I Dont Need A Man (Season 1)

By Kimocchii

280K 27.1K 2.8K

Highest rank :#89 in Fanfiction (12.05.18) #2 in Kaisoo (11.07.18) #18 in Kaisoo (07.08.22) Hidup tak selaman... More

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Extra Part Jongin POV
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty one
Twenty two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty one
Thirty Two
Thirty Three
Thirty four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Two
Forty Three
Forty Four
Forty Five
Forty Six
Forty Seven
Forty Eight
Forty Nine
Season 2
PENGUMUMAN

Thirteen

4.2K 502 20
By Kimocchii

Aku merasakan perih pada sudut bibirku. Bekas tamparan keras dari yeoja gila yang tak tau siapa dia masih terasa hingga sekarang. Aku masih bingung dengan wanita itu. Dia seperti menaruh dendam yang teramat sangat kepadaku. Padahal aku tak mengenalnya sama sekali.

Ini hari keduaku sejak aku disekap. Aku masih tak tau dimana aku berada. Kericuhan diluar ruangan ini tak terdengar sama sekali. Seakan-akan aku berada jauh dari pusat keramaian. Tapi aku juga tak mendengar gemerisik dedaunan dari pepohonan. Berarti aku juga tidak berada didaerah pegunungan. Lalu dimana aku?

Aku melihat dua orang yang berjaga sedang memainkan sesuatu. Mereka terlihat asik dengan dunia mereka sendiri. Aku mengedarkan pandanganku keseliling. Aku berharap aku menemukan celah untuk keluar.

Pintu dibuka dan yeoja kemarin kembali. Kedua penjaga itu langsung gelagapan melihatnya. Tanpa mempedulikan dua orang itu, ia berjalan kearahku. Senyuman meremehkannya selalu hadir saat menatapku.

"Kau sudah bangun rupanya. Hari ini kita akan bersenang-senang" ucapnya kelewat bahagia.

"Siapa kau?" tanyaku setelah aku bisa menemukan suaraku.

Wanita itu tampak sedikit terkejut dengan pertanyaanku kemudian tertawa keras.

"Kau masih belum mengenaliku? Aku pikir kau gadis pintar, Do Kyungsoo" cemoohnya.

Aku menunggunya. Aku benar-benar tak tau siapa gadis ini.

"Apa kau lupa kejadian memalukan dikantormu? Dimana kau ditampar dihadapan semua karyawan?" ucapnya memberi petunjuk.

Aku melebarkan kedua mataku saat tau bahwa gadis ini adalah gadis yang dulu menamparku. Aku sama sekali tak mengenalinya. Rambutnya terlihat berbeda dari terakhir kali aku ingat.

"Kau mengingatnya rupanya" kekehnya seram.

"Jadi...Kau sudah tau kan apa yang aku inginkan?" lanjutnya menyeringai.

Aku menelan ludahku gugup.

"Aku tak mendekatinya lagi. Kenapa kau masih mengejarku?" tanyaku pelan.

Ia tergelak lalu tertawa. Tawanya sangat menyeramkan.

"Kau memang tak mendekatinya lagi tapi dia masih mengejarmu. Bahkan ia menolakku karenamu" tuduhnya.

"Bukan salahku jika ia menolakmu" belaku.

"Itu semua salahmu. Aku mulai berfikir. Jika kau sudah tak mendekatinya lagi tapi ia masih mengharapkanmu dan menolakku. Artinya aku harus menyingkirkan apa yang ia inginkan agar berpaling kepadaku" jelasnya.

Ia memandangku tajam kemudian menyeringai.

"Itu artinya aku harus melenyapkanmu demi mendapatkannya" lanjutnya.

Ia mendekat kearahku dan meraih daguku. Ia dongakkan kepalaku setinggi-tingginya. Tubuhku ikut tertarik keatas mengikuti arah kepalaku.

"Aku masih punya banyak waktu untuk bermain denganmu. Kita lihat sejauh mana kau bisa bertahan" bisiknya.

Ia mendorongku keras hingga tubuhku beserta kursi tempatku diikat jatuh kebelakang. Kepala belakangku sempat membentur lantai dengan keras. Pening mulai ku rasakan. Tanganku yang berada dibelakang juga terasa sakit karena terbentur cukup keras antara lantai dan ganggang kursi.

Seorang namja berbadan besar mengangkat kursiku hingga kembali seperti semula. Kepalaku terkulai lemas kedepan masih merasakan pening yang terus melanda. Yeoja itu menjambak rambutku kasar. Pandangan mataku dan matanya beradu. Semakin lama pandangannya semakin tajam dan mengisyaratkan permusuhan. Dengan keras ia menjambak rambutku hingga aku meringis kesakitan.

