Kehidupan Ketiga Cale Henituse

By rinel2307

82.2K 12.7K 1K

Setelah kelompok Cale hidup bahagia dan bebas dari para pemburu. Mereka pergi satu persatu karna umur mereka... More

Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38

Chapter17

2.3K 382 37
By rinel2307

Danzo melihat kekacauan dimarkas anbu root miliknya. Tak lama seorang anbu muncul dibelakangnya. 

Anbu itu terlihat bersimpuh hormat memberi laporan padanya.

"Danzo-sama semua sudah siap sesuai perintah anda."

Senyum Danzo perlahan naik.

"Bagus, jalankan sesuai rencana. Aku juga akan kesana."

Anbu itu terlihat ragu-ragu. Danzo menyadari bahwa Anbu tersebut belum pergi segera bertanya dengan mengisyaratkan untuk segera melanjutkan laporannya.

"Disana juga ada seorang bocah berambut merah disampingnya."

"Aku tidak peduli. Jika dia mengganggu habisi saja. Tidak boleh ada saksi mata seorangpun."

Tatapan dingin Danzo mengarah kearah pintu yang tidak lagi terbentuk.

Anbu itu mengikuti perintahnya dan pergi dengan cepat.

"Hiruzen kau lihat saja desa yang selama ini kau bangun akan pecah."


***


Shisui berada ditempat yang diarahkan Cale padanya. Dia saat ini bermain papan Go bersamanya.

Dirinya sempat terheran oleh kelakuan bocah didepannya. Tapi anehnya permainan itu dijalankan oleh Cale sendiri.

Keheningan itu dipecahkan oleh suara papan Go yang terus menerus diletakkan olehnya.

Ctak.

Ctak.

Terlihat biji hitam dan putih terjalin satu sama lain. Dan dua biji putih yang berada ditengah saat ini saling berhadapan.

Shisui segera menyadari maksud bocah berambut merah itu.

'Dia sudah tahu lokasi sekutu dan  musuh?!'

Keringat dingin menetes didahi dan punggungnya.

'Jadi kita sudah terkepung.'

Tatapan Shisui terlihat tenang tetapi adrenalin dalam dirinya meningkat.

Segera hujan kunai tiba-tiba menyerang dari segala arah. Shisui segera menghindar membawa Cale ikut bersamanya.

Shisui sempat melihat Cale yang masih memasang wajah tenang.

'Dia tidak takut dengan situasi ini?
Apa dia pernah mengalami ini sebelumnya?'

Tanpa Shisui sadari Cale meneguk ludahnya.

'Hampir saja aku jadi daging cincang, jika Shisui tidak secara reflek menghindar.'

Semua musuh akhirnya menampakkan diri didepan kedua orang itu.

Shisui menghitung semua orang sesuai biji Go yang diletakkan Cale dalam permainannya.

'Kurang tiga orang.'

Cale yang melihat kebimbangan dalam diri Shisui segera menjawabnya.

"Jangan terlalu memikirkan hal yang tidak perlu. Lebih baik fokus dulu yang ada di depanmu. Aku akan melindungi punggungmu."

Segera Shisui melesat pergi mempercayakan apa yang dikatakan Cale padanya.

'Padahal aku tidak pernah mempercayai seorangpun selain Itachi.'

Serangan Shisui terlihat cepat dan gesit melawan musuh dihadapannya.

Pedang Shisui segera menggores kedua musuhnya dalam sekali serang.

'Tapi hanya dengan waktu singkat rasa percaya ini timbul pada bocah merah itu dengan sendirinya.'

Tiga musuh lolos mengarahkan serangan dibelakang Shisui. Segera perisai perak yang terlihat suci dengan kedua sayap disampingnya melindungi bagian punggung Shisui.

"Apa itu?!"

Semua orang segera melihat perisai perak yang terhubung dengan bocah berambut merah itu.

Shisui segera melancarkan serangan pada semua orang yang masih terpesona melihat perisai itu dengan mata terbelalak.

'Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.'

'Ini lebih efisien.'

Dalam hitungan menit semua musuh telah tumbang dihadapan Shisui.

Kekuatan Shisui juga terkuras habis dalam prosesnya.

'Aku kacau.'

Terdengar suara batuk tak jauh darinya.

Pandangan Shisui segera tertuju pada bocah merah yang menutup mulutnya.

