Marrying Mr. DuRen (#wattys20...

By MizThaa

8.3M 373K 5.7K

Highest Rank : #1 General Fiction (15-17/03/18) #1 General Fiction (14/02/18) #1 General Fiction (18-20... More

INTRO CHARACTERS
PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
JUST INFO I
JUST INFO II
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 38
CHAPTER 39
IKLAN MMD
INFO PENGHAPUSAN
EPILOG

CHAPTER 24

144K 8.5K 100
By MizThaa

Meet Paramitha Azarine alias Mitha.
Mitha adalah seorang model cantik yang berasal dari Rusia yang mengawali karir modelling di Amerika.
Awal pertemuan Mitha dan Arsen adalah saat acara penggalang dana, dimana Mitha adalah model yang mewakili perusahaan perhiasan terkenal didunia.

Hubungan pertemanan menjadi percintaan berlanjut ke pernikahan. Karir modelling Mitha harus terhenti saat dirinya dinyatakan hamil.

Pernikahan Arsen dan Mitha hanya bertahan selama 5 tahun. Disaat
Mitha ketahuan berselingkuh dengan mahasiswa. Mitha yang menggugat cerai Arsen.
Saat putusan cerai keluar Arsen memutuskan keluar dari mansionnya dan tinggal di apartemen bersama Vania.

Sekilas informasi mengenai Mitha.
Cucok ga wajahnya memerankan Mitha Azarine....hehehe.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Tok tok
Suara ketukan pintu

"Masuk," perintah seorang wanita.

Seorang wanita paruh baya yang rambutnya mulai terlihat memutih sebagian, masuk kedalam ruangan pribadi yang ditata seperti kantor.

"Kuharap kedatanganmu ketempatku membawa kabar yang menyenangkan bu Ros," ucap seorang wanita dengan nada dingin.

Bu Ros masuk kedalam ruangan pribadi yang terletak disalah satu butik.

"Ini tentang tuan Arsen dan kekasih anda nyonya Mitha," ujar bu Ros memandang Mitha yang masih sibuk dengan tabletnya.

Tatapan Mitha beralih ke bu Ros yang masih berdiri dihadapannya. Mitha mengerutkan kening. Biasanya dia dan bu Ros akan bertemu ditempat pertemuan yang sudah ditentukan, Mitha sedikit terkejut bu Ros datang ke butiknya hanya untuk melaporkan tentang mantan suaminya.

"Arsen," Mitha menyipitkan matanya. "Ada apa lagi dengannya ? Apa dia masih cemburu dengan Xavier ?," Mitha tersenyum bangga, Arsen masih menginginkannya. Matanya beralih kembali ke tabletnya.

"Tuan Arsen memasukkan tuan Xavier ke penjara," bu Ros menjelaskan.

"Apa ?," Mitha melotot karena terkejut, tabletnya terlepas dari pegangannya dan jatuh diatas meja. "Kurang ajar Arsen, aku tahu dia membenci Xavier tapi....," Mitha geram.

"Ini ada hubungannya dengan Avi, nyonya," bu Ros memotong.

"Maksudmu ?," Mitha mengerutkan alis.

"Tuan Arsen melaporkan tuan Xavier kepolisi karena kasus percobaan perkosaaan kepada Avi."

"Aku tidak percaya," bentak Mitha seketika berdiri sambil menggebrak meja. "Wanita murahan itu pasti sudah memfitnah Xavier, dia pasti menggodanya. Dasar wanita jalang, dia sudah memiliki Arsen dan sekarang mau merebut kembali Xavier dariku." Mitha terdiam tatapannya seperti membunuh."Wanita itu perlu diberi pelajaran."

"Apa yang akan nyonya lakukan ?, apa ada yang bisa saya bantu ?," tanya bu Ros. Dia adalah orang kepercayaan Mitha, yang sengaja dipilih untuk menjaga Vania sekaligus memata-matai mantan suami bosnya.

Mitha meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja, menekan beberapa nomor, didering ketiga panggilan dijawab.
"Pak Tama, ini Mitha Wybert, aku butuh bantuanmu mengeluarkan seseorang dari dalam penjara."

".........."

"Aku akan kirim datanya lewat email."

".........."

"Kasus percobaan perkosaan, tapi kurasa itu hanya rekayasa seseorang."

".........."

"Akan kubayar berapapun biayanya, yang penting segera keluarkan dia dari sana," perintah Mitha.