"Lepaskan ikatan wanita ini!" suruhnya.

Seorang namja datang dan langsung melepaskan ikatanku. Selepas ikatan itu terlepas tanganku langsung menyentuh rambutku dimana yeoja itu menariknya keras. Ia semakin kuat menariknya hingga aku merasakan rambutku terlepas kuat dari kulit kepalaku yang mengakibatkan sakit luar biasa.

"Wanita seperti kau tak bisa melawanku. Aku mempunyai segalanya sedangkan kau tidak" desisnya.

"Lepaskan" rintihku.

"Memohonlah! Buat dirimu tak berguna dan mohon pengampunan kepadaku. Kau sangat mengenaskan"

Yeoja itu menarikku hingga berdiri. Kepalaku tertarik kebelakang seiring dengan tarikan kuat dari rambutku. Ia mendorongku hingga aku terjatuh dilantai. Aku memegangi kepalaku dengan salah satu tangan sedangkan tangan yang lain aku gunakan untuk bertumpu.

Ia seolah tak memberiku waktu dan langsung menarik bahuku dan menampar wajahku. Ia lakukan berkali-kali dengan sesekali menendangku. Aku melindungi tubuhku yang terkena hantamannya.
Aku meringis kesakitan setiap pukulan yang aku terima. Aku ingin mengelak tapi tubuhku lemas tak bertenaga.

"Kau yeoja sialan!"

"Kau anak tak berguna!"

Aku mengerjab pelan.

"Kau tak pantas hidup!"

"Kau bodoh!"

Kesadaranku mulai menghilang.

"Lebih baik kau mati!"

"Kau dan ibumu pantas mati!"

Memori itu terus berdatangan seperti kaset rusak. Perlahan-lahan suara-suara itu semakin jelas terdengar. Aku merasakan tubuhku tak lagi merasakan sakit. Seakan mati rasa dari segala pukulan.

Aku mencoba membuka mataku. Begitu gelap. Suara itu masih terdengar. Aku mencoba menutup kedua telingaku. Rasanya begitu menyakitkan mendengar teriakan itu lagi. Aku menjerit putus asa. Kenapa ingatan itu harus kembali? Kenapa disaat semuanya sudah berjalan normal? Kenapa harus aku?

****

Seorang yeoja tengah memukuli yeoja lain didalam suatu ruangan. Tangan yang dihiasi kutek warna-warni itu selalu berusaha menjangkau tubuh yeoja yang berada dihadapannya. Setiap kali tubuh yeoja itu terjatuh langsung diangkat kembali untuk dipukuli. Berulang kali ia lakukan.

Yeoja itu menghentikan pukulannya saat melihat korbannya mulai meringkuk menutup kedua telinganya. Ia memberikan sedikit jarak melihat apa yang akan dilakukan sang korban. Sontak ia kaget mendengar jeritan dari korbannya.

Yeoja itu melangkah mundur dengan para pengawalnya bergerak melindungi sang majikan. Saat suara jeritan itu terhenti, mereka menjadi waspada.

Pintu ruangan itu terbuka. Yeoja itu dan para pengawalnya menoleh. Seorang namja bertubuh kecil berlari kearah yeoja itu.

"Gawat nona. Tuan muda Kim menemukan posisi kita. Sebaiknya kita segera pergi" lapor namja itu.

Kedua bola mata yeoja itu membesar. Matanya bergerak takut. Ia bergerak cepat mengikuti namja tadi dengan pengawalnya yang berjalan dibelakangnya.

"Bagaimana dengan dia?" tanya salah satu pengawalnya.

"Kau tak lihat? Tempat kita sudah terlacak! Lebih baik menyelematkan diri daripada mempedulikan wanita bodoh itu!"

Semua orang yang berada diruangan itu meninggalkan ruangan itu sesegera mungkin. Sekarang hanya seorang yeoja mungil tergeletak diruangan itu. Tubuhnya tak bergerak semenjak jeritan terakhirnya.

Pintu didobrak kasar hingga terbuka lebar. Gerombolan namja bergerak masuk dan langsung menuju ke segala penjuru ruang. Salah seorang namja berlari kearah yeoja mungil itu. Ia langsung membopong yeoja itu dan membawanya pergi dari sana.

****

Jongin menggeram kesal melihat ponselnya yang tergeletak dimeja tak berdering. Ia sudah menunggu cukup lama untuk sebuah kabar. Ingat bukan jika Jongin bukan orang yang penyabar? Jongin meraih ponselnya hendak melemparnya tapi dicegah Daehyun.

"Sajangnim! Jika anda melemparnya Yun-ssi tak akan bisa mengabari anda"

Jongin semakin kesal dan melempar asal ke meja kerjanya. Daehyun menghela nafas lega. Setidaknya ia tak perlu bersusah payah memberikan ponsel baru untuk bosnya karena itu merepotkan.

