Mendung Jangan Pergi

By marsmellow___

4.4K 352 70

Mendung tak selamanya mendatangkan hujan. Tak selamanya menghadirkan gemuruh yang menggelegar memekakkan. Ia... More

PROLOG
ONE : SUCKS
TWO : BROKEN
THREE : FRUSTRATED
FOUR : FIRST DAZED
SIX : ACTUALLY
SEVEN : HURT
EIGHT : RAIN
NINE : FRIENDSHIP GOALS!
TEN : SO DIFFERENT
ELEVEN : US
TWELVE : REAL FRIENDSHIP
THIRTEEN : UNFORTUNATE
FOURTEEN : NEW STYLE
FIFTEEN : AGAIN?
SIXTEEN : PAINFUL
SEVENTEEN : THE EYES
EIGHTEEN : CONFUSED
NINETEEN : THE TASK
TWENTY : NEW ACTIVITY
TWENTY ONE : I HAVE KNOWN
TWENTY TWO : ABOUT HEART
TWENTY THREE : THIS FEELINGS
TWENTY FOUR : YOU
TWENTY FIVE : PROCESS
TWENTY SIX : YOU AND ME
TWENTY SEVEN : MEMORIES
TWENTY EIGHT : MEGA
TWENTY NINE : THE HEART
THIRTY : TRULY
THIRTY ONE : MOMENT
[ N-U ]
THIRTY TWO : AT THE WRONG TIME

FIVE : TRY TO FORGET

154 16 0
By marsmellow___

Try to Forget

Salah satu cara untuk bahagia adalah melupakan setiap masalah yang menjadi penghalang untuk bisa tertawa - Adara✍

❣❣

Kaos putih bergambar panda plus jeans hitam, sepatu sport abu-abu dan slingbag. Fix! Dara siap pergi menonton. Berharap penat dalam jiwa dapat hilang. Walau sesaat.

"Mau kemana, Dek?" Tanya Helena pada putrinya itu.

Dara menoleh. "Jalan sama temen, Mi."

"Loh? Ngga jadi anter Mami ntar sore ke stasiun?"

"Oh iya lupa!" Ujar Dara menepuk keningnya.

Helena menggeleng sambil tersenyum. "Yaudah gih gapapa. Biar Ka Jo aja sama Kak Aldi yang anter Mami."

"Yaaah... ngga mau ah, Mi. Dara mau ikut,"

"Terus temen kamu gimana? Masa iya kamu batalin, pasti dia udah nungguin, Dek. Yaudah lah, Mami cuma 2 hari kok."

Dara memanyunkan bibir tipisnya. "Bener ya cuma 2 hari?"

"Iya sayang." Balas Helena tersenyum.

"Yaudah Dara pergi dulu ya, Mi." Dara menyalim tangan Helena.

"Hati-hati, jangan pulang malam ya, Raa."

"Oke, Mi!"

Sesampainya di Mall...

Dara dan Mika memutuskan untuk bertemu di Mall. Untung saja Mika sudah sampai duluan, kalau tidak Dara bisa-bisa seperti orang o'on sendirian disana.

"Sorry, lama ya?" Ujar Dara sedikit mengatur nafas.

"Kagak, gue juga baru nyampe."

"Ooh, bagus deh." Balas Dara manggut-manggut.

"Yaudah kita mau nonton apa nih?"

"Yang pasti bukan film horor, Mik."

Mika terkekeh. "Iya-iya tau, yaudah beli makanan dulu deh sambil mikir."

"Oke, yuk."

Dara. Gadis ini memang paling penakut diantara keempat sahabat se-genk nya (Farin, Mika, Amy dan Sindy). Sudah dua tahun lebih Dara tidak lagi menonton film yang berbau horor. Daripada harus selalu ditemenin Maminya ke kamar mandi atau ke dapur karena terbayang-bayang hantu dalam film, Dara memutuskan untuk berhenti menonton. Dara memilih untuk menghapus semua file film horor di laptop yang jumlahnya puluhan. Yap! Dara memang penggemar film-film horor sebelumnya.

Setelah selesai membeli makanan dan menemukan film yang pas untuk ditonton. Dara dan Mika bergegas membeli tiket.

Hampir setengah jam menunggu. Tibalah giliran film pilihan mereka diputar. Dara dan Mika begitu antusias. Karena film tersebut ber-genre komedi, tentu ada beberapa suara tawa yang memenuhi ruangan. Dara dan Mika, keduanya seakan tak peduli keadaan sekitar yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan tatapan sinis akibat tawa keras yang terlalu mengganggu.

Satu jam lebih mereka larut dalam kebahagiaan, sejenak melupakan masalah, seperti harapan Dara sebelumnya.

"Anjirr ya Ra! Lemak gue pasti udah kebakar sebagian k'rna ketawa mulu, sampe laper gue,"

"Halah, bilang aja mau makann," Ujar Dara meneloyor pipi Mika.

Mika nyengir. "Tau aja Lo, yaudah makan yuk. Tapi Ra, Kak Reno kan dua Minggu lagi ultah, jadi gue harus hemat-hemat biar bisa beli kado. Lo bayarin minum gue, ya?"

Dara melengos.

Perkara punya sahabat yang errrhh~~

***

"Woi anjirr! Jangka gue kok jadi begini sih?!! Woi! Benerin nih siapa yang make tadi?!!"

