Kehidupan Ketiga Cale Henituse

By rinel2307

82.4K 12.8K 1K

Setelah kelompok Cale hidup bahagia dan bebas dari para pemburu. Mereka pergi satu persatu karna umur mereka... More

Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38

Chapter 21

2K 305 16
By rinel2307

Saat ini penampilan Cale telah kembali pada penampilan aslinya.

Dirinya merasa puas dengan tubuh lamanya tapi moodnya langsung hancur melihat pria didepannya.

"Apa yang kau lakukan padaku kali ini?

Tak cukup kau mengusik kehidupanku berulang kali?!"

Teriak Cale marah tanpa sadar mengeluarkan Aura Mendominasi yang dimilikinya.

Dewa Kematian meneguk ludah dengan kasar.

"Tenanglah, waktu kita terbatas saat ini. Ada beberapa hal yang ingin kusampaikan padamu."

Dewa Kematian menjentikkan jarinya sebuah bola cahaya muncul di depan Cale.

"Apa ini?"

"Dia akan membantu rencanamu menghadapi organisasi itu."

Cale melihat bola cahaya lebih dekat.

Sekilas wajah seorang pemuda terlihat didalamnya.

"Ini?!"

"Ya, kau bisa membangkitkannya kembali jika kau memiliki tubuh utamanya."

Sesuatu terlintas dalam pikirannya.

Sheritt-nim.

"Tunggu! Bisakah aku juga membangkitkan dua orang dengan hanya menggunakan chakra yang masih tersisa?"

Dewa Kematian memahami dengan jelas pertanyaan itu.

"Tentu, aku juga bisa membuat tubuh lama dan memperbaikinya.

Tapi itu akan ada harga yang harus dibayar."

Alis Cale berkerut tidak suka dengan penjelasan Dewa Kematian padanya.

"Maksudmu sama seperti kau mengurangi umur Choi Han?"

Dewa Kematian terlihat gugup segera memberi konfirmasi dengan cepat.

"Itu benar! Tapi ada yang istimewa darimu.

Kau memiliki banyak kompensasi umurmu saat ini.

Ada empat tahap umur yaitu: Dewa, Naga, Elf, dan yang terakhir manusia.

Secara bertahap jika aku menguranginya maka seperti tahap yang kusebutkan.

Satu nyawa sama dengan mengambil salah satu umur itu dan akan berkurang menjadi tahap manusia."

Cale yang mendengar bahwa umurnya disamakan dengan umur Dewa langsung bergidik ngeri.

"Jadi maksudmu satu tubuh akan dihargai dengan berkurangnya umur sesuai tahapan yang kau sebutkan?

Bukankah jika aku membangkitkan tiga orang tetap saja umurku akan jadi manusia, bukan?!"

Cale memelototi Dewa Kematian didepannya.

Keringat dingin mengalir dipunggung pria itu.

"Dengarkan penjelasanku lebih detail lagi!

Walau umurmu manusia kau akan tetap berumur panjang. Jadi kau tidak perlu mencemaskan hal yang tidak perlu.

Aku juga sudah berkomunikasi dengan Dewa lain dan mereka tidak akan mengganggu rencanamu.

Jadi tolong yakinlah!"

Cale memincingkan mata curiga.

Dia menghela napas kasar.

"Jadi hanya itu yang ingin kau sampaikan?"

"Ya, tentu."

"Lalu bagaimana keluargaku saat ini?"

"Mereka saat ini menjalani kehidupan dengan nyaman. Mereka juga menyampaikan salam padaku bahwa mereka juga merindukanmu."

"Benarkah?"

Alis Cale terangkat tak percaya.

"Benar, mereka sangat baik (dengan penuh ancaman tentunya)."

"Baiklah, saat ini kau lolos dari kemarahanku jika kau melakukan hal aneh lagi aku akan menghajarmu!"

"Tolong percaya padaku.

Dan sepertinya kau harus kembali ketempatmu saat ini."

Dewa Kematian menjentikkan jarinya dan Cale menghilang dari hadapannya.

"Tunggu! Sepertinya aku juga melupakan sesuatu...

Sudahlah, mungkin itu tidak terlalu penting."

Dewa Kematian mengedikkan bahu tidak peduli.

Dewa Kematian akan menyesali ketidak peduliannya dan Cale akan menghajarnya tapi itu untuk di masa depan.



***




Semua petugas medis tampak sibuk merawat para korban yang ditimbulkan oleh Danzo.

Didalam salah satu ruangan berkumpul keluarga Uchiha dan Naruto yang menggenggam tangan Cale yang masih tidak sadarkan diri.

"Nii-chan kumohon sadarlah."

Airmata Naruto masih mengalir di kedua pipinya.

Tak jauh berbeda dengan Sasuke saat ini yang juga terlihat menangis melihat kondisi kakak cantiknya.

Mikoto mencoba menenangkan kedua bocah itu.

Meski raut wajah khawatirnya tak bisa tertutupi.

