Kehidupan Ketiga Cale Henituse

By rinel2307

83.5K 12.9K 1K

Setelah kelompok Cale hidup bahagia dan bebas dari para pemburu. Mereka pergi satu persatu karna umur mereka... More

Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38

Chapter 29

1.3K 265 12
By rinel2307

Lemparan kunai Naruto tepat menggores sedikit dibawah matanya.

Serangan itu juga yang akhirnya membebaskan Kakashi dari penjara air khusus Zabuza.

Zabuza yang tidak terima dan akan menyerang balik Naruto segera dihadang oleh Kakashi.

Kedua orang itu saling menjauh dan merapalkan segel tangan bersamaan.

Suiton :Suiryudan no Jutsu!

Dua naga air muncul ditengah kedua orang itu.

Kedua naga itu saling melilitkan badan mereka dan memakan satu sama lain yang mengakibatkan gelombang ombak yang cukup besar.

Ombak besar mulai mengarah pada Naruto yang masih terapung di air dan menuju kedaratan.

Naruto, Sasuke, Sakura, serta Tazuna memejamkan mata mereka yang akan terkena gelombang ombak.

Sekian lama mereka menunggu tapi itu tidak terjadi sama sekali.

Mereka membelalakkan mata melihat punggung kokoh seorang pemuda cantik dengan rambut berkibar indah  merentangkan satu tangannya yang memiliki seutas cahaya menghubungkannya dengan sebuah perisai perak yang tampak suci guna melindungi mereka berempat.

Sedangkan Naruto merasakan dirinya dikelilingi oleh pusaran angin yang membelokkan ombak dan tubuhnya melayang diatas air.

'Apakah ini kekuatan pelindung yang pernah diceritakan Nii-san?'

'Apa aku bermimpi?'

'Aku tak pernah melihat jurus yang secantik itu.'

'Apakah ini kekuatan angin Nii-chan?!'

Cale yang saat ini merentangkan tangannya untuk perisai dan salah satunya masih memegang cambuk atas miliknya.

"Terima kasih bantuannya."

-Tak masalah.

-Hahaha... Ini mulai menarik!

- Hei! Aku melihat seseorang dengan sebuah topeng mengawasi kita!

Cale yang mendengar hal itu mulai mengerutkan kening dan menggigit bibirnya.

Tolong cepat bawa bayi besarmu pergi! Sialan, aku mulai kedinginan.

Meski ombak itu terhalang perisai, namun percikan airnya masih mengenai beberapa tubuh Cale dan menjadi basah kuyup.

Sasuke yang melihat ekspresi Cale mulai khawatir.

'Apakah Cale Nii-san sedang kesakitan?'

Sasuke merasa tak berdaya mengepalkan tinjunya.


***


Kakashi menghalau pedang besar Zabuza menggunakan shurikennya.

Zabusa dan Kakashi segera melompat menjauh dan mulai membentuk segel tangan baru.

Segel tangan Kakashi lebih cepat seakan bisa membaca pikiran Zabuza.

Suiton: Daibafuku no Jutsu!

Pupil mata Sharingan milik Kakashi berputar dengan cepat.

Sebuah lingkaran air dan perlahan membesar layaknya peluru tornado yang besar mulai menembak Zabuza yang menyebabkannya tenggelam ke dalam air.

Peluru air tornado terus meluncur ke daratan dan menabrak sebuah pohon.

Air mulai terkuras dan terlihat Zabuza yang tampak lemas.

Tapi kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Kakashi untuk melempar beberapa shuriken yang mengenai tubuh Zabuza tanpa terkena bagian vitalnya.

Kakashi yang akan menghabisi Zabuza, tiba-tiba dikejutkan oleh dua buah jarum yang langsung menembus tepat di leher Zabuza.

Zabuza langsung terkapar tak bernyawa. Mereka semua melihat seseorang yang menggunakan topeng putih berdiri di atas pohon.