".........."

"Baik, aku tunggu kabar darimu," Mitha mematikan panggilannya.

"Kau kembali ke tempat Arsen, kabari aku jika ada berita baru," perintah Mitha.

"Baik nyonya, saya pergi dulu," pamit bu Ros meninggalkan ruangan pribadi Mitha.

Mitha mengepalkan tangannya hingga memutih, kuku-kuku panjangnya menusuk telapak tangannya, dia tidak memperdulikan sakitnya, "Aku akan memberi wanita itu pelajaran yang tidak akan pernah dilupakannya," geram Mitha, ia mengambil tas brandednya yang tergeletak diatas meja lalu berjalan keluar dari ruangan pribadinya.

*************************

"Kumohon pa, jangan laporkan Abi ke polisi," pinta Avi. "Arsen sudah mencabut tuntutannya. Dan kuminta kau juga melakukan hal yang sama."

"Papa tidak mengerti jalan pikiranmu Avi. Kau hampir saja diperkosa oleh bajingan itu," geram tuan Chris. "Tapi kau malah melepasnya. Apa kau sudah gila ?," bentak tuan Chris.

"Ini keputusanku pa," Avi balik membentak. "Kalau papa tetap menjalankan rencana seperti keinginan papa, aku takkan pernah menghadiri panggilan pengadilan," ancam Avi.

"Kau putriku Avi, aku berhak marah atas yang terjadi padamu," tuan Chris memandang Avi tajam.

"Sekarang papa baru memikirkan kalau aku putrimu," ketus Avi. "Kemana saja papa saat aku membutuhkan perhatianmu, aku pergi dari rumah apa papa mencariku ?. Tidak kan," bentak Avi.

"Aku akan tetap melaporkan Abi ke kantor polisi, dengan atau tanpa persetujuanmu," gertak tuan Chris. "Kecuali..," tuan Chris menahan perkataannya, menatap Avi.

"Aku tahu selalu ada niat jahat dibalik kebaikanmu, papa," ucap Avi sinis.

"Aku tidak perduli dengan pemikiranmu. Tapi jika kau setuju kita akan membuat perjanjian disini," ucap tuan Chris santai. Senyuman seringai muncul diwajahnya.

Avi memandang tuan Chris dengan tatapan jijik. Seorang ayah bertindak rendah untuk kepentingan pribadinya. Avi terdiam - berpikir, dia tahu perjanjian apa yang akan ditawarkan oleh ayahnya. "Apa yang papa tawarkan ?," ketus Avi.

"Kebebasan mantan brengsekmu dengan perjodohan tuan Wybert," ucap tuan Chris datar.

"Kalian berdua sama brengseknya," gumam Avi.

Tuan Chris melotot pada Avi saat kata brengsek terucap dari bibirnya yang merah dan manis.

"Aku akan berpura-pura tidak mendengarnya," ucap tuan Chris acuh. "Sabtu nanti tuan Wybert akan datang untuk menjemputmu, jadi aku mau kau sudah bersiap jam 8 malam." Tuan Chris duduk di kursi kebesarannya.

"Pertunanganmu akan dilaksanakan di Hotel G&W. Tuan Wybert sudah menyiapkan segalanya untukmu, dia juga sudah memanggil tata rias ternama dan designer yang didatangkan langsung dari luar negeri. Sabtu nanti kau tidak boleh kemana-mana Avi, jika kau sampai kabur...," tuan Chris memandang Avi tajam.

"Aku akan langsung menjebloskan mantan tersayangmu kepenjara, dan kupastikan untuk waktu yang sangat-sangat lama. Dan aku juga akan membuat dia membayar apa yang sudah dilakukannya terhadapmu."

Avi tersenyum mencemooh perkataan tuan Chris. Dasar iblis, kau tidak jauh berbeda dengan Abi, papaku tercinta, batin Avi.

*************************

"Ya," ujar Arsen menjawab panggilan dari Renata.

"Ada nyonya Mitha ingin bertemu dengan bapak," ucap Renata. Untuk sementara, Renata menggantikan pekerjaan Avi tapi hanya bagian menjawab panggilan.

Arsen terdiam. Mau apa dia kemari ?, pikir Arsen. " Biarkan dia masuk," ucap Arsen dingin.

"Baik pak."

Pintu dibuka dari luar. Seorang wanita berpenampilan sexy dengan baju ketatnya masuk keruangan Arsen lalu duduk di kursi tamu tanpa diperintah.