Itachi keluar saat ini untuk memberi tahu ayahnya dan Shisui serta kedua bocah yang berada diapartemen Naruto saat ini.

Beberapa derap kaki terdengar mendekati ruangan mereka.

Pintu terbuka memperlihatkan Fugaku, Hyuuga Hiashi, dan Hokage ketiga.

Mereka mendengar kabar dari Itachi, mengakhiri rapat lebih cepat dan menemukan kedua bocah yang masih menangis disamping bocah yang tak sadarkan diri bersama Mikoto yang menemani kedua bocah itu.

"Bagaimana kondisinya saat ini?" Ucap Fugaku pada Mikoto.

"Petugas medis mengatakan tak menemukan masalah apapun tapi sampai saat ini dia masih belum sadar."

Mikoto menghampiri ketiga orang itu.

Dirinya tak mempungkiri kekhawatiran yang dimilikinya saat ini.

Disaat semua orang masih berbicara Naruto dan Sasuke yang melihat pergerakan kecil bocah cantik berambut merah perlahan membuka kedua matanya.

Memperlihatkan iris coklat kemerahan yang terlihat berkilau dibawah cahaya.

"NII-CHAN!!"

"CALE NII-SAN!!"

Teriak Naruto dan Sasuke bersama.

Semua orang mengarahkan pandangan kepada dua bocah yang berteriak dan segera menghampirinya.

Hal pertama yang mereka dengar hanya kekhawatiran dari bocah berambut merah.

"Kalian tidak ada yang terluka?"

Pada saat yang sama Itachi, Shisui, dan kedua bocah itu mendengar sesuatu yang seharusnya tidak pernah diucapkan seseorang yang baru saja sadar dari pingsannya.



***



Cale baru saja membuka matanya dan mendengar teriakan kedua bocah.

Dia melihat mata kedua bocah yang terlihat merah dan sembab.

Dia juga mendengar langkah kaki yang menghampirinya dan pintu ruangan yang terbuka.

'Kenapa semua orang terlihat muram?'

'Apa ada yang salah?'

"Kalian tidak ada yang terluka?"

Semua orang memandangnya dengan perasaan rumit.

'Kenapa tatapan mereka begitu menakutkan?'

Cale tanpa sadar gemetar ketakutan melihat tatapan semua orang.

Naruto yang berada didekatnya segera melepas jaket dan menyampirkan ditubuh Cale.

Pandangan Cale tertuju pada Naruto yang memberikan jaket padanya.

"Apa masih dingin Nii-chan?"

Cale merasa seperti mengambil permen dari anak kecil.

Dia mencoba mengembalikan kembali kepada Naruto.

Tetapi bocah berambut kuning itu menggelengkan kepalanya dengan keras menolak jaket pemberiannya akan dikembalikan.

"Nii-chan terluka jadi jaket itu hanya sebagian kecil untuk mengatasi hawa dingin padamu."

Cale panik melihat airmata Naruto terlihat akan keluar lagi dan memutuskan menerima pemberian jaket Naruto.

"Baiklah, terima kasih."

Cale menepuk kepala kedua bocah itu dengan lembut.

Segera mengarahkan pandangan kesemua orang terutama pada Itachi dan bocah berambut abu-abu itu.

"Dan kalian lebih baik memeriksakan diri untuk saat ini.

Aku tidak ingin sesuatu terjadi pada kalian."

'Lagipula itu akan merepotkan jika tidak ditangani lebih awal.'

Semua orang tidak dapat memahami isi kepala bocah berambut merah.

Bukankah seharusnya semua perkataan itu harusnya ditujukan padanya sendiri?




Continue Reading

You'll Also Like

2.3K 253 7
Harry Potter. Itu seru, bukan? Cerita yang ditulis dengan sangat baik membuat banyak orang menyukainya. Bagaimana jika kamu bisa masuk ke dunia Har...
114K 18.2K 51
Dont forget to follow and vote sebelum membaca yup! Karena ada beberapa yang ku hide โค Namaku Bella. Lengkapnya Bella Naira. Aku seorang mahasiswi ju...
28.8K 560 27
list list recomendasi manhwa seperti manhwa DEBUT OR DIE , recommended manhwa n novel genre showbiz seperti debut or die , superstar from age 0 , ido...
104K 12.9K 30
[ ๐‚๐ซ๐จ๐ฌ๐ฌ๐จ๐ฏ๐ž๐ซ ๐“๐ซ๐š๐ฌ๐ก ๐จ๐Ÿ ๐ญ๐ก๐ž ๐‚๐จ๐ฎ๐ง๐ญ'๐ฌ ๐…๐š๐ฆ๐ข๐ฅ๐ฒ - ๐–๐ก๐จ ๐Œ๐š๐๐ž ๐Œ๐ž ๐š ๐๐ซ๐ข๐ง๐œ๐ž๐ฌ๐ฌ ] โžช Follow dulu sebelum baca ygy โœŒ๏ธŽ...