Jennie nampak memandangi dirinya lewat pantulan cermin. Mulai mencoba memukul wajahnya sendiri dan berakhir dengan ringisan kecil akibat ulahnya sendiri.

"Engga! Jen! Gak boleh pede dulu! Mereka care karena lo cuman satu-satunya cewek di dorm", ujarnya memberi tahu diri sendiri tentang rasa pedenya soal 7 Rings yang mungkin suka sama Dia itu.

Namun gak lama Jennie kembali menghela nafas sembari memandang dirinya kembali lewat pantulan kaca, "Tapi bayangin, Jen! Si Hanbin sampe bilang sayang sama lo. Sehun sampe meluk lo. Si Taeyong bahkan sampe nginterupsi acara buat bawa lo ke klinik! Itu udah fix!", Jennie kembali berargumen dengan diri sendiri.

"Tunggu, tunggu! Tapi kayaknya engga, deh! Lo mau jatuh gitu aja sama omongannya si Hanbin? Inget! Dia itu the freaking annoying boy yang gak bakal pernah serius sama omongannya. Sehun... Dan Taeyong... Ngelakuin itu karena Dia gentle! Lo mikir apa, sih Jen?", Jennie malah terlihat frustasi dengan dua sisi dirinya yang nampak saling beradu argumen itu.

Cewek itu mulai memijit pelipisnya. Mencoba menenangkan diri dengan cara membasuh muka di atas westafel putih itu. Kembali memandangi diri lewat pantulan cermin dengan kondisi wajahnya yang sudah basah.

"Udah, ah! Gak usah mikirin mereka! Mending lo pikirin gimana caranya biar bisa dapet IPK tinggi dan lulus cepet! Abis itu langsung kerja! Jangan sok kepedean mikirin 7 Rings!", gerutunya kepada dirinya sendiri.

Jennie mulai mencoba menarik nafas dan mengeluarkannya secara perlahan. Gak lama Dia mulai meraih tote bagnya dan berjalan keluar dari toilet. Mulai berjalan menjauhi tempat tersebut dan gak sengaja nemuin Taehyung, si cowok bobrok yang entah sejak kapan udah berdiri di dinding koridor dengan posisi sedikit menyender itu.

"Tae? Ngapain?", tanya Jennie to the point.

Taehyung langsung memperbaiki posisi dan berdiri secara sempurna. Mulai mencoba berjalan mendekat ke arah Jennie secara perlahan.

"Gue... boleh ngomongin sesuatu sama lo?".













--------------------------------


















Bersama sekotak teh rasa melati, Jennie bersama Taehyung kini tengah menyusuri pedestrian kampus berdua. Keduanya masih diam, sibuk menyesap kotak minuman masing-masing. Sementara Taehyung nampak selalu melirik Jennie dalam diam.

"Jadi, mau ngomong apa?", tanya Jennie to the point masih sambil menyesap teh kotaknya itu.

Taehyung nampak menghentikan langkahnya, dan itu dinotis langsung oleh Jennie yang ikut menghentikan langkah juga.

"Jen.. Gue pengen nanya, nih", ujarnya sedikit ragu dan kikuk.

Jennie yang udah berlagak normal seperti biasanya cuman merespon kekikukan Taehyung dengan santai. Masih sambil menyesap teh kotaknya itu, "Tanya aja. Tapi kalo soal lebam dan memar gue lagi, gue gak mau jawab!".

Taehyung langsung menginterupsi, "Bukan! Bukan itu. Gue gak pernah mau maksa buat lo cerita soal lebam. Gue khawatir, tapi gue gak bisa maksa lo buat cerita kalo lo gak mau. Ada pertanyaan lain... yang pengen gue tanyain", ujarnya lagi kembali menjadi kikuk.

Jennie terdiam sebentar dengan kernyitan di dahinya, "Apa?".

Taehyung nampak kembali kikuk. Menggaruk tengkuknya yang gak gatel itu sembari sesekali memainkan lentik jarinya.

