I Dont Need A Man (Season 1)

By Kimocchii

280K 27.1K 2.8K

Highest rank :#89 in Fanfiction (12.05.18) #2 in Kaisoo (11.07.18) #18 in Kaisoo (07.08.22) Hidup tak selaman... More

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Extra Part Jongin POV
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty one
Twenty two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty one
Thirty Two
Thirty Three
Thirty four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty One
Forty Two
Forty Three
Forty Four
Forty Five
Forty Six
Forty Seven
Forty Eight
Forty Nine
Season 2
PENGUMUMAN

Forty

4.5K 544 94
By Kimocchii

Chanyeol menjemput Baekhyun hari ini. Ia sudah menyelakan waktunya untuk sekedar menjemput Baekhyun lalu makan siang bersama. Hubungannya dengan Baekhyun berjalan lancar. Hanya saja bukan sebagai sepasang kekasih melainkan seorang pria yang mendekati wanitanya.

Chanyeol tak ingin terburu-buru menyatakan perasaannya. Ia tak mau Baekhyun menjauh karena perbedaan umur mereka. Mungkin cukup susah mengabaikan perbedaan umur mereka apalagi kini Baekhyun masih dibangku sekolah.

Chanyeol menghentikan mobilnya tanpa keluar. Ia menatap gerbang sekolah Baekhyun. Sudah ada siswa dan siswi yang keluar tapi ia masih belum melihat Baekhyun. Senyum Chanyeol mengembang saat melihat Baekhyun. Ia sudah mengirimi pesan jika hari ini akan menjemputnya.

Baekhyun yang sadar jika mobil Chanyeol sudah berada didepan gerbang sekolahnya langsung berlari menghampiri. Senyumnya terus terukir hingga masuk kedalam mobil Chanyeol.

"Hai, princess. Bagaimana kabarmu?" tanya Chanyeol.

"Menyenangkan. Hari ini kita akan kemana?"

Chanyeol terkekeh gemas melihat sikap Baekhyun yang bersemangat.

"Aku akan mengajakmu ke tempat baru. Katanya sih makanan disana enak"

"Call!! Kaja!!" teriak Baekhyun senang.

Chanyeol mengusap kepala Baekhyun kemudian menyalakan mesin mobilnya.

Mobil Chanyeol melaju menjauhi sekolah Baekhyun. Sepanjang perjalanan diisi dengan celotehan Baekhyun. Gadis itu sangat bersemangat menceritakan semua hal yang ia lalui hari ini. Chanyeol hanya menanggapi sebisanya. Ia terlalu gemas dengan tingkah lucu Baekhyun.

Sesampainya di tempat makan, Chanyeol langsung memesan makanan kesukaan Baekhyun. Baekhyun masih asik dengan ceritanya. Ini hal yang disukainya dari Baekhyun. Begitu lucu dengan segala polah tingkahnya. Bukan karena masih kekanakan tapi hal itu menjadi nilai lebih untuknya.

Baekhyun menyeruput milkshake strawberrynya. Ia terlalu lelah bercerita hingga kehausan.

"Hari ini Jongin kembali ke Korea"

Baekhyun menghentikan acara minumnya. Ia menatap Chanyeol penasaran.

"Bagaimana dengan eonnie?"

Chanyeol mengehela nafas kecil.

"Sepertinya ia tak ikut"

Baekhyun menunduk lesu. Chanyeol maupun Baekhyun sudah diberitahu jika Kyungsoo berada di Jepang saat Yun mengabarkan jika Jongin sedang dirawat di Jepang.

Saat itu Chanyeol terkejut. Ia ingin menyusul Jongin kesana tapi dilarang oleh Yun. Akhirnya ia hanya bisa menanti kabar dari Korea. Dan saat itulah Yun memberitahunya jika Kyungsoo ada di Jepang.

Bahkan Chanyeol sempat kaget mengetahui sahabatnya itu koma dan kondisinya memburuk. Ia berharap Jongin bisa kembali pulih.