"Dia sudah mati."

Kakashi yang belum mempercayainya segera memeriksa denyut nadi milik Zabuza, dan tidak menemukan satupun.

Meski kau memeriksanya berulang kali kau tidak akan menemukan denyut nadinya, lagipula akan memakan waktu untuknya bisa hidup.

Cale menghela napas tanpa berkata apapun.

Lagipula jarum itu seperti obat bius yang agak kejam.

Cale perlahan mendekati tubuh Zabuza dan berjongkok didepan Kakashi melihat mata Zabuza yang masih terbuka lebar.

Meski pingsan dia masih terlihat menyeramkan.

Cale mencoba menusuk berulang kali pipi Zabuza menggunakan jari telunjuknya.

Orang bertopeng itu mengucapkan terima kasih pada mereka karena sudah membantunya membunuh Zabuza.

Kakashi mengenali topeng yang dikenakannya, bahwa dia seorang pemburu dari Kirigakure.

Naruto yang tidak memahami Ninja Pemburu terlihat bingung. Sakura segera menjelaskan bahwa Ninja Pemburu mengejar Ninja Pelarian untuk dibunuh agar rahasia desa tidak bocor kemanapun.

Orang itu segera membenarkan ucapan Kakashi.

Kakashi merasa curiga dan berasumsi bahwa dari tinggi badan dan suaranya, dia tidak jauh berbeda dari kelompok Geninnya.

Naruto segera maju dan berteriak pada orang bertopeng itu. Dirinya tidak terima bahwa Zabuza yang kuat itu mudah dikalahkan oleh seseorang yang sepantaran dirinya.

Naruto merasa dirinya dan anggota timnya begitu payah.

"Yah, aku paham perasaanmu. Akan tetapi, ini juga kenyataan." Kakashi berdiri, mengusap surai pirang liar Naruto.

"Di dunia ini, ada anak-anak yang lebih muda daripada kau dan lebih kuat daripada aku." Naruto terlihat cemberut.

Orang itu segera menuruni pohon menggunakan kekuatan anginnya.

Cale dan orang bertopeng itu saling berhadapan. Dirinya membisikkan sesuatu padanya.

Orang bertopeng itu tersentak kecil dan hanya Cale yang sadar akan hal itu.

Segera orang bertopeng itu mulai mengangkut tubuh Zabuza. Dan berkata bahwa dia harus memusnahkan tubuh Zabuza karena mengandung terlalu banyak rahasia.

Dia segera menghilang dengan kekuatan anginnya.

Kakashi mulai menurunkan ikat kepala sebelah untuk menutupi mata Sharingannya.

Naruto menghampiri tempat dimana dulu terletak tubuh Zabuza. Dia memukuli tanah dengan tinjunya berulang kali karena merasa frustasi.

Cale yang masih ditempatnya segera menggenggam kedua tangan Naruto untuk menghentikannya.

"Naruto cukup!"

"Nii-chan aku..." Mata Naruto tampak berkaca-kaca.

Cale menepuk kedua bahu Naruto menenangkan.

"Aku tidak suka melihat orang terluka. Jadi jangan pernah melukai dirimu sendiri lagi Naruto." Naruto akhirnya terdiam mendengar ucapan Cale.

"Baiklah, misi kita belum berakhir kita harus mengantar Tazuna-san pulang."

"Ayo, kalian bisa beristirahat dirumahku!" Tazuna tertawa keras.

Belum sempat mengambil satu langkah Kakashi terjatuh tak sadarkan diri.

Ketiga bocah itu panik melihat guru mereka mendadak pingsan.

"Dia terlalu membebani tubuhnya menggunakan kekuatan mata itu."

Cale mencoba menjelaskan kepada ketiga bocah dan Tazuna.

Maaf Kakashi-san aku tidak bisa membantu pertarunganmu, karena mungkin, rencanaku akan berantakan.