"Eum... soal.. Lo.. sama.. Hanbin..."

Jennie menahan nafas sebentar tentang ucapan menggantung Taehyung.

Jangan bilang kalau Taehyung udah nangkep bahwa Hanbin termasuk pelaku dari memar dan lebam yang Dia dapet.

"Lo... Ada hubungan, ya sama Hanbin?".

Jennie kembali terdiam. Menatap Taehyung yang nampak tengah menunggu jawabannya dalam kekikukan itu.

"Hubungan? Sama Hanbin? YA ENGGALAH!", ucapan ngegas Jennie langsung bikin Taehyung menoleh sedikit ngegas.

"Kok, lo bisa nyimpulin gue punya hubungan sama Dia, sih? Engga! Gue gak mau punya hubungan apapun dengan cowok kayak Hanbin!", ujarnya lagi dengan suara meninggi.

"Terus, kemaren waktu di dorm lo pegangan tangan berdua apaan? Malah si Hanbin mukanya rada lebam juga lagi", tanya Taehyung lagi memastikan dan itu sukses bikin Jennie gak berkutik.

Apa yang harus Dia jawab?

Kali ini giliran Jennie yang terlihat kikuk dan enggan untuk menjawab. Lagipula, waktu itu Hanbin tiba-tiba meminta maaf dan sok-sok mengungkapkan perasaan kalau Dia sayang sama Jennie. Dan sampai sekarang itu masih menjadi pikiran untuknya, mengingat perkataan Hanbin tempo hari setelah Dia digebukin oleh Sana dkk.

"Bukan urusan lo! Intinya gue gak ada hubungan sama Dia dan ogah berhubungan sama Dia!", kata Jennie lagi memantapkan jawabannya.

Taehyung mulai berlagak cool dengan hanya menganggukkan kepala sebagai respon. Namun yang sedikit membuat salah fokus adalah, tangan kanan Taehyung mengepal ke arah bawah seolah tengah menunjukkan ekspresi "YES!", namun wajahnya Ia coba kontrol menjadi sok cool.

Dan Jennie menotis hal tersebut, "tangannya kenapa kayak gitu?".

Taehyung terdiam sebentar. Tersenyum garing ke arah Jennie sambil mulai memainkan tangannya untuk mengalihkan, "Engga. Tadi tangan gue keseleo tiba-tiba. Jadi gue pancing dulu", katanya beralasan sambil masih mengepal tangannya dan mencoba memutarnya.

Jennie cuman bisa tersenyum geli melihat tingkah konyol Taehyung saat ini.

"Eh, udah mau jam 1 ini. Lo belum ngoles salepnya. Cepetan, gue temenin! Biar cepet sembuh!", kata Taehyung setelah melirik jam tangannya itu dan langsung menarik Jennie pergi dari sana.

Heyooo!!!

Nih gaess, gue kasih asupan pelayaran kecil-kecilan Taennie dan Jenbum a.k.a the most underrated ship π•π ngoeheheehe

Jan lupa tinggalin jejakss oiiikk wkwkwk

Thankyou yawww ;)




Lopu, heyra🖤

Continue Reading

You'll Also Like

22.2K 3.8K 17
Indra ke enam? Siapa yang berharap memilikinya? Yuju tak pernah menginginkannya. Tapi keadaan memaksanya memiliki itu. ©yuriguseuls,2018
1.4K 121 17
❝Kadangkala, ada masanya dimana guratan-guratan kata akan menyampaikan peluh atas hati yang telah terluka.❞ Ft. Haruto -- Treasure [🍁] not for copy...
266K 27.4K 26
Secuil kisah ajaib bin menarik dari keluarga mapia Papi Rion Kenzo dan Mami Caine Chana beserta tuyul-tuyulnya. YES THIS STORY CONTAIN BXB!
29.1M 1.2M 44
[Story 4] Di penghujung umur kepala tiga dan menjadi satu-satunya orang yang belum nikah di circle sudah tentu jadi beban pikiran. Mau tak mau perjod...