Alger or Allen

By Noelldes

1.2M 122K 2.1K

Hanya tentang Alger yang bertransmigrasi ke tubuh Allen, karakter dalam novel yang pernah dibacanya just a re... More

1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
66
67
68
69

65

6K 609 38
By Noelldes



















Tidak ada yang berubah akhir-akhir ini, semuanya terasa sangat damai namun Allen sedikit cemas karena tidak mendengar keputusan keluarganya mengenai asistennya

Ia memangku dagu sedikit melamun membuat teman-temannya heran

"Lo kenapa Al?" Tanya Saka

"Gapapa" jawab Allen dengan lesu

"Beneran?"

"Hm"

Saka tidak bertanya lagi, ia memilih mengipasi dirinya dan Allen menggunakan buku

Siang ini udara terasa sangat panas, bahkan dua kipas angin pun tidak bisa mengurangi keringat yang terus berjatuhan

"Njir panas banget! Ke kantin yok!"

Jodi berdiri tiba-tiba, ia menatap teman sekelasnya penuh harap

"Ayo!"

Agam beranjak diikuti teman-temannya yang lain, ia berjalan paling depan sementara Allen memilih di barisan paling belakang dengan Mike disisinya

Tiba-tiba dari arah belakang, seseorang menabrak Allen cukup keras yang membuat si kecil terhuyung, Mike menahan bahu Allen agar tidak jatuh

"Lo gapapa Al?"

"Y..ya"

Allen sendiri cukup terkejut ketika seseorang menabraknya, ia lantas berbalik menatap si pelaku yang sekarang tengah duduk bersimpuh dengan kaki selonjoran di lantai

'njir gue yang ketabrak kenapa dia yang selonjoran? Cosplay jadi putra duyung bang?'

"Hiks hiks kamu hiks kenapa ngehalangin aku sih hiks hiks"

Dan benar saja Gevano adalah pelakunya, ia mengusap air matanya yang dengan mudah mengalir di pipinya, bahkan Allen berfikir jika bocah cengeng ini punya tombol kran di otaknya, kalau tidak bagaimana dia bisa menangis semudah dan secepat itu?

"Wah-wah si babi..udah pernah dibilangin jangan suka fitnah-fitnah masih aja berulah, ck! bener-bener setan nih!"

Clara yang pertama membuka mulut saat mendengar Gevano menuduh Allen yang tidak-tidak

"Perasaan jalan disamping masih lebar, kalo masih nabrak berarti mata Lo ketinggalan di kepala belakang" sahut Jodi tak habis pikir

Mendengar ucapan pedas teman-teman Allen, Gevano semakin mengencangkan tangisannya hingga menarik perhatian para siswa disekitar

"Sttt..liat tuh, kasian banget si Vano dibully sama kelas setan"

"Iya! Padahal yang salah kan si cupu"

"Mentang-mentang dapet dukungannya si Rain sama duo wolf, dia jadi makin berani bully baby Vano!"

"Bocah kek gitu harusnya dikeluarin aja dari sekolah! Ngerusak nama sekolah kita aja!"

"DIEM KALIAN SEMUA!"

Bahu Mike naik turun saat ia berteriak keras menghentikan ucapan buruk tentang saudaranya

"Lo semua dari tadi ada disini! Apa Lo buta sampe nggak bisa liat siapa yang salah! Lo pikir Lo siapa bisa ngomong gitu tentang saudara gue!"

Mata Mike memerah

Dulu saat Alger dibully seperti ini, ia tidak pernah diperbolehkan bergerak, ia harus melihat dari bayang-bayang ketika kakaknya dilempar, ditendang dan dipukul sesuka hati

Kali ini ia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti saudaranya!

