Dibalik Layar [END]

By Lunar14_

135K 20.5K 5.5K

[Highrank #1 in Veranda, Yona. #3 in Kinal #65 in Fanfiction #11 In JKT48 #5 In Venal.] Aku terlalu mencintai... More

1. Lembar Pertama
I
II
2. Lembar Kedua
I
II
3. Lembar Ketiga
I
II
4. Lembar keempat
II
5. Lembar Kelima
I
II
6.Lembar Keenam
I
II
7. Lembar Ketujuh
I
II
8. Lembar Kedelapan
I
II
9.Lembar Kesembilan
I
II
10. Lembar Kesepuluh.
I
II
11. Lembar Kesebelas
I
II
12.Lembar Keduabelas
I
II
13. Lembar Ketigabelas
I
II
14.Lembar Keempatbelas
I
II
15. Lembar Kelimabelas
I
II
16.Lembar Keenambelas.
I
II
:)

I

2.6K 413 99
By Lunar14_

Mobil yang dikendarai Yona sudah berhenti di depan pagar kosaan kita, Feni tertidur dengan Yona yang sekarang sedang membangunkan nya, aku membuka lockscren hapeku, disana terlihat jam sudah menunjukan pukul 10 malam, dan mobil Malvin baru saja keluar dari pagar kosaan kita.

Dia sempat membunyikan klakson mobilnya, mungkin dia sadar akan aku yang didalamnya, diotakku banyak sekali pertanyaan, dari hal yang masuk diakal sampai tak bisa aku fikir sendiri.


Selarut ini baru pulang, apa yang baru saja mereka lakukan selama itu berdua didalam kamar?

"Nal, bantuin Feni susah banget nih."

Aku jadi menoleh ke arah belakang, Yona terus menepuk-nepuk pipi Feni namun anak itu terus tertidur walau terkadang terusik tapi kemudian diam lagi melanjutkan tidurnya. Dia tidak tau kalau Yona sudah sangat kesal.

"Fen, bangun" kataku ikut menggoyangkan badan Feni, karna emang dasarnya anaknya susah untuk bangun ya jadi tetap diam saja.

"Feni gw tinggal nih ya!"

Aku tertawa karna Yona yang kesal, aku keluar dari mobil, Yona memang sedari tadi sudah dibangku belakang ya berusah membangunkan Feni. Aku membuka pintu belakang, aku menyuruh Yona keluar.

"Fen, bangun."

"Fen, lo mau tidur disini?"

"Nga...ntuk umi." Ucap Feni masih enggam membuka matanya.

"Iya bangun dulu, tidur nya pindah kedalem."

"Euhhh iya." Dia hanya menggerakan badannya kemudian tertidur lagi.

"Fen, mamahmu udah kesel tuh kasian di gigitin nyamuk."

"Euh..ngantuk."

"Feni buru deh! Jan manja!" Teriak Yona dari luar.

"Yuk keluar, liat tuh bentar lagi jadi maung."

"Kinal, gw denger ya!"

Aku hanya tertawa, Yona bersandar pada mobil terkadang terdengar tangannya menepuk kulitnya yang di gigit nyamuk.

Feni sudah terbangun dari posisi tidurnya, dia duduk dengan mata yang masih terpejam. Aku sedikit menarik tangannya agar keluar, anak ini kalau tidak dipaksa akan susah, sudah cukup badanku yang rontok karna menggendong Yona, bisa-bisa besok aku tidak bisa bekerja kalau harus menggendong Feni juga.

"Mamski tidur bareng sama kita ya." Tanpa rasa bersalah setelah keluar, Feni malah memeluk Yona yang masih terlihat bete. Mungkin itu salah satu trik Feni agar Yona tidak marah.

"Enggak."

Kita bertiga berjalan menaiki tangga lagi, dengan aku yang berada dibelakang mereka. Feni berjalan dengan merangkul Yona, terlihat sangat manja, melihat mereka yang seintim itu membuat mereka memang terlihat seperti seorang anak dan ibu.




Anak yang manja dengan ibu yang galak.




..
.
.




"Tidur bareng aku." Feni terus saja bergelayut manja pada Yona, meminta Yona agar tidur di kamar kita.

"Sempit bertiga." Kata Yona.

"Kalau lo mau tidur disini yaudah disini, gw yang tidur di kamar lo." Kataku mengucapkan solusinya.

"Ih gak gitu, aku maunya tidur bertiga."

"Sempit Feni, ogah gw!"

"Ih ka Yona gak usah sok-sokan gak mau deh."

"Udah ayo!"


Feni malah menarik tangaku dan Yona agar masuk kekamar. Dia melepaskan genggaman tangannya setelah dia mengunci kamarku.


"Hehe, aku pipis dulu." Setelah memberikan senyum kemenangan nya Feni pergi dengan aku dan Yona yang saling lirik.

"Anak lo tuh!" Ucap aku dan Yona secara bersamaan.

Yona malah menghembuskan nafasnya dia hendak berbalik pergi dari hadapanku, tapi aku menarik tanganya.

"Kayanya kita perlu bicara, jangan tidur dulu."