Tiba-tiba ponsel Jongib berdering dan langsung disambar Jongin.

"Bagaimana?" desak Jongin tak sabar.

"Kami menemukan keberadaan nona Kyungsoo. Maaf membuat anda menunggu lama"

"Berikan alamatnya segera. Aku tak ingin kita terlambat! Kerahkan semua anak buahmu!"

Jongin mematikan ponselnya dan langsung beranjak dari kursinya. Daehyun mengikuti Jongin dari belakang. Jongin menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Daehyun.

"Kau disini saja! Panggil dokter Park. Aku ingin ia bersiap saat aku memanggilnya nanti"

Jongin meninggalkan Daehyun yang hanya mengangguk patuh. Jongin dengan cepat melajukan mobilnya. Koordinat tempat Kyungsoo berada sudah dikirimkan oleh orang suruhannya. Ia mengeratkan pegangannya pada kemudi mobil. Ia tak akan memaafkan siapapun yang melukai gadisnya.

Sesampainya ditempat yang diduga dimana Kyungsoo disekap Jongin dan anak buahnya menunggu hingga kondisi aman. Beberapa anak buahnya mengabarkan jika mereka melihat beberapa mobil keluar dari rumah itu. Jongin memberi aba-aba untuk menyerbu tempat itu.

Dari segala penjuru arah, rumah itu sudah dikepung anak buah Jongin. Mereka langsung menyebar ke berbagai arah. Jongin mengikuti anak buahnya yang menuju ke sebuah ruangan. Jongin memutar knob pintu tapi tak mau dibuka. Ia memberikan kode untuk mendobrak pintu.

Tendangan yang keras dari salah satu anak buah Jongin menghempaskan pintu hingga terbuka lebar. Mereka langsung memasuki kamar itu. Mata Jongin langsung melebar melihat wanitanya tergeletak lemas dilantai dengan tubuh babak belur. Jongin berlari menuju kearahnya dan langsung memangku tubuhnya.

Jongin mengepalkan tangannya erat. Melihat wanitanya tak berdaya seperti ini membuat amarahnya membuncah. Jongin membopong tubuh kecil itu. Sebelum keluar ia memberikan perintah mutlak kepada bawahannya.

"Temukan bedebah itu! Hidup atau mati aku tak peduli. Jika mereka melawan lenyapkan saja"

Semua anak buahnya langsung membungkuk hormat. Mereka langsung berlalu dari sana mengerjakan sesuai perintah tuannya. Anak buah kepercayaan Jongin -Yun langsung mengambil alih mobil Jongin untuk dikemudikan.

Jongin memangku tubuh Kyungsoo setibanya mereka didalam mobil. Jongin menyandarkan kepala Kyungsoo dibahunya. Ia usap pelan wajah Kyungsoo yang kotor dengan tangannya. Kyungsoo tetap menawan dimata Jongin dengan wajah kotor sekalipun. Gadis ini tak akan pernah pudar kecantikannya.

"Telepon Daehyun jika kita akan segera menuju rumah sakit. Aku ingin sesampainya disana Kyungsoo langsung ditangani" perintah Jongin.

Yun mengangguk mengikuti perintah Jongin. Ia melajukan mobil dengan kecepatan penuh. Kemampuan mengemudinya sudah diatas rata-rata. Jongin tak pernah meragukan kemampuan anak buahnya satu ini. Bakatnya sangat luar biasa dan ia merupakan salah satu orang yang dipercaya Jongin dan sangat setia.

"Aku tak ingin ada kegagalan, Yun. Kau tau itu" ucap Jongin masih memperhatikan Kyungsoo.

"Baik"

Anak buah Jongin itu sangat mengerti watak tuannya. Ia sudah mengabdi lama kepada Jongin hingga ia paham segala permintaan tuannya. Mulai dari hal kecil hingga yang penting ia melaksanakan tanpa banyak tanya.

Mobil Jongin berhenti didepan sebuah rumah sakit yang sangat ia kenali. Beberapa perawat dan dokter sudah berjaga didepan menyambut Jongin. Jongin membopong tubuh Kyungsoo dan meletakkan diranjang yang sudah disediakan. Para perawat langsung membawa Kyungsoo ke ER. Jongin memandangi tubuh Kyungsoo yang mulai menjauh tanpa berniat mengikutinya.

Chanyeol berlari kearah Jongin. Wajahnya terlihat khawatir dengan rambut acak-acakan. Jongin tau jika Chanyeol baru saja selesai melakukan operasi dan langsung menghampirinya. Baju operasi namja itu masih melekat ditubuhnya.

"Dimana Kyungsoo?" tanya Chanyeol.