"Siang Arsen, maaf menggangu kesibukanmu," ucapnya manja memandang Arsen yang masih sibuk membaca berkas yang ada diatas meja. Arsen mengacuhkannya.

"Kau mau apa Mitha ?," tanya Arsen dingin masih tidak mau memandang, dia tahu maksud kedatangan Mitha. "Ini belum waktunya pemberian jatah bulanan bukan ? Apa uang saku tambahanmu kemarin sudah habis lagi ?," tanya Arsen menyindir.

"Lagi banyak masalah kantor ya ?," ketus Mitha. "Kotor sekali pikiranmu tentangku Arsen, aku kesini bukan untuk urusan uang. Kau pasti sudah tahu maksud kedatanganku," Mitha memperhatikan sikap Arsen. "Aku ingin kau menarik tuntutanmu pada Xavier," Mitha terus memandang Arsen yang masih tidak ingin memandangnya.

Mitha terpaksa mendatangi Arsen, meminta bantuannya, karena kuasa hukum pilihannya tidak dapat mengeluarkan Abi dari penjara, karena Arsen sudah menutup semua akses untuk pembebasan Abi.
Kerja para kuasa hukum yang dimiliki Arsen tidak dapat diragukan lagi, tidak ada satu kasus hukum yang tidak diselesaikan dengan baik oleh para kuasa hukumnya.

"Kenapa kau begitu mempercayai bualan wanita murahan itu Arsen?," Mitha tersentak kaget saat Arsen menggebrak meja dengan keras hingga pajangan kristal yang ada diatas meja kerja Arsen jatuh dan pecah.

Arsen memandang tajam Mitha, tatapannya seperti ingin membunuh. "Kalau aku masih mendengar panggilan itu keluar dari mulut busukmu tentang Avi, saat itu juga aku akan menghancurkan apapun yang menjadi milikmu bahkan bisnismu. Tidak ada uang saku bulanan, tidak ada akses kunjungan Vania dan aku pastikan kau akan keluar dari kehidupanku selama-lamanya," ancam Arsen dengan kata-kata pelan dan dingin. "Seharusnya kau berkaca diri Mitha, kau yang wanita murahan," Arsen memandang jijik Mitha.

"Kau yang telah merebut kekasih Avi dan berselingkuh dariku. Aku masih menahan diriku untuk tidak mengatakan yang sebenarnya pada Avi siapa selingkuhan mantan brengseknya. Karena kau ibu dari putriku."

Wajah Mitha langsung memucat seketika. Tidak ada yang bisa menghalangi jika Arsen sudah memiliki kehendak. "Jika....jika kau melakukan itu, aku akan membawa Vania pergi dari hidupmu," ancam Mitha balik dengan wajah yang penuh keringat.

"Kau berani melakukannya ?," tanya Arsen dengan tatapan menusuk. Tersenyum meremehkan, dia tahu Mitha takut padanya, "Aku mau melihat batas keberanianmu Mitha."

"Aku tidak takut ancamanmu Arsen, aku akan merebutnya darimu," Mitha menahan diri untuk tidak lari, dalam hatinya dia sangat ketakutan. Tatapan Arsen seakan ingin mengulitinya. "Tapi aku berjanji tidak akan mengambilnya darimu, kalau kau membebaskan Xavier."

"Kau sedang bernegosiasi denganku Mitha ?," Arsen memandang rendah Mitha.

Mitha menelan ludah dengan sangat keras. "Ya," gumam Mitha, suaranya masih terdengar ditelinga Arsen. "Jika kau bebaskan Xavier, aku akan menuruti apapun permintaanmu," Mitha sengaja mengangkat kaki kirinya dan menumpuknya diatas kaki kanan, sikap duduk Mitha langsung membuat belahan rok sebelah kiri bergeser sehingga paha Mitha terekspos vulgar. Kaum Adam yang melihatnya pasti akan merasakan rangsangan.

Arsen terus memandang Mitha tanpa berkedip. "Aku sudah tidak tertarik dengan tubuhmu Mitha," ucap Arsen sinis. "Kau pikir kau sexy ?," Arsen tersenyum merendahkan. Saat ini wanita sexy yang mampu membuat Arsen terangsang hanyalah Jyoti Avichayil.

