7 R I N G S - J E N N I E

By holonely

265K 31.8K 3.9K

Terima kenyataan untuk tinggal di dorm sisa-sisa? Bareng 7 cowok ganteng? Pilih siapa? Attention! • bahasac... More

prolog
hana
dul
set
net
daseot
yeoseot
ilgop
yeodeol
ahop
yeol
yeolhana
yeoldul
yeolset
yeolnet
yeoldaseot
yeolyeoseot
yeolilgop
yeolyeodeol
yeolahop
seumul
seumul hana
seumul dul
seumul set
seumul daseot
seumul yeoseot
seumul ilgop
seumul yeodeol
seumul ahop
seorun
seorun hana
seorun dul
seorun set
seorun net
seorun daseot
seorun yeoseot
seorun ilgop
seorun yeodeol
seorun ahop
maheun
maheun hana
maheun dul
maheun set
maheun net
New Genre
Choose Your Pair!!
ADA SEASON 2 NYA!!!!
Hayuu mampir bentar
THEY ARE BACK!!

seumul net

4.4K 671 79
By holonely

Penjelasan yang sedari tadi Mr. Han berikan itu sama sekali gak tembus ke otaknya. Jennie yang saat ini berpenampilan sangat tertutup dengan masker hitam dan juga topi selaras nampak selalu terlihat panik. Hal itu membuat Mingyu yang selalu duduk disampingnya itu rada bingung dan risih.

"Jen, lu kenapa, sih daritadi?", tanyanya sedikit berbisik.

Jennie mulai menoleh sebentar. Berpaling sambil menggeleng pelan untuk merespon pertanyaan Mingyu itu.

Mingyu cuman mengernyit. Menatap jengah Jennie yang hari ini tiba-tiba bersikap dan berpenampilan berbeda setelah sehari yang lalu tidak bisa hadir dalam proses pembelajaran dikampus itu.

Kepalanya semakin pusing. Jennie semakin gak fokus untuk mengikuti kelas hari ini, dan itu bikin Mingyu semakin jengah, "Woy, lu ni ngapa, sih?", tanyanya. Dan itu sukses bikin seluruh kelas menoleh. Gak terkecuali Mr. Han.

Jennie nampak makin gelisah ketika seluruh pasang mata didalam kelas itu pada ngeliatin Dia semua.

Jennie mulai menyusun seluruh barang-barangnya. Memasukkannya ke dalam tote bag miliknya. Mulai bangkit dari kursi dan nyamperin Mr. Han dengan langkah tergesa-gesa.

Jennie mulai menarik napas panjang ketika harus berhadapan dengan Mr. Han dalam kondisi tertutup itu.

"Ada apa, Jennie? Kamu nampak berbeda hari ini?", Mr. Han mulai melemparkan pertanyaan.

Dada Jennie kembali sesak. Dia mulai menenggak saliva, "Mr, saya gak bisa ngikutin kelas Mr hari ini. Maaf", katanya sambil langsung nyelonong pergi gitu aja tanpa ingin tau persetujuan dari dosennya tersebut.

Jennie berusaha untuk berjalan layaknya orang normal. Karena Dia semakin takut ngeliat beberapa orang yang berlalu lalang saat ini pada mandangin Dia.

Jennie berusaha mengontrol diri supaya gak panik. Sampai gak lama, penampakan seseorang yang berdiri gak jauh di depan Dia itu bikin Jennie berputar arah dengan langkah yang semakin tergesa-gesa.

"Jen!"

Panggilan dari orang itu semakin bikin Jennie mempercepat langkahnya. Semakin cepat, sampai akhirnya kedua manusia tersebut saling kejar-kejaran.

Nafas Jennie semakin sesak karena udah berlari terlalu jauh itu. Efek dehidrasi gara-gara harus mendekam di dalam toilet seharian masih terasa sampai sekarang.

Jennie akhirnya nyerah. Mulai berhenti berlari sambil mulai ngatur nafas. Disitu akhirnya orang tadi berhasil nangkep Jennie yang udah semakin panik itu.

"Jen, kok lo lari----".

"Jangan manggil gue! Gak boleh! Lo gak boleh manggil gue!", Jennie menyambar sambil mulai mengatur jarak antara dirinya dengan orang tersebut.

Orang itu makin bingung dengan tingkah aneh Jennie saat ini.

"Jen, lo itu sebenernya kenapa? Kenapa lo tiba-tiba hilang dan sekarang muncul lagi? Terus kenapa lo jadi tertutup kayak gini?", tanyanya panjang lebar dan sukses bikin Jennie rada jengah.

Jennie mulai menaruh telunjuknya di bibir, memberi isyarat agar orang itu bisa diem.

"Shhhh!! Yong, lo gak boleh ngomong sama gue, oke? Siapapun gak boleh ngomong sama gue, oke? Udah, jangan ganggu lagi! Gue mau istirahat!", kata Jennie dengan nada sedikit gak nyantai kepada Taeyong, manusia gak nyata dari dimensi lain itu.