"Kau bisa menanyakan kepada perawatmu" jawab Jongin acuh.

Chanyeol mengacak rambutnya frustasi.

"Letakkan dia diruangan VVIP milikku. Aku akan menyuruh pengawal untuk berjaga" suruh Jongin.

"Buat apa?" tanya Chanyeol bodoh.

"Untuk perlindungannya, Park" ketus Jongin.

"Kau tak berhak untuk itu!" desis Chanyeol.

"Aku menyelematkannya!" geram Jongin.

"Kau ingin menjadi pahlawannya? Bukannya dia hanya 'mainan'mu? Kau bisa mencari yang lainnya karena sekarang ia sudah tak berguna" sarkas Chanyeol.

"It's not your business, Park" seru Jongin.

Chanyeol menyeringai.

"Let's play a game, Kim"

Chanyeol meninggalkan Jongin yang mengepalkan tangannya erat. Ia berbalik menuju mobilnya dimana Yun berdiri disamping mobil itu. Yun langsung membukakan pintu untuk tuannya dan bergerak masuk ke bagian kemudi.

Jongin masih menahan amarahnya. Sahabatnya itu menantangnya. Sebelumnya ia akan meladeni setiap tantangan dari Chanyeol. Tapi kali ini berbeda. Entah kenapa ia tak ingin melibatkan Kyungsoo demi permainan bodoh mereka.

"Beri penjagaan ketat untuk Kyungsoo. Aku tak ingin kasus kemarin terulang lagi" perintah Jongin.

"Baik"

Yun melajukan mobilnya kembali ke kantor Jongin.

****

Baekhyun berlari kencang disepanjang lorong rumah sakit. Ia diberitahu jika kakaknya sudah ditemukan dan sedang menjalani perawatan. Baekhyun begitu senang mendapatkan kabar itu.

Sesampainya di depan ruang rawat Kyungsoo, Baekhyun hendak membuka pintunya tapi tangannya tertahan. Ia melihat Chanyeol dan juga Mrs. Lee sedang berbicara serius disebelah ranjang kakaknya.

Baekhyun memutuskan untuk bersembunyi. Ia merasa ada yang disembunyikan oleh kedua orang itu. Baekhyun merapatkan tubuhnya dipintu agar bisa mendengar lebih jelas. Tapi ia tak bisa mendengar apapun. Baekhyun membuka sedikit pintu agar suara mereka bisa terdengar. Dengan pelan Baekhyun membukanya. Dirasa cukup Baekhyun memutuskan untuk diam.

"Apakah kondisinya akan memburuk dokter Lee?"

"Kita tak akan tau sampai ia sadar. Kyungsoo mengalami beberapa luka pukulan disekujur tubuhnya, aku khawatir itu akan memicu Kyungsoo untuk kembali mengingatnya"

Baekhyun membekap mulutnya dengan kedua tangannya. Kakaknya yang malang. Ia tak pernah tau jika Kyungsoo mempunyai seorang musuh.

"Apa itu akan berdampak besar pada perilakunya?"

"Sepertinya. Aku hanya takut ia kembali ke masa itu, Chanyeol-ah. Masih sangat jelas dibenakku betapa hancurnya seorang anak gadis yang masih kecil memikul penderitaan sebesar itu"

Baekhyun mengernyit tak mengerti. Sebenarnya ada apa dengan eonnienya?

"Apa kita perlu memberitahu Baekhyun?"

Baekhyun semakin tertarik dengan pembicaraan mereka setelah namanya ikut disebut.

"Belum saatnya. Biarkan Kyungsoo sendiri yang memberitahunya"

"Tapi ia pantas tau. Bagaimana kita menjelaskan padanya jika ia melihat sisi lain dari Kyungsoo?"

Apa maksud sisi lain dari eonnie? batin Baekhyun.

"Anak kecil tak pantas menguping pembicaran orang dewasa"

Baekhyun menatap terkejut kearah orang yang menegurnya.

20.07.17

Ini pendek? Banget! Hahaha. Biarkanlah. Dikit2 yg penting update walaupun ga bisa setiap hari.

Yuhu....chap ini aku dedikasikan untuk comeback EXO. Pas banget lah. Dipaksain pasnya sebenernya. Tiba2 kepikiran buat Chanyeol mengibarkan bendera perang. Biar sama kayak album barunya EXO. Hahahaha.

Sudahkah kalian dengerin semua lagu di album barunya EXO??? Mana yang kalian suka? Klo aku The Eve, Ko ko bop plus Diamond. Suaranya Kai pas di Diamond bikin merinding. Kkkk.

Jangan lupa VOMENT!!!

Continue Reading

You'll Also Like

974K 145K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
3.2M 34K 30
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
3.1M 44.8K 30
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
1.7M 7.6K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...