Arsen sedang malas meladeni Mitha.
"Aku akan bebaskan kekasihmu," Arsen mengiyakan permintaan Mitha bukan karena ia tertarik dengan tawaran Mitha, tapi karena ini adalah permintaan pertama gadisnya.

"Dan permintaan yang kau tawarkan padaku...," Arsen tersenyum miring. "...Akan kuberitahu nanti. Sekarang pergilah, urusanmu sudah selesai disini," Arsen membuang pandangannya kearah berkas-berkasnya lagi.

Mitha berdiri. Brengsek kau Arsen. Aku akan membalasmu, kau selalu merendahkanku. Aku bersumpah akan membalasmu dengan melukai orang-orang terdekatmu, batin Mitha. Ia berjalan keluar ruang kerja Arsen dengan hati penuh amarah.

Setelah Mitha keluar dari ruangannya Arsen merogoh sakunya untuk mengambil ponsel, lalu menekan beberapa angka. Tidak berselang lama panggilan Arsen diangkat, "Halo princess, lagi dimana ?," Arsen menghubungi Vania.

"Halo daddy, aku masih dirumah mama," terdengar suara manja Vania. "Kami lagi berenang daddy."

"Oh ya, sama mama juga ?," tanya Arsen, wajahnya berubah mesum, membayangkan tubuh sexy Avi yang menggunakan baju renang. Otak mesumnya sedang bekerja.

"Ga daddy. Mama dari tadi cuman duduk dipinggir kolam aja, dari tadi mama juga diem terus. Kadang-kadang Vania kagetin mama biar ga bengong, tapi kalo Vania lagi main sendiri, nanti mama bengong lagi," celoteh Vania menjelaskan sikap Avi. "Kasihan mama," suara Vania terdengar sedih.

Arsen terdiam. Apa kejadian kemarin masih mengganggu pikirannya ya ?, pikir Arsen.

"Sekarang mama lagi dimana ?."

"Lagi didapur buat camilan."

"Terus princess sekarang berenangnya sama siapa ?."

"Ditemani sama tante Syahrini."

"Ya sudah, princess berenang dulu gih. Nanti daddy hubungi lagi."

"Daddy ga kesini ?."

"Kalau pekerjaan daddy sudah selesai, daddy akan langsung kesana. Princess temani mama ya, jangan biarin mama bengong terus."

"Ok, siap daddy," suara riang Vania melengking.

Arsen tersenyum, setidaknya mendengar suara ceria Vania mampu membuat harinya yang buruk karena pekerjaan yang menumpuk, dan kehadiran Mitha ditempat kerjanya, serta kesedihan Avi, membuatnya sedikit tenang.

"Bye princess," ucap Arsen.

"Bye daddy."
Sambungan telepon dimatikan oleh Arsen.

Pagi ini Arsen sengaja datang ke rumah Avi untuk menitipkan Vania padanya, tujuannya agar Avi tidak memikirkan kejadian tragisnya dengan Abi.

Rencana Arsen adalah Vania untuk beberapa hari kedepan akan menginap dirumah Avi, dan Arsen berharap dengan adanya Vania didekat Avi, ia akan kembali menjadi Avi yang dulu, karena Arsen merindukan Avi yang selalu ceria. Arsen merindukan senyumannya.

Arsen menekan tombol 2 di intercom.

"Ya pak Raj," terdengar suara Renata.

"Renata saya akan pulang lebih cepat hari ini, jika ada masalah dengan pekerjaan, kirim saja via email," pinta Arsen.

"Baik pak."

"Terima kasih," Arsen memutuskan sambungan.

Arsen kemudian merapikan semua berkas yang ada dimeja, memasukkan kedalam tas kerja, membawanya dan pergi keluar ruangan kerjanya. Arsen akan menemui Avi, dia mulai merasa kecemasan jika terjadi sesuatu dengan gadisnya itu.

*************************

"Mama," panggil manja Vania membuyarkan lamunan Avi.
Vania menatap wajah sendu Avi. "Mama kok sedih, mama ga suka ya aku disini ?," Vania merengut memperlihatkan wajah sedih.

Avi tersenyum simpul. "Mama seneng kok Vania disini," ucap Avi menghibur. "Mama cuman lagi kurang sehat, maafin mama ya. Gara-mama Vania jadi ga betah ya nginep disini."

"Ga kok ma. Aku suka banget nginep dirumah mama. Jadinya kan nanti malam ada yang nina boboin aku. Kalo gitu mama jangan sedih ya, kalau mama sedih aku juga ikut sedih," Vania menghapus sebulir airmata yang menetes di pipi Avi dengan tangan mungilnya.
"Aku sayang mama, mama dah aku anggap kayak mama aku sendiri."