"Penghapus gue manaa?!!"

"Shitt!! Kecoret kan!! Arghtt Beno! Lo jalan bisa ngga sih ngga nyenggol-nyenggol?!!"

"Guys! Ini surat Kanya dia nggak datang!!"

"APA?!!!!"

"Anjay gue nyontek siapa?!"

"Bel 5 menit lagi woi!!"

Pasar ikan? Pasar sembako murah? Demo harga cabe naik? Atau tawuran antar-sekolah? Lewat!! Sama keadaan kelas X-MIPA 1 kalau belum siap tugas. Seluruh penghuni kelas tak satu pun berada diluar.

Saat semua orang sibuk mengerjakan tugas fisika itu, Dara menyibukkan diri mengerjakan hal lain. Memainkan jemarinya diatas layar ponsel dengan begitu antusias. Beberapa kali Dara menampakkan raut wajah frustasi.

"Ra? Lo main hape mulu, udah siap tugas fisika Lo? Liat kek," Ujar Devi kala melintas dihadapan Dara.

"Hhah? Belum, ini-g-gue-itu, L-Lo ada topi dua nggak? Topi gue ketinggalan," Ujar Dara penuh harap.

"Yaelah, mana ada gue,"

"Oh, yaudah deh." Balasnya pasrah.

"Sel, Lo ada topi dua nggak?"

"Kagak."

"Vin, ada topi dua nggak?"

"Aduhh, nggak ada nggak ada."

Dara benar-benar frustasi. Sebentar lagi bel berbunyi. Dan upacara akan segera dilaksanakan, sementara Dara belum juga mendapatkan topi sebagai salah satu atribut yang harus dipakai. Dara merupakan salah satu siswi yang anti hukuman perihal atribut, kedisiplinan atau hal lainnya. Bahkan tercatat gadis itu tak pernah sekalipun menghormat bendera, lari dilapangan apalagi sampai masuk BK karena membuat ulah.

Semua daftar nama diponsel Dara yang bersekolah di SMA Tunas Bangsa sudah dihubungi, namun tak satupun dari mereka yang membawa topi untuk dipinjamkan pada Dara. Dara memutuskan untuk pergi keluar, kembali mencari topi pada orang yang belum ia tanyakan.

Lantai tiga sudah ia jalani. Dan tak ada hasil. Dara memutuskan untuk beranjak ke lantai dua.

"Kak Aldi!"

Suara malaikat kecilnya itu membuat Aldi menoleh. "Ngapain lari-lari?"

"Hape kakak kok ngga aktif sih?" Ujar Dara terengah-engah.

Beruntung, Aldi tidak sedang bersama gerombolan teman-teman sekelasnya yang genit minta ditampol. Dara jadi leluasa berbicara dengan kakaknya itu.

"Hape kakak low, tuh lagi di charger di kelas." Aldi menunjuk dengan dagunya. "Emang kenapa sih?"

"Kakak ada topi dua nggak?"

"Lo ngga bawa topi?"

"Ck! Iya. Kak Aldi ada nggak? Cariin kek, butuh banget nih," Ujar Dara memohon dengan wajah melasnya.

"Makanya jadi orang jangan pelupa!" Aldi meneloyor kening Dara, membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Namanya juga buru-buru,"

Aldi menghela nafas. "Yaudah, tunggu sini."

"Hehe, makasih kakak cayankk,"

"Huekkk," Ucap Aldi menunjukkan raut wajah ingin muntah seraya melangkah kedalam kelas.

"Ra, ini topi buat Lo. Lo lagi butuh kan?"

Dahi Dara tertaut. "Alvin? Kok Lo tau?"

Seketika ekspresi Alvin berubah menjadi sedikit gugup. "Eh--i-iya anu-gue-gue ngga sengaja tadi denger elo nanya-nanya soal topi gitu. G-gue kira Lo lagi butuh gitu. Iya hehe," Ujar Alvin menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal.

"Oh gitu, y-yaudah, gue pinjem ya. Btw, tapi Lo ada topi lagi kan? Ntar malah elo lagi yang ngga make," Tanya Dara memastikan.

"Oh engga kok, ada. Aman aman.."

"Yaudah kalo gitu gue pinjem dulu ya, makasih banget, Vin. Kalo ngga ada Lo gue ngga tau harus gimana," Ujar Dara dengan mata berkaca-kaca.

"Eh-i-iya. Yaudah gue cabut dulu ya." Alvin menunjuk kebelakang dengan jari telunjuknya.

Dara mengangguk. "Oke. Sekali lagi thanks ya."

"Iya sama-sama."

Setelah Alvin benar-benar pergi dari hadapan Dara, barulah gadis itu melangkah dengan nafas lega. Namun langkahnya terhenti ketika Aldi memanggilnya.

"Apaan?" Jawab Dara setelah membalikkan setengah tubuhnya.

"Ini topinya udah dapet, ogeb!"

Dara melengos. "Telat!" Ucapnya seraya memperlihatkan topi SMA yang baru dipinjamkan Alvin padanya.







Give your VOMENT guys😊

Thanks for reading😘

Love youu ❤❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

5M 376K 52
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.3M 122K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
6M 259K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
692K 54.7K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...