"Mungkin eonnie butuh waktu" ucap Baekhyun.

"Apa yang menimpa eonnie saat ini sangat membuatnya menderita. Ia butuh waktu. Aku yakin eonnie akan kembali" lanjut Baekhyun.

"Aku harap begitu. Kau harus kuat"

Baekhyun mengangguk sambil tersenyum. Chanyeol mengusak rambut Baekhyun.

****

"Kajima"

Suara itu adalah suara yang Jongin rindukan. Ia membalas pelukan orang itu. Begitu senangnya mengetahui jika orang yang ditunggunya datang kepadanya.

"Aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi, Kyungsoo"

"Tapi kau baru saja melakukannya"

"Itu karena kau yang memintanya"

"Harusnya kau menahanku"

"Jika aku menahanmu dan memaksamu, aku takut akan kehilanganmu. Aku sudah pernah melakukannya dan hampir kehilanganmu. Aku tak ingin mengulanginya"

Kyungsoo melepas pelukannya. Ia menatap mata Jongin. Mata yang selalu menatapnya tajam dan ada rasa asing didalam mata itu. Jongin memajukan wajahnya. Hembusan nafasnya dan nafas Kyungsoo menyatu. Sudah lama ia tak merasakan kehangatan ini.

Kyungsoo yang tau apa yang akan dilakukan Jongin langsung menutup matanya. Deru nafasnya semakin cepat saat kehangatan nafas Jongin menyentuh kulit wajahnya. Jongin menyatukan bibirnya dengan bibir Kyungsoo. Keduanya menikmati saat bibir mereka menyatu. Berbagai kehangatan dan sengatan listrik menyatu. Mereka bisa merasakan jika mereka saling membutuhkan satu sama lain. Rasa mendamba itu mengalir disetiap sentuhan bibir yang terjalin.

Jongin terus memanggut bibir Kyungsoo. Ia sangat merindukan Kyungsoo. Berbagai macam hal membuatnya sangat merindukan gadis ini. Jongin menarik pinggang Kyungsoo agar semakin rapat dengan tubuhnya. Keduanya sangat menikmati momen intim mereka. Bagaimana Jongin memperlakukan Kyungsoo dengan lembut membuat Kyungsoo semakin terbuai. Ia merasa jika Jongin memang menginginkannya.

Jongin melepaskan pagutannya. Ia menatap Kyungsoo yang tengah tersipu. Ia menyukai gadisnya yang memerah ini. Kyungsoo membuka matanya dan mendapati Jongin menatapnya dalam. Tanpa sadar ia tersenyum kearah Jongin dan membuat Jongin tertegun.

"Jangan lagi lari dariku. Bila aku membuat kesalahan tolong beritahu dan jangan menjauh"

Kyungsoo mengangguk.

"Terima aku apa adanya. Dan jangan pernah menolak anakmu"

"Tentu saja. Aku akan mencoba menerimanya. Oleh karena itu bantu aku"

Kyungsoo tersenyum senang. Ia memeluk tubuh Jongin lagi dan menghirup aroma yang telah hilang dalam benaknya. Untung saja ayah Jongin memintanya untuk kembali ke Korea. Ayah Jongin bahkan sudah memesankan tiket ke Korea keesokan paginya agar ia bisa menyusul Jongin. Jujur saja jika ia sangat ingin berada didekat Jongin tapi egonya menolak. Dan setelah ia pikirkan ternyata ia maupun Jongin memiliki ego yang tinggi dan tak ada yang mau mengalah.

"Kau pasti lelah. Istirahatlah"

Jongin menuntun Kyungsoo ke ranjang dan tak lupa menyalakan lampu yang berada dinakas meja sebelah ranjangnya. Setelah memastikan Kyungsoo duduk, Jongin berjalan kearah pintu dan menutupnya. Ia sengaja tak menghidupkan lampu utama karena ia ingin berbicara sesuatu dengan Kyungsoo dan tak ingin wajahnya yang lemah dilihat gadisnya.