"Iya."

Dia melepaskan genggamanku kemudian benar-benar pergi, dan aku tersenyum akan persetujuannya membahas hal yang seharusnya kita bicarakan.



Malam yang perlahan menjelang.
Terasa begitu panjang waktu berjalan terus berputar tak mau berhenti, hembusan angin kian menerpa wajahku, setelah Feni benar-benar tertidur dan sekarang aku disini berdiri dibalkon kamar bersama Yona.

Yona berada dibelakangku, aku menatap langit yang gelap pekat, ada keresahan dalam hatiku, apa aku harus benar-benar bertanya pada Yona arti ciuman sore tadi?

Aku hanya takut aku yang terlalu termakan ucapan Lidya, mungkin saja Yona tidak benar-benar mempunyai perasaan terhadaku, mungkin saja Yona juga hanya terbawa suasana, sama dengan apa yang aku rasakan.


"Jadi?" Kataku sekarang berbalik padanya, dia sedikit menunduk mungkin dia merasa bersalah sudah mencuri cium terhadapku.

"Gw gak ada maksud untuk itu Nal."

"Gw minta maaf."

"Apa dengan lo minta maaf semua akan kembali seperti dulu? Gak Yon."


Dia seakan tak mengerti akan ucapanku tadi, dahinya mengerut dia menatapku menerobos manik mataku yang menatapnya juga. "Maksud lo?"


Aku mendekat ke arahnya, dia masih menatapku bingung, tubuhnya yang memang lebih kecil di bandingkanku, membuat aku sedikit menunduk untuk melihatnya, aku menyentuh kedua pundaknya, masih menatapnya, alisnya terangkat masih menatap ku bingung.




Aku langsung menciumnya tepat dibibirnya.




Dia awalnya menolak, tapi aku tetap menguncinya, memeluk pinggagnya, aku hanya ingin memastikan perasaan apa ini.


Aku tidak menggerakan bibirku sama sekali, hanya menempel saja pada bibirnya, baru saja aku ingin melepaskan ciuman itu, tapi tangannya malah menarik tengkuk ku untuk memperdalam ciuman itu, bahkan kini bibirnya bergerak seirama dengan angin malam yang membuatku, semakin ingin memeluknya memberikan kehangatan padanya malam ini.


Ciuman membuatku mengerti walau dia tak mengucapkan apapun kepadaku. Aku dan dia seakan larut dalam debar perasaan yang masih tak terarah.


Aku bisa menyimpulkan kalau Yona memang menyukaiku dan ucapan Lidya bukan omong kosong semata.


Aku mencoba memberani kan diri membalas tautan nya, menggerakan bibirku mengikuti apa maunya. Bayangan samar saat Malvin mencium bibir Veranda membuat hatiku sakit begitu sakit, rasanya aku ingin memperlihatkan ini juga pada Veranda, aku bisa melakukan apa yang dia lakukan dengan orang lain.


Maaf Yona, bukan aku bermaksud menjadikanmu sebuah pelarian akan rasa sakitku terhadap Veranda aku masih takut jika aku harus menyimpulkan kalau aku juga menyukaimu.


Ciuman kita terlepas dengan Yona yang langsung memeluk ku dia malah menangis, ntah kenapa dia terlihat cengeng hari ini. Aku langsung membalas pelukannya lebih erat dari dia memelukku.

"Maafin aku."

Aku menggeleng menjawab tidak untuk kata maafnya, tidak ada yang bersalah disini, siapa yang ingin memilih kemana cintanya berlabuh, aku tau kalau Yona bisa memilih dia mungkin tidak akan menyukai orang seperti ku, apalagi aku hanyalah seorang wanita yang sama dengannya, aku tau dia sudah berusaha melupakan rasa cintanya sendiri. Karna aku juga sama sepertinya, saat aku menyadari rasa yang berbeda terhadap Veranda, aku selalu berusaha melupakan berusaha membuangnya.


Karna aku tau ini salah dan aku tidak mau membuat sahabatku sendiri merasa takut akan rasa cintaku kepadanya.


Jadi aku bisa mengerti bagaimana perasaan Yona, aku tidak mau dia memendamnya sendiri, dan membuat hatinya terluka bekali-kali. Melihat keberanian Lidya dan juga ka Melody seakan sebuah dorongan kuat untuk aku juga agar bisa lebih berani akan apa yang membuatku bahagia.


Aku tau setelah bibir kita saling bersentuhan, dan dia pun tau, kita tak pernah lagi sama,

Dan aku mengerti kini kita,


Harus saling menjaga,





Hati kita.






































Bersambung.

#TeamVeNalID


Yang suka venal gk usah pd protes dulu crita masih panjang jadi nikmati aja critanya, gak usah kebanyakan protes.

Gw tau harus gmana sama cerita ini.

Love and piss ya!✌

Continue Reading

You'll Also Like

416K 30.7K 40
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
89.6K 8.4K 33
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
1M 76.3K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
162K 12K 87
AREA DILUAR ASTEROIDπŸ”žπŸ”žπŸ”ž Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...