Allen mengusap bahu Mike dan dengan dingin menatap seringai kecil disudut mulut Gevano, lalu mengalihkan pandangannya pada kerumunan siswa yang menatap penuh kebencian padanya

"Mulut kalian tuh udah busuk, jadi jangan biarin hati kalian ikutan busuk"

Ia berhenti sejenak untuk melihat ekspresi membeku diwajah para siswa itu

"Oh iya, mata kalian kan buta, kebetulan bapaknya dia dokter, kalian bisa minta tolong buat operasi gratis ke dia, sekalian minta juga buat bedah otak, gue liat kalian agak konslet akhir-akhir ini"

Saat mengatakan itu, Allen menepuk bahu Mike dengan senyum main-main yang menghiasi bibirnya, daripada menggunakan tangannya yang lemah lebih baik menggunakan otaknya untuk menghadapi bocah-bocah ingusan ini

Sesuai dugaannya, wajah siswa-siswa itu berubah jelek

"Sialan Lo! cupu aja belagu!"

"Ngaca bang, belum pernah dipukul ya Lo?!"

Allen pura-pura menyingsingkan lengan seragamnya membuat siswa yang berteriak itu pucat

Tepat saat itu terdengar teriakan tajam dari kejauhan

"SIAPA YANG UDAH BULLY BABY VANO!!!"

Bima dan para wolf melangkah mendekati anak 7C

Kavi memutar bola matanya dengan ekspresi jengah memenuhi wajahnya

"Perasaan kita juga nggak budeg-budeg amat, tapi kenapa orang-orang suka banget teriak-teriak pas ketemu kita?"

"Karena mereka ngefans berat sama kita! Liat aja mereka kalo teriak nggak bisa biasa" sahut Zero sambil tertawa geli melihat wajah Bima dan para wolf yang memerah

"A..bang hiks hiks ta..tadi Allen nabrak aku hiks hiks"

Kepala Allen berdenyut mendengar nada menjijikkan itu

"An..anjing! bener-bener babi Lo ya! tadi Lo bilang gue ngehalangin sekarang Lo bilang gue nabrak Lo! Lo..Lo goblok banget ya! ngomong yang bener dong, dasar babi ish! nggak mungkin juga gue pake kage bunshin trus jadi dua orang, satu ngehalangin satunya lagi nabrak Lo! Lo pikir gue Naruto hah?! omongan Lo tuh... pasaran banget njir! sampe nggak bisa berkata-kata manis lagi gue!"

Allen memijat area diantara alisnya dengan ekspresi prihatin

"Lo lagi! Kenapa Lo suka banget gangguin adek gue sih njing?! nggak puas Lo gue pukul?!" teriak Bima kesal dengan ucapan Allen yang menjelek-jelekkan adik kesayangannya, tangannya mengepal seolah bersiap untuk memukul Allen kapan saja

"Kek nya lo lupa siapa yang abis dipukul bulan lalu deh"

Agam berdiri disamping Allen berjaga-jaga jika Bima dan para wolf ingin memainkan trik licik

Orang-orang yang dimaksud menggeram marah mendengar ucapan Agam, mereka dibawa oleh ingatan ketika dipukul habis-habisan oleh satu bocah ingusan

"Bacot kalian! cuma karena bisa mukul sekali aja belagu Lo pada!"

Salah satu anggota wolf melompat kearah Allen yang memasang ekspresi tenang seolah tidak peduli dengan kata-katanya

Ia mengayun kepalan tangannya kearah wajah bocah kecil itu sekuat tenaga sembari tertawa serak

"Khehehe mati!"

Sebuah tangan terulur dari balik tubuh Allen dan dengan kuat menahan serangan itu sebelum bisa menyentuh wajah Allen

Pemuda dengan mata malas menyandarkan lengannya di bahu Allen, tatapan tajamnya tertuju pada para pembully Allen dan geng wolf sebelum berhenti di Gevano

"Gue denger ada orang goblok yang suka bully siswa rame-rame, ternyata bener cih!"

"a..apa!"

Wolf yang hendak menyerang semakin dibuat marah oleh remaja yang mengenakan seragam berbeda, ia segera mundur kesisi Bima

"Lo..! anak baru jangan ikut campur urusan kita!"