"Kenapa lampunya tak dihidupkan?" tanya Kyungsoo menyuarakan isi kepalanya.

Jongin menghampiri Kyungsoo dan duduk disebelahnya. Ia menarik Kyungsoo hingga bersandar dibahunya. Kyungsoo sangat nyaman berada didalam dekapan Jongin.

"Aku ingin bercerita sesuatu"

"Apa itu?"

Kyungsoo mendongak menatap wajah Jongin. Walaupun cahaya yang berada disekitarnya hanya temaram tapi ia masih bisa melihat ekspresi Jongin sedekat ini.

"Saat aku tertidur panjang aku mengalami mimpi. Dan mimpi itu mimpi buruk untukku"

Jongin membalas menatap Kyungsoo dan tersenyum tanggung.

"Pertama aku menemukanmu bersama dengan seorang anak. Anak itu sangat lengket denganmu. Sampai aku merasa tak suka dengan kedekatanmu dengannya. Aku mencoba memisahkanmu dengannya. Tapi anak itu menangis kencang saat aku mendekatimu. Dan kau memilih anak itu dibanding aku. Kemudian kau pergi menghilang walaupun aku sudah memanggilmu berulang kali. Aku mengejarmu tapi kau sedikitpun tak menoleh"

"Apa anak itu lucu?" tanya Kyungsoo penasaran.

Jongin menatap Kyungsoo heran.

"Kenapa dari semua ceritaku kau hanya penasaran dengan anak itu?" dengus Jongin tak percaya.

"Karena dari ceritamu aku bisa menebak jika anak itu ketakutan karena kau akan membunuhnya" tebak Kyungsoo.

Jongin menatap Kyungsoo tak percaya. Gadis itu langsung saja menebak mimpinya yang bahkan Jongin tak tau apa maksudnya.

"Lalu selanjutnya apa?" desak Kyungsoo mengalihkan keterkejutannya.

"Kedua, aku menemukanmu bersama seorang anak yang sangat ceria. Bahkan saat dia melihatku pertama kali ia langsung memelukku. Anak itu sangat gembira. Bahkan ia dengan santainya menggandeng tanganku dan tanganmu untuk berjalan bersama. Saat itu aku merasa ada sesuatu yang menghangat. Berjalan berduaan denganmu yang terlihat bahagia. Bahkan aku sangat jarang melihat dirimu sebahagia itu. Tapi kau tetap saja pergi meninggalkanku"

"Pasti dia sangat lucu. Mungkin itu artinya dia menerimamu sebagai ayahnya meskipun kau menolaknya"

"Ketiga aku menemukanmu yang sedang menangis tersedu-sedu. Aku menghampirimu dan menenangkanmu. Kau selalu menyebut 'anakku...anakku" berkali-kali. Kemudian kau menyalahkanku. Kau menyalahkanku karena aku membunuh anakmu. Dan kau sekali lagi pergi dariku"

"Mungkin itu yang akan terjadi jika kau benar-benar membunuh anakku"

Jongin mengusap rambut Kyungsoo. Kyungsoo tampak murung. Kyungsoo mengusap perutnya dan menatapnya sedih. Jongin yang melihatnya langsung memeluknya. Ia ikut mengusap perut Kyungsoo yang sedikit membuncit.

"Keempat, kau memelukku. Tersenyum dengan menawan dan membuatku selalu ingin dekat denganmu. Kau sangat berbeda. Senyumanmu sangat tulus dan indah. Aku belum pernah melihatnya"

Kyungsoo kembali mendengarkan cerita Jongin. Ia menautkan kedua alisnya.

"Itu seperti bukan aku" celetuk Kyungsoo.

Jongin menerawang lagi.

"Jika dipikir-pikir memang bukan dirimu. Aku heran kau bisa semudah itu memberikan senyummu untukku"

Kyungsoo memukul pelan perut Jongin. Ia memberengut kesal. Jongin hanya terkekeh kecil menanggapinya.