Akhirnya mereka membawa Kakashi ke rumah Tazuna.


***


Orang bertopeng membaringkan tubuh Zabuza perlahan diatas rumput.

Dirinya yang akan menyentuh jarum, dihentikan oleh sebuah tangan yang menggenggamnya.

Greb!

"Tak perlu, akan kulakukan sendiri." Zabuza membuka masker perban pada mulutnya.

"Jadi kau sudah hidup kembali?"

Zabuza mendudukkan dirinya untuk mencabut jarum yang ada dilehernya. "Kau kasar sekali."

"Jangan mencabut sembarangan atau kau akan benar-benar mati."

"Mau sampai kapan kau memakai topeng itu? Buka topengmu."

Segera orang itu membuka topengnya memperlihatkan wajah yang terlihat cantik, tersenyum pada Zabuza.

" Jika aku tidak bertindak kau akan mati disana."

Zabuza terlihat protes karena orang itu membidik tepat di lehernya.

"Kau kejam seperti biasa." Zabuza menutup masker perbannya kembali.

"Aku tidak ingin meninggalkan bekas luka ditubuhmu yang bersih. Selain itu, aku mudah membidik titik leher yang tidak memiliki banyak otot " Ucapnya sambil tersenyum dengan rona merah di pipinya.

"Mungkin beberapa hari, kau akan merasa mati rasa dan sementara tidak  bisa menggerakkan tubuhmu untuk sementara waktu. Mungkin karena kau Zabuza, kau mungkin bisa mengatasinya"

Zabuza hanya melirik dengan tatapan malas." Kau begitu pintar, naif, dan polos. Itu yang kusukai darimu."

"Aku hanya seorang bocah." Senyum senang diiringi rona merah yang semakin pekat. Tapi itu tak bertahan lama.

"Benar, gadis cantik itu sepertinya mengetahui bahwa kita adalah rekan."

"Gadis mana maksudmu?" Zabuza terlihat penasaran.

"Gadis berambut merah. Walau terlihat lemah, dia mampu mengidentifikasi bahwa kematianmu hanyalah palsu."

Zabuza mencoba mengingat tapi hasilnya nihil karena dia sibuk bertarung melawan Kakashi.

"Selain itu, apalagi yang dia bicarakan ?"

Dia mengingat sesuatu yang dikatakan oleh Cale.

"Kau mencurigakan. Ini hanya sebuah kematian palsu, bukan?

Sepertinya kalian adalah rekan." Dia tersentak mendengar perkataan gadis cantik itu.

"Jika ingin tahu darimana aku mengetahuinya. Kita buat kesepakatan. Bagaimana?"

Orang bertopeng itu akhirnya mengangguk ringan.

"Dia terlihat lebih berbahaya daripada yang kukira."




***




"Hachoo!"

Cale yang barusaja keluar dari kamar mandi langsung bersin.

"Nii-chan apa kau terkena flu?" Naruto menghampiri Cale yang mengusap hidungnya.

"Aku baik-baik saja."

'Apa ada orang yang membicarakanku?'

Continue Reading

You'll Also Like

686 96 6
Dazai Osamu atau di kenal dengan Demon Prodigy. Seorang mafia kelas atas di antara mafia lainnya yang ada di dunia bawah.. Dazai pergi dari negara a...
3.1K 230 20
bagaimana jika ace bertemu dengan luffy di pulau tak berpenghuni? umur mereka berbeda sangat jauh.. luffy juga tumbuh besar di moby dick sebagai adik...
7.1K 1.1K 15
Aku bertransmigrasi ke dalam novel 'omniscient reader's viewpoint ' sebagai figuran , apa yang harus kulakukan?. Ini adalah cerita dari seorang figur...
8.6K 1.2K 18
saat kejadian di USJ, salah satu polisi menemukan sebuah kotak yang sangat besar. ketika di periksa mereka menemukan sebuah katana. ketika mereka aka...