Dibalik Layar [END]

By Lunar14_

134K 20.5K 5.5K

[Highrank #1 in Veranda, Yona. #3 in Kinal #65 in Fanfiction #11 In JKT48 #5 In Venal.] Aku terlalu mencintai... More

1. Lembar Pertama
I
II
2. Lembar Kedua
I
II
3. Lembar Ketiga
I
II
4. Lembar keempat
I
II
5. Lembar Kelima
I
II
6.Lembar Keenam
I
II
7. Lembar Ketujuh
I
II
8. Lembar Kedelapan
I
II
9.Lembar Kesembilan
I
II
I
II
11. Lembar Kesebelas
I
II
12.Lembar Keduabelas
I
II
13. Lembar Ketigabelas
I
II
14.Lembar Keempatbelas
I
II
15. Lembar Kelimabelas
I
II
16.Lembar Keenambelas.
I
II
:)

10. Lembar Kesepuluh.

2.4K 429 121
By Lunar14_

Syuting hampir seharian penuh di pantai, aku rasa sekarang kulitku jadi menghitam, aku baru saja selesai mandi, sekitar 20 menit yang lalu aku dan Veranda baru sampai di hotel. Seharian ini aku tak bisa menghubungi Yona, karna syuting tadi berada di pantai daerah yang cukup susah sinyal di tambah hapeku kehabisan batre.

Sekarang giliran Veranda yang sedang membersihkan dirinya, aku hanya bisa melengkungkan senyumku saat aku membaca semua chat masuk dari Yona.

Ternyata dia mencariku.

11.09 AM
Udah sampe Bali? Jangan lupa makan Nal, aku udah masukin vitamin ke koper kamu diminum ya.

15.23 PM
Udah mulai syuting ya? Aku juga baru beres teater, sekarang lagi nunggu Shania.

16.15 PM
Mas-mas tukang potonya genit sama aku masa yang :( tapi mas-masnya ganteng :(

16.45 PM
Tapi tenang, biarpun kamu pas-pasan, gw setia kok (: , cepet pulang ya :)

17.00 PM
Yang? Masih sibuk? mau ngomong kangen takut kamu geer.

17.11 PM
Baru kali ini gw ngerasa lo ngangenin :(

19.54 PM
Aku lagi makan sama Shania, pulangnya nanti nebeng Shania juga, kamu kalau udah nyampe hotel kabariin ya, no nya gak aktif, pasti lupa bawa powerbank deh, bego di biasaiin si :(

21.02 PM
Yang? Udah jam 9 loh ini belum nyampe hotel juga? Aku aja udah nyampe kosaan.

21.09 PM
Sok sibuk lo, awas aja :(

21.15 PM
Buaya! :(

Yona benar-benar membuatku ingin segera pulang lalu memeluknya, di Bali sudah pukul 10 malam, perbedaan waktu Bali dan Jakarta memang 1 jam, sudah dipastikan Yona masih terjaga menunggu kabarku, karna chat terakhirnya dia mengatakan pukul 9 malam waktu Jakarta.

Aku langsung menekan tombol Vidio Call untuk menghubunginya, rasanya benar-benar rindu, mungkin ini yang mereka rasakan saat berhubungan jarak jauh, rasa rindu terasa berbeda terasa lebih menggebu dan menyenangkan.

"Udah deh gak usah sok-sokan ngegambar."

Dia baru saja menerima panggilan Vidio callku, disana dia terlihat sibuk dengan berbagai kanvasnya, semenjak berpindah jurusan Yona memang terlihat sibuk dengan segala tugas kuliahnya.

Dia diam saja, tetap memfokuskan dirinya pada kanvas putih yang sekarang aku tak bisa melihat dia sedang menggambar apa. Kalau saja dekat dia sudah ku peluk, Yona akan terasa lebih menggemaskan jika sudah badmood aku suka melihat dia yang menekuk wajahnya dia terlihat lucu.

"Jangan buat aku pengen pulang sekarang juga Yon, belum bisa pulang."

Dia terus saja diam, suaraku seakan tak dia dengar. Bahkan aku tak bisa melihat wajahnya karna dia yang sedikit menunduk karna menggambar.

"Iya aku tau aku salah, aku minta maaf, tadi hapeku lowbet susah sinyal juga disana."

Tangannya memindahkan kanvas yang sudah penuh dengan gambar menggantinya dengan kanvas kosong, dia masih belum mau bicara.

"Yang? Diem terus, mau berubah jadi maung ya?"

Dia mendengus, dan akhirnya menegakan kepalanya, aku jadi bisa melihat wajahnya yang benar-benar ditekuk, kini matanya menatap ku dengan wajah kesal.

"Hehe masih Yona ternyata, kiraiin udah berubah jadi macan. Aku minta maaf ya baru bisa ngabarin."

"Heem."

"Jangan gitu ah mukanya, aku jadi makin pengen cium, aku lagi jauh kan, gak bisa."

"Pulang mangkanya." Kata Yona dengan tangan yang membereskan semua alat gambarnya.

Aku tak bisa menahan senyumku mendengar ucapanya. "Cie ketahuan kan pengen aku cium ya?"

Setelah meja belajarnya kosong, tak menyisakan tumpukan kertas, bukannya menjawab dia malah menjatuhkan kepalanya pada meja, melipat tanganya untuk jadi bantalan kepalanya.  "Kangenn.."