Dia mulai melangkah menjauhi Taeyong. Tapi hal itu gak malah bikin Taeyong ngegubris ucapan Jennie tadi.

Dia mulai ngehentiin langkah Jennie dengan meraih tangannya itu. Dan Taeyong nemuin penampakan gak enak dari tangannya. Biru.

"Ih, apa, sih?", Jennie nampak murka dan mulai mencoba melepaskan genggaman tangan Taeyong tadi darinya.

"Jen, tangan lo kenapa?", tanya cowok itu lagi. Dan itu sukses bikin Jennie panik.

"Udah gue bilang, kan jangan ganggu gue?! Bukan urusan lo! Gue capek, Yong. Please.", Jennie mulai nampak hilang sabar. Dan itu sukses bikin Taeyong terdiam. Menatap Jennie yang saat ini bener-bener menjauh darinya itu.

Cowok dengan perawakan gak nyata itu mulai mengernyitkan kening. Dia yakin, ada suatu hal yang terjadi dengan Jennie saat ini yang berusaha Dia tutupin.
























-------------------------------------




















"Goblok! Jangan diambil yang itu tolol!".

"Tadi, kan elu yang nyuruh bangsat!".

"Bodo amat, bangsat! Lanjut!".

Hanbin, Lucas, dan Baekhyun nampak begitu fokus dengan permainan bernama Jenga itu. Kayu-kayu seukuran kelingking yang disusun sedemikiam rupa itu harus diambil salah satunya. Namun diusahakan agar kayu-kayu lain tidak jatuh.

Sehun bersama yang temannya yang lain itu nampak sedikit jengah dengan ulah Hanbin dan dua orang temennya yang super berisik itu. Rasanya buat berbagi cerita sama yang lain itu terganggu karena ulah mereka bertiga.

Kini giliran Hanbin. Matanya mulai fokus memandang satu per satu kayu balok yang disusun itu. Tangannya mulai meraih salah satu dari balok itu. Berusaha sekeras mungkin agar gak bernafas supaya balok itu dapat terambil secara sempurna tanpa harus ngejatuhin balok-balok yang lain.

Sedikit lagi balok itu akan terlepas dari balok lainnya, sampai tiba-tiba....

PRAAAAKKKK

"Bangsat! Anjeng! Goblok! Balok gue udah mau selamat tadi anjeng!", Hanbin gak berhenti bersumpah serapah ketika seseorang baru saja memukul mejanya itu dan seketika seluruh balok tadi berjatuhan.

Hanbin menoleh dengan tatapan muak. Menemukan Yoon Bomi, tengah menatapnya tidak suka. Tangannya bahkan masih Dia taruh diatas meja.

Hanbin nampak murka, "Goblok! Lu apaan, sih? Lu siapa, sih?", Tanyanya sambil mulai bangkit dari kursi tersebut. Membalas tatapan tak suka Bomi dengan mata yang berkobar-kobar.

Bomi tak pernah merasakan posisi sedekat ini dengan seorang Kim Hanbin. Seharusnya jantungnya akan lepas ketika bisa berhadapan dengan seorang Kim Hanbin yang juga Ia puja. Tapi mengetahui sifatnya yang ternyata gak jantan itu membuat Bomi harus berpikir dua kali untuk kembali menyukai Kim Hanbin sebagai seorang freaking annoying boy dikampus.

"Eh! Gue gak berharap lo mau kenal sama gue atau engga! Tapi gue mau, lo tunjukkin semua kesalahan lo dan minta maaf sama Jennie sekarang!", ujarnya dengan volume suara keras, membuat seisi kelas menoleh. Gak terkecuali Sehun, setelah cewek itu menyebutkan nama Jennie di antara kata-kata yang Dia ucapkan itu.

Hanbin hanya bisa ngerespon dengan kernyitan dan tenggakan saliva. Sampai akhirnya, seseorang yang gak ingin Bomi ladenin itu datang ikut campur.

"Eh, kaum buangan kampus! Apa hak lo merintah-merintahin Hanbin? Engga tau lo kalo Dia itu 7 Rings?", celetuknya sambil ikut nyamperin mereka.

Bomi menoleh dengan tatapan yang lebih muak dari yang Ia berikan kepada Hanbin.

Geram, tangan lentur Bomi itu langsung menampar pipi mulus cewek dengan perawakan sok imut itu, "Eh! Cabe! Gue gak mau tau nama lo siapa! Dan gue gak tau kenapa anak-anak kampus selalu berpikir kalo Lo itu adalah milik Hanbin. Tapi lo tau? Cara lo buat dapat perhatian Hanbin itu gak ada cantik-cantiknya sama sekali! Gue yang selama ini juga admire sama Dia gak pernah mau jadi cewek murahan kayak lo, jalang kampus!", Bomi menyembur dengan mudahnya tanpa ada rasa belas kasihan kepada Sana, korban semburannya kali ini itu.