"Tapi Vania juga harus sayang sama mommynya Vania," Avi terlihat sendu.

"Aku sayang mommy kok, tapi...," Vania terdiam, menatap mata hijau Avi yang makin sendu. "Aku lebih sayang mama, kalau aku boleh milih aku sebenarnya ingin mama yang menjadi mama kandung aku," Vania langsung dipeluk Avi. Avi menangis terisak dipelukan Vania yang bertubuh lebih kecil darinya. "Vania sayang mama," bisik Vania ditelinga Avi.

Avi tidak dapat menahan tangisnya. Avi menangis dipelukan Vania.

Semenjak mamanya meninggal, Avi selalu merasa sendirian. Ditambah dengan sikap tuan Chris yang keras dan selalu mementingkan kehendaknya, Avi merasa tidak ada yang sayang lagi dengannya.
Ucapan dan sikap yang ditunjukkan Vania barusan telah membuka sedikit hatinya yang kelam.

"Mama juga sayang sekali Vania," Avi makin terisak.

Avi ingin sekali menjadi ibu dari Vania walaupun bukan ibu kandung, tapi takdir hidupnya menentukan jalan lain. Tuan Chris menginginkan Avi menikah dengan tuan Wybert senior ayah dari Arsen, lelaki dingin yang mulai mengisi ruang kosong dihati Avi.

Entah sejak kapan rasa cinta itu hadir, Avi hanya merasa hati dan jantungnya terasa berbeda saat bersama Arsen. Rasa yang tidak pernah ia rasakan saat bersama Abi.

Kehadiran Arsen dan Vania dalam kehidupan Avi terasa melengkapi. Arsen bisa menjadi seorang suami yang akan dihormatinya dengan penuh rasa cinta dan Vania akan bisa menjadi seorang anak yang akan selalu dirawatnya dengan kasih sayang.

Tapi itu semua hanya mimpi, keinginan bodoh Avi untuk menjadi pendamping hidup Arsen kemungkinan 100% tidak akan pernah terjadi dalam kehidupan Jyoti Avichayil.

Avi tidak dapat bersama dengan Arsen, alasan itulah yang membuat Avi resah dan termenung seharian ini. Dia sedang menghitung hari, dimana dirinya akan dimiliki oleh pria tua yang seharusnya menjadi ayah dan mertua.

Yang paling Avi tidak sanggup untuk menghadapinya adalah saat ia harus memandang Arsen sebagai putranya bukan sebagai orang yang dicintainya.

Kesedihan dan tangisan pilu Avi disaksikan oleh sepasang mata biru yang mulai dicintai Avi.
Arsen mendengar semua pengakuan sayang dari Vania terhadap Avi. Vania lebih memilih Avi menjadi ibu kandungnya dibandingkan Mitha.

Arsen merasakan kesedihan gadisnya yang mendalam. Gadisnya itu menangis seakan-akan dia ingin pergi jauh dari kehidupannya.

Arsen melangkah pelan mendekati Avi yang masih memeluk Vania erat.
Arsen memeluk para gadisnya, ia ingin menenangkan hati gadisnya.

Avi terkesiap saat seorang lelaki berbadan kekar dengan aroma kesayangannya, memeluk erat-sangat erat seakan tidak ingin melepasnya.

"Biarlah seperti ini," bisik Arsen ditelinga Avi.
Arsen ingin meneduhkan gadisnya.
Arsen mencintai gadisnya.

Maafkan aku, batin Avi menangis dipelukan Arsen dan Vania. Aku sangat ingin menjadi bagian dari kalian, tapi aku terlalu bodoh dan lemah untuk memperjuangkannya.
Air mata Avi adalah saksi bisu dari kesedihannya.

Avi makin terisak, dan Arsen makin mempererat pelukannya.

Continue Reading

You'll Also Like

My sekretaris (21+) By L

General Fiction

255K 2.5K 19
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
STRANGER By yanjah

General Fiction

291K 33.2K 37
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
70.1K 6.3K 30
⚠️ Region BL. Yang Homopobia silahkan menjauh ⚠️ Bagi Aklesh hidup nya terasa monoton, tidak ada tantangan atau pun kisah menarik didalam catatan hid...
5.8M 280K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...