"Dan dari keempat mimpi itu aku harus memilih. Menurutmu aku memilih yang mana?"

Kyungsoo berfikir lalu menggidikkan bahunya.

"Aku awalnya memilih kau yang hangat dan penuh senyum. Melihatnya membuatku senang. Mungkin karena kau tak pernah menunjukkannya padaku. Lalu aku beralih pada kau yang sedih dengan anak-anak itu. Kau seakan-akan memintaku untuk menghampirimu. Bahkan aku mendengar suaramu yang memintaku untuk kembali"

Kyungsoo termangu. Ia tak tau harus berkata apa. Apa rasa bersalah Jongin begitu besar hingga membuatnya bermimpi seperti itu atau karena ini hukuman dari Tuhan agar Jongin yang memilih sendiri takdirnya.

"Tapi sekarang aku bersyukur sudah bisa mendapatkanmu. Dan aku berjanji tak akan melukaimu lagi"

Kyungsoo mengusap perutnya. Ia ingin mempercayai kata-kata Jongin tapi ia sendiri takut jika rasa percayanya kembali hilang. Jongin yang melihat Kyungsoo hanya diam saja langsung mencium keningnya.

"Kau meragukanku?" tanya Jongin.

"Entahlah. Aku hanya tak ingin kecewa lagi. Aku sudah pernah mempercayaimu tapi kau menghancurkannya"

Jongin tau ia pria serakah yang menginginkan Kyungsoo kembali padanya padahal ia sudah menghancurkannya. Tapi ia juga tak memungkiri jika dirinya sangat membutuhkan Kyungsoo disisinya.

"Kita pelan-pelan jalani semuanya. Aku akan memperbaiki semua kesalahanku"

Kyungsoo tersenyum lemah. Ia mengangguk samar. Mungkin ia juga harus mencoba sekali lagi. Lagipula ia tak boleh terlalu stress agar kehamilannya tak terganggu. Setidaknya sekarang tekanan batinnya berkurang. Mengenai mimpi Jongin yang diceritakan tadi membuatnya sedikit tersenyum. Ia menebak-nebak seperti apa anak-anaknya nanti. Apakah mirip Jongin atau mirip dirinya.


14.04.18

Happy Black Day!!! Di Korea setiap tanggal 14 April merupakan hari para jomblo kan ya? Terutama cowok. Iya ga sih? Klo salah koreksi yak. Kkkk

Aku apdet cepet nih. Mumpung lagi nganggur n lagi pengen nulis. Walaupun ga panjang setidaknya apdet cepet. Sorry Chanbaeknya nempil dikit yak. Kasian mereka ga muncul2. Kan dari awal emang ada chanbaek juga.

Respon kalian luar biasa di dua chap sebelumnya. Apalagi pas aku tanya sejak kapan kalian jadi exo l n suka kaisoo. Komennya langsung panjang2. Dan...unik2 cerita kalian. Kalian luar biasalah. Tetep dukung exo terus ya.

Ada yang nebak pelakor???? Sorry ngecewakin nih. Tapi aku lagi males bikin ada orang ketiga. Tapi mungkin lain kali😂😂😂 #jahara.

Yang nebak itu Kyungsoo kalian luar biasa. Bukan sesuatu yang harus dibesar-besarin tapi ya kayak seneng gitulah ya klo tebakannya bener😂😂😂.

Aku hampir aja kebablasan mau buat yang 'anu2' tapi langsung ngerem ngetiknya. Belum saatnya guys. Klo mau buat make-up sex kok ya gimana gitu. Ga tepat kondisinya😂😂😂

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA. DI SHARE JUGA BOLEH DAH....

Bonus


Ga pernah nahan klo liat si Kai dance😍😍😍😍. Ngebim dikit boleh lah.

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 89.8K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
977K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
637K 45.6K 40
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
440K 2.3K 19
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.