Gevano yang berdiri disamping Bima terlihat berbinar saat melihat pemuda yang tampak kuat itu

'kalo gue bisa ngerekrut dia ke geng wolf, mungkin gue bisa ngelawan Ruler sekaligus!'

Ia mengubah ekspresi wajahnya terlihat sedih dan rapuh, sambil menunjuk pada Allen ia berkata

"Kamu masih baru disini, jadi belum tau tentang masalah kita, tapi kamu harus tau kalau dia suka ngebully siswa, se.. sebenernya dia baik kok! mungkin karena iri lihat anak-anak lain punya teman dan dia sendirian jadi dia suka ngebully!"

Anak 7C memutar mata tampak jengah mendengar ucapan Gevano

"Njir! padahal kita juga mainnya sama Allen, sejak kapan si bayik sendirian anjir!" Bisik Kavi

"Dikira kita setan kali ya?" Balas Zero

Pemuda dibelakang Allen mengernyit

"Lo banci ya?"

Wajah Gevano memerah, tidak ada yang tau apakah ia sedang marah atau malu

"Lo ngehina adek gue hah!"

Bima menggertakkan gigi dengan marah

"Lah! Kenapa Lo marah? Bukannya bener yang gue bilang? Adek Lo tuh B-A-N-C-I"

"Bangsat!"

Bima melompat ke arah pemuda itu dan

Buagh!

Ia terlempar oleh tendangan si pemuda, rasa sakit menjalari punggungnya

"A...abang!"

Gevano berlari menghampiri Bima yang terbaring lemas di lantai, matanya tampak memerah dengan air mata yang kembali mengalir, ia menatap si pemuda tampak marah

"Kenapa kalian suka banget bully kita?!" Teriaknya dengan putus asa

"Ck! oi banci! dengerin baik-baik, orang yang Lo sebut pembully itu adek gue njir! dia punya temen dan keluarga, dia nggak pernah sendirian kek yang Lo bilang, jadi buat apa dia iri sama emas kecil Lo sedangkan dia punya istana berlian?"

Mata semua orang terbuka lebar seolah tak percaya

Gevano mengatupkan bibirnya, matanya melirik Allen dengan kebencian

'kenapa dia punya semuanya?!'

"Ck! Anaknya Parno nggak bisa biasa aja gitu munculnya, datang-datang lagaknya kek Suparman aja! malu-maluin banget" gumam Allen saat melihat Dion berbalik ke arahnya sembari menyunggingkan senyum menyebalkan

"Bang Di mau ikut kita ke kantin nggak?"

Dion mengangguk, ia merangkul bahu Allen dan membalas tatapan tajam Gevano yang tertuju pada Allen

"Lo nggak mau bales tuh banci?"

"en"

Allen mendekati Gevano yang terus menatapnya, ia berjongkok dan menepuk pipi bocah itu dengan pelan sambil berbisik

"Lo udah berkali-kali fitnah gue dan bikin semua orang jadi benci sama gue, Lo pikir gue masih bocah cupu itu kan? Sorry, mulai sekarang buka mata dan telinga Lo lebar-lebar, karena Allen yang sekarang bakal bales semuanya dengan kejam hihi~"

Allen menjauhkan wajahnya sembari menyeringai kecil, tangannya terayun tampak ringan dan

Plak!

Mata Gevano membola tampak terkejut dengan ucapan dan tindakan Allen, ia mengepalkan tangannya hingga jari-jarinya memutih

Sejenak ia tidak bisa menahan untuk tidak menatap Allen dengan kebencian yang kuat, namun seolah tersadar ia mengubahnya dengan air mata

Allen mundur ke sisi teman-temannya, ia melirik sekeliling dengan senyum main-main

"Oi! kalian tadi bilang gue ngebully dia kan? Sekarang udah gue kabulin, jangan lupa bilang makasih ke gue ya"

Ia lantas pergi bersama dengan teman-temannya

'sialan!'