Dia menampakan raut wajah yang benar-benar sedih, hapenya dia taruh didepan wajahnya.

"Sama kok aku juga kangen." Rasanya kalau aku bisa menyentuhnya, sudah aku pastikan pipinya yang tebal itu sudah aku sentuh.

"Cepet pulang yang, aku gak mau jauh-jauh." Ucapnya lagi.

Yona sedang berada dalam mode manja, cewek tipe seperti Yona yang memiliki sejuta gengsi akan terlihat sangat manja jika benar-benar hasrat dalam hatiya sudah tak bisa dia tahan lagi.

Aku mengangguk, menyentuh layar hapeku bermaksud menyentuh pipinya. "Iya, 2 hari lagi ya."

"Lama." Suaranya merengek, aku seperti melihat sosok Feni pada diri Yona saat sedang seperti itu.

"Nay, mau makan apa?"

Aku melihat Yona langsung menegakan kepalanya saat mendengar suara Veranda, aku menoleh, Veranda berdiri diambang pintu yang memisahkan antara balkon dan kamar, sedari tadi aku memang berdiri dibalkon.

"Samain aja deh sama kamu."

"Emm ok, lagi Vidio callan sama siapa?"

"Sama Yona."

"Jangan lama-lama Vidio callanya, kita masih ada syuting besok, aku gak mau kamu jadi bangun kesiangan."

Saat Veranada memutuskan untuk pergi karna ingin memesan makan, baru saja aku ingin menyapa Yona lagi, tapi ternyata panggilan Vidio callku dia putuskan.


Pasti marah.




..
.
.







Kalian tahu rindu adalah perasaan paling liar dalam sejarah kalbu
Yang bisa membuat kalian menangis tersedu.
Atau membuat kalian geram sembari meruncingkan bambu.
Ingin menusukan pada seseorang  yang tak juga bisa kalian temui.

Rindu memang masalah terberat saat kita berada jauh dari orang yang kita cintai, padahal aku sedang tidak melakukan hubungan jarak jauh kenapa rasanya seperti korban Ldr seperti ini.

Sejak semalam sampai detik ini Yona tak membalas semua pesanku, Veranda kalau berbicara memang tidak dipikir dulu, sudah ku pastikan dia pasti marah, dan aku tidak punya banyak waktu untuk membujuknya.

Hari ini syuting didua tempat yang berbeda, pagi ini masih dipantai tapi sore nanti kita akan syuting di pura yang tak jauh dari pantai ini. Beruntunglah ini hanya syuting sebuah iklan, jadi tidak memakan waktu lama, dan aku tidak harus membuat Yona terus-terusan merajuk.

Kalau kemaren terasa mendung hari ini Bali begitu terik, syuting sampe berkali-kali diberhentikan karna cuaca yang panas, liat saja kening Veranda penuh dengan tisu basah, biar adem begitu katanya.

"Nih minum dulu."

Veranda langsung mengambil air mineral dingin yang aku berikan, dia meminumnya hampir setengah.

"Gila yah, ini Bali apa Thailand, panas banget. Ini berapa scene lagi?"

"Udah kok terakhir tadi, break dulu 2 jam, setelah itu lanjut."

"Balik ke hotel aja lah yuk, mau berendem rasanya."

Aku mengiyakan ajakan Veranda, kita memutuskan beristirahat terlebih dulu di hotel, hotel yang kita tempati memang tak jauh dari lokasi syuting, hanya berjalan kaki juga sampai.

Saat di tengah perjalanan, Veranda malah menarikku ke kedai ice cream, memang saat panas makan ice cream adalah hal yang paling tepat, aku jadi tidak menolak. Kita berdua duduk disatu kursi panjang yang menghadap kaca, dari kaca ini kita bisa melihat pemandangan pantai yang indah. Dua cup ice cream sudah tersedia, bukannya memakan langsung ice creamnya dia malah mengarahkan kamera, memintaku untuk berfoto dengannya.

Ice cream dengan taburan oreo dan keju kini sudah mulai aku rasakan, terasa lembut mencair didalan tenggorokan, sedari tadi aku terus berusaha untuk menghubungi Yona, walau hasilnya tidak ada, beruntunglah aku masih mempunyai Feni, aku bisa mendapatkan infomarasi tentang Yona dari nya.

Yona sedang latihan, Feni juga sama, tapi Feni sudah selesai latihan dan dia menunggu Yona.

"Nay"

"Hm?"

Bukannya menjawab dia malah menjatuhkan kepalanya kebahuku, ice creamnya dia biarkan mencair padahal dalam cupnya masih tersisa setengah.

"Kenapa? Capek?"

"Heem."

"Langsung ke hotel aja?"

"Bentar, aku pengen gini dulu sebentar aja."


Dia memejamkan matanya, aku bisa mencium wangi rambutnya yang dia biarkan terurai, rasanya masih sama, dia tidak bisa sama sekali membuat aku menolaknya, setiap perlakuaanya terhadapku selalu aku nikmati walau ini hanya sebuah ilusi yang tak pernah bisa aku rasakan dengan jelas.











































Bersambung

#TeamVeNalID

Continue Reading

You'll Also Like

134K 10.4K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
51.6K 3.7K 52
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
249K 36.9K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...