Mata Bomi Dia kembalikan ke arah Hanbin, "Dan lo! Gue gak nyangka 7 Rings harus punya cowok yang gak berkontol kayak lo! Miris! Jennie itu orang baik! Dia gak pernah ganjen! Justru elo yang ngelakuin hal itu. Setega itu lo ngatain hal-hal gak pantes sama Jennie harus bertaruh nyawa karena dehidrasi di kamar mandi karena lo? You're the one who need to fix yourself, asshole!", Suara Bomi tertahan. Matanya nampak menyalurkan tatapan kebencian ke arah Hanbin yang sedari tadi udah menahan nafas.

Bomi mulai mengambil langkah keluar dari ruangan tersebut dengan langkah gusar tanpa memperdulikan tatapan ataupun omongan yang kini berdesis di telinganya.

Sehun yang juga sedari tadi menonton aksi berani Bomi barusan itu tiba-tiba langsung bangkit dari bangkunya. Tanpa memperdulikan teman-temannya yang kini mengernyit ke arah Sehun.

Cowok dengan tatapan tajam namun seksi itu mulai melangkah menghampiri Hanbin. Mulai memaksa untuk bangkit sambil berujar dengan suara dingin.

"Ikut gue!".




















------------------------------------






















Jennie berusaha menetralisir kerja jantungnya yang terus menerus berdetak secara tidak normal itu. Rasanya begitu sesak. Sangat sesak. Kepalanya bahkan masih terasa pusing sampe sekarang. Dan Dia gak tau cara ngobatinnya gimana.

Jennie menatap kosong nasi goreng kimchi yang baru saja Dia pesan itu. Duduk di pojokkan sendiri rasanya memang lebih baik. Tapi Dia malah merasa bersalah karena telah memesan nasi kimchi itu, namun belum memakannya sama sekali.

Ditengah kesibukannya memijat pelipis itu, Jennie dapat merasakan seseorang baru saja menduduki kursi kosong yang berada tepat bersebrangan dengannya itu.

Jennie mulai menoleh perlahan. Menemukan Jeon Wonwoo baru saja meletakkan menu yang sama dengan yang Ia pesan saat ini.

Jennie mulai panik. Dadanya mulai berdetak tidak normal lagi ketika cowok berparas dingin itu gak berkata apa-apa sama sekali.

Gak mau tertangkap basah sama netizen yang mungkin saat ini udah ngomongin Dia itu, Jennie segera bangkit dari kursi kantin itu untuk pergi. Namun, Wonwoo dengan cepat menghentikan aksi Jennie itu dengan menggenggam tangannya.

"Jangan pergi! Gue harus ngomong sama lo!", katanya tanpa intonasi suara yang berarti.

Jennie semakin takut ketika tangan putih Wonwoo itu menggenggam erat tangannya kini.

"Lepasin tangan gue! Gue gak mau ngomong sama lo!", Jennie mulai melawan dengan memprotes aksi Wonwoo tersebut.

Bukannya menurut dengan permintaan Jennie, Wonwoo malah semakin erat menggenggam tangan Jennie. Ia bahkan mulai bangkit untuk menghampiri Jennie yang malah terlihat semakin panik.

"Please, lepasin tangan gue! Gue gak mau! Please, Nu. Please!", Jennie mulai nampak memohon dengan suara yang terdengar sedikit merintih.

Wonwoo cuman bisa mengeryit, "Kasih alasannya", pinta Wonwoo tadi.

Jennie mulai menoleh ke arah kanan dan kiri, menemukan beberapa orang yang kini tengah melirik ke arahnya itu.

Merasa jengah, Jennie akhirnya meraih tangan Wonwoo. Menggigitnya hingga tangan Wonwoo itu nampak memerah akibat bekas gigitan Jennie.

Wonwoo meringis pelan, bersamaan dengan itu, Jennie langsung kabur dari kantin. Berusaha gak peduli dengan Wonwoo yang saat ini masih meringis pelan karena tangannya yang sekarang udah nampak membiru itu.

---

Akhiirnyaaaa 7 RINGS updaatee!!!

Btw, ini gue gak tau kenapa bannernya gak bisa keupload. Gue udh berkali-kalo nyoba aplod tapi gak bisa.

Pookoknya kalo udh ada waktu, bakal gue upload ulang itu banner. Yang penting nikmati dlu part yang ini okieee?

Thanks so much ;)

Lopu, ra🖤

Continue Reading

You'll Also Like

208K 30.8K 35
Tentang Lisa, tentang Ten, tentang Taeyong. Lisa mencintai Ten, sangat. Saat pemuda itu meminta izinnya untuk pergi meraih mimpi, Lisa tak punya pili...
340K 45.1K 52
[ Completed ] Kisah seorang mahasiswa semester tiga bernama Kim Taehyung yang anti cewek. Dia bukan gay, percayalah. Dia seorang cowok normal. ❝Bang...
22.2K 3.8K 17
Indra ke enam? Siapa yang berharap memilikinya? Yuju tak pernah menginginkannya. Tapi keadaan memaksanya memiliki itu. ©yuriguseuls,2018
169K 9.2K 12
menyukai kembaran sendiri wajar bukan? bxb area awas salpak