Tatapan mata Gevano keruh menunjukkan ketidaksenangan pada Bima dan Wolf

'orang-orang ini nggak guna banget! bangs*t! kenapa tuh bocah tiba-tiba berubah drastis?! dan kenapa dia bisa selamat dari anak buah gue?! sial! kalo gini gue harus ubah rencananya!'

"Njir! Al Lo tadi tuh keren banget tau!!" puji Fani

Ia tak menyangka Allen bisa bersikap seperti itu, anak 7C lainnya juga berpikiran sama

Allen yang sekarang sangat jauh berbeda dengan yang di masa lalu, jika dulu dia tak berani melawan saat dibully, sekarang si kecil mulai menunjukkan taringnya pada anak-anak nakal itu

Perubahan ini terlalu besar, tapi mereka tidak menaruh curiga pada Allen, bagaimanapun itu adalah hal yang baik dan mereka senang melihat si kecil lebih hiperaktif

"Gue emang keren" sahut Allen dengan wajah datarnya

Orang-orang disekitarnya diam-diam menahan tawa melihat itu

"Oh ya bang Di, Lo udah ngurus tuh berkas pindah sekolah belum?" Tanya Mike yang baru mengetahui kakaknya pindah sekolah

"Oh tadi bapak parno yang ngurus"

"Trus Lo di kelas mana?" Tanya Allen

"Katanya gue sekelas sama kalian"

'sialan kalo gini caranya gue nggak bisa gangguin Allen lagi dong!'

Wajah Mike tampak gelap saat ia menatap Dion dari sudut matanya

Anak 7C berkenalan dan berbincang dengan Dion hingga mereka sampai di kantin

Allen meninggalkan teman-temannya yang sedang mencari meja kosong, ia menuju ke freezer dan mengambil kopi kaleng

"Jangan minum es banyak-banyak, nanti pilek"

Allen mendelik sinis pada Dion yang entah sejak kapan berdiri di belakangnya

"Gue cuma ambil dua, nggak banyak tuh"

Dion menunduk untuk melihat dua kaleng kopi yang di pegang erat oleh Allen

"Bocil nggak boleh minum kopi, balikin semuanya"

"Nggak mau"

Allen memasang ekspresi protes di wajahnya

"Balikin atau gue bilangin mommy!"

"Cih! Cepu"

Dengan berat hati Allen mengembalikan kopi kaleng ke freezer, sebagai gantinya ia mengambil soda kaleng di rak bawah

"Yang ini juga nggak boleh!"

Allen mengerutkan kening tak suka, tadi kopi tidak boleh sekarang soda pun tidak boleh

"Balikin!"

Dion merebut soda di tangan Allen dan meletakkan kembali ke freezer

"Siapa sih yang taro soda di kantin sekolah! nggak bertanggung jawab banget, nggak tau apa disini banyak bocah!"

Ia lantas mengambil dua susu kotak dan menyerahkannya pada Allen

"Nih! minum ini aja!"

"Ck! anaknya Parno cerewet banget kek emak-emak!"

Allen pergi meninggalkan Dion sembari menggerutu tak jelas, meski begitu ia tidak mengembalikan susu kotak ditangannya

Dion tampak terkekeh geli saat ia mengikuti adiknya

"Dasar bayi!"

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 115K 61
Belum di revisi jadi banyak typo. Walaupun udah end tapi Vote nya gak boleh End juga ya(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠) DION ALKANTARA seorang hacker nomor satu dunia yan...
1.6M 138K 74
NOT BL! (Follow biar tahu cerita author yang lain ok!) Update sesuai mood 🙂 Seorang remaja laki-laki spesial yang berpindah tubuh pada tubuh remaja...
2.5M 257K 41
just Brothership, Not BL / Homo Alvian namanya, bocah 15 tahun yang tiba-tiba terbangun di tubuh bocah 10 tahun, si kecil dengan mulut pedas nya yang...
813K 75.7K 62
Dion Aprizal adalah seorang artis yang menyadari bahwa dia masuk kedalam novel yang terakhir dia baca sebagai pemeran figuran yang bahkan tidak perna...