[TFS-1] Stepsister Story [END]

By vizzhu

102K 7.9K 308

Sebuah tragedi mengubah satu kehidupan layaknya salah satu cerita dongeng sebelum tidur, Cinderella. ... More

STEPSISTER STORY - PROLOG
SCENE ONE
SCENE TWO
SCENE THREE
SCENE FOUR
SCENE FIVE
SCENE SIX
SCENE SEVEN
SCENE EIGHT
SCENE NINE
SCENE TEN
SCENE ELEVEN
SCENE TWELVE
SCENE THIRTEEN
SCENE FOURTEEN
SCENE FIFTEEN
SCENE SIXTEEN
SCENE SEVENTEEN
SCENE EIGHTEEN
SCENE NINETEEN
SCENE TWENTY
SCENE TWENTY ONE
SCENE TWENTY TWO
SCENE TWENTY THREE
SCENE TWENTY FOUR
SCENE TWENTY FIVE
SCENE TWENTY SIX
SCENE TWENTY SEVEN
SCENE TWENTY EIGHT
SCENE TWENTY NINE
SCENE THIRTY ONE
SCENE THIRTY TWO
SCENE THIRTY THREE
SCENE THIRTY FOUR
SCENE THIRTY FIVE
SCENE THIRTY SIX
SCENE THIRTY SEVEN
SCENE THIRTY EIGHT
SCENE THIRTY NINE
SCENE FORTY
SCENE FORTY ONE
SCENE FORTY TWO
SCENE FORTY THREE
SCENE FORTY FOUR
SCENE FORTY FIVE
SCENE FORTY SIX
STEPSISTER STORY - EPILOGUE
Sekuel

SCENE THIRTY

1.1K 124 9
By vizzhu

        Enjoy Reading ~

Hari ini ia memutuskan untuk mengikuti Lucy kemanapun ia pergi. Ia harus bisa mendesak gadis itu untuk mendapatkan jawabannya. Ben menyadari caranya ini sangat konyol, namun ia yakin akan berhasil karena biasanya para wanita seperti Lucy benci diperlakukan seperti ini.

       Saat jam istirahat dimulai, matanya mulai mencari sosok gadis itu. Namun seperti biasa, ia akan mengunjungi papan pengumuman terlebih dahulu. Saat hampir tiba di tempat, langkahnya terhenti karena melihat sosok gadis yang dicarinya. Kedua ujung bibir Ben tertarik keatas. Rupanya tidak sulit mencarinya, pikir Ben.

       Lalu hal yang mengejutkan pun tiba, ia melihat gadis itu membawa secarik kertas berwarna kuning dan menempelnya di papan tersebut kemudian berlalu pergi. Tidak ada yang menyadarinya atau mereka semua tidak ingin menyadarinya mengingat reputasi gadis itu.

       Segera Ben melangkah maju ke depan papan tersebut dan menatap seluruh tempelan kertas disana. Hanya ada satu kertas warna kuning yang berisikan 'Apakah saudara tiri Cinderella tidak berhak mendapat kebahagiaan? – C.S'.

       Seketika otaknya membeku. Segera dilepas kertas itu dari tempatnya dan kembali pada tujuan awalnya.

       Sesampainya di rumah, Ben mengumpulkan seluruh kertas kuning yang selama ini diambil dari papan tersebut di atas meja. "C.S," gumam Ben sambil meletakkan tangannya di dagu.

***

       
Ben bolak-balik berjalan di kamarnya. Sejak sepulang sekolah tadi, ia terus membuat otaknya bekerja dengan keras. Sejak kejadian pesta dansa itu, banyak sekali kepingan puzzle yang ia dapatkan.

       Mulai dari gadis misterius pembawa hairpin itu, kemudian pemilik hairpin, sampai pada kejadian terakhir yang paling membuatnya terkejut mengenai pemilik tulisan-tulisan yang sering dibacanya di papan pengumuman.

       Ia duduk di pinggir kasurnya,  menatap potongan-potongan kertas kuning yang tertempel di papan kecil. "Cinderella Stepsister?" kesimpulannya. Tentu saja! ucap Ben dalam hati. Ia mengeluarkan tawa hambar. Semuanya menjadi jelas sekarang terutama setelah fakta yang baru hari ini di dapatnya.

***

Nic sedang duduk bersama teman-temannya yang lain tanpa Ben di kantin. Seharian ini ia malas berhubungan dengan sahabatnya satu itu karena Ben terus menerus memasang kerutan di dahinya.

       Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada hidup sahabatnya beberapa minggu ini, terutama sejak pesta sekolah. Belum lagi karena sikapnya itu, ia harus makan siang sendirian awalnya karena Ben sibuk mengikuti Lucy kemana pun gadis itu pergi. Ia curiga, apa yang Lucy lakukan terakhir kali di gedung basket itu, karena keesokan harinya Ben berubah menjadi aneh.

       Tak jarang, Nic mendapatinya bisa terus tersenyum sepanjang hari, terkadang lainnya ia bisa terus mengerutkan dahinya seperti hari ini. Tak mau pusing lagi, ia memilih menikmati makan siangnya.

       Beberapa saat kemudian, sebuah suara yang dikenalinya berkumandang di seluruh ruangan kantin. Nic menolehkan kepalanya dan sudah mendapati Ben berdiri di tengah dengan alat pengeras suara di sampingnya. Ia menghentikan kunyahan dalam mulutnya dan menatap Ben dalam diam.

       "Selamat siang semuanya teman-teman, maaf mengganggu acara makan siang kalian. Aku ingin menyampaikan hal penting untuk kalian semua terutama para gadis di sekolah ini," ucap Ben melalui pengeras suara itu.

       Aktifitas makan seluruh orang pun terhenti dan memilih mendengarkan penuturan Ben dengan saksama. Cindy, Leesa dan Alice kebetulan berada di kantin juga ikut menatap penasaran. "Ada apa ini?" bisik Leesa pada Cindy.

       "Pertama, aku ingin memberitahu kalian bahwa pencarian gadis misterius pemilik hairpin itu sudah selesai." Bisik-bisik mulai terdengar riuh. Kemudian Ben melanjutkan, "Kedua, alasannya adalah karena aku sudah menemukan gadis itu." Mendengar itu membuat Nic menyemburkan makanan dalam mulutnya. Sejak kapan? Lucy kah?

       Para gadis di ruangan itu bertanya-tanya, mungkinkah diri mereka masing-masing? Sedangkan Cindy menatap bingung bercampur terkejut. "Tidak mungkin," gumamnya.

       Ben berdeham satu kali membuat seluruh orang kembali memusatkan perhatian padanya, "Gadis yang selama ini kucari adalah ... Cindy Priceton."


Dont Forget The Votes Button ❤️❤️

R.V

Continue Reading

You'll Also Like

52K 4.7K 44
"I love you in every universe, Hayam," bisik seorang gadis di telinga seorang laki-laki muda dengan mahkota emas bertengger di kepalanya. Si laki-lak...
27.2K 3.1K 13
Naruto @Masashi Kishimoto but this Strory by ME || Uchiha Itachi x Hyuuga Hinata|| . . Hanya sepenggal kisah tentang seorang Hyuuga Hinata dan Uchiha...
6.7K 676 7
"Aku gak tau caranya pasangin celana. Kalo kakinya patah gimana?" "Ya jangan pake tenaga, Milhyaaaa." "Gak bisa, ototku kegedean.." Dewa dan Milhya m...
1.7M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...