Langkah Shisui menghampiri Cale yang masih menutup mulutnya.

"Apa yang terjadi?!"

Kalimat itu terpotong diujung lidahnya.

'Darah?!'

Mata Shisui membelalak tak percaya.



***


Itachi yang saat ini bersembunyi menghela napas lega.

'Shisui berhasil mengalahkan semuanya.'

Tapi dia mengingat kode yang diberikan Shisui padanya.

'Masih tersisa tiga orang lagi.'

Itachi menggertakkan giginya kesal.

'Jadi itu termasuk Danzo.'

Suara batuk mengalihkan perhatian Itachi.

Tatapan Itachi terfokus dengan Shisui yang terlihat panik dari kejauhan.

"Apa yang terjadi?"

Itachi yang ingin menghampiri kedua orang itu segera teringat perkataan Cale padanya.

"Apapun yang terjadi selama aku tidak memberikan isyarat. Jangan keluar dari persembunyianmu, jika tidak ingin rencana ini hancur."

Itachi kesal dengan dirinya sendiri saat ini.

'Sial!'

Terdengar beberapa orang mendekati keduanya.

Itachi melihat tiga orang yang mendekat.

"Akhirnya mereka tiba begitu cepat."



***


Shisui melihat Cale mengelap sudut bibirnya yang ternoda darah begitu tenang. Seolah dia terbiasa dengan kebiasaan itu berulang kali.

'Apa kehidupan yang dijalani olehnya selama ini?'

"Aku baik-baik saja."

'Sudah lama tubuhku tidak sesegar ini.'

Senyum puas muncul dibibir Cale.

"Kau...?!"

Entah kenapa perasaan Shisui terlihat frustasi dihadapan bocah didepannya.

'Dia masih bisa tersenyum dalam kondisinya saat ini!'

Pendengaran Shisui menangkap langkah beberapa orang menuju ke arahnya.

Tak lain Danzo beserta dua orang dibelakangnya.

"Apa yang dilakukan Shunshin no Shisui ditengah malam seperti ini?"

Perkataan Danzo jelas menipu dengan seringai licik diwajahnya.

Pandangannya tak pernah lepas dari Shisui seolah Cale bagai batu tak penting disampingnya.

'Apa dia pedofil?'

Cale bergidik ngeri memikirkan hal itu.

Shisui yang berada disampingnya menoleh untuk melihat Cale yang tubuhnya gemetaran.

'Apakah dia takut?'

Shisui segera menyembunyikan Cale dibelakang punggungnya.

Kedua orang yang dibelakang Danzo segera melancarkan serangan.

Aburame Torune dan Yamanaka Fu segera menyerang Shisui dengan pedang mereka.

Shisui segera bertahan menggunakan pedangnya sambil tetap menjaga Cale dibelakang punggungnya.

Tapi gerakan kedua orang itu mengecoh Shisui. Salah satu mereka lolos dari serangannya.

Mencoba menghabisi Cale yang berada di belakang Shisui saat ini.

Shisui mencoba mengejar tapi Torune bertindak cepat.

"Lawanmu adalah aku."

Torune menghalangi Shisui yang mencoba menolong Cale.

Fu maju dengan kecepatan penuh menghampiri Cale yang terduduk diam.

Segera Fu mengayunkan pedangnya dalam sekali tebasan.

"Tidak!!"

Teriakan Shisui bagaikan musik di telinga Danzo. Senyum kejam tercetak jelas diwajahnya.

"Dengan ini selesai."

Trang.

Mata Danzo membelalak tak percaya.

Didepannya saat ini tak hanya Itachi yang melindungi bocah merah itu.

Akan tetapi para Anbu, petinggi konoha dan Hiruzen tentunya tepat dihadapannya saat ini.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3K 253 7
Harry Potter. Itu seru, bukan? Cerita yang ditulis dengan sangat baik membuat banyak orang menyukainya. Bagaimana jika kamu bisa masuk ke dunia Har...
7K 1.1K 15
Aku bertransmigrasi ke dalam novel 'omniscient reader's viewpoint ' sebagai figuran , apa yang harus kulakukan?. Ini adalah cerita dari seorang figur...
104K 12.9K 30
[ ๐‚๐ซ๐จ๐ฌ๐ฌ๐จ๐ฏ๐ž๐ซ ๐“๐ซ๐š๐ฌ๐ก ๐จ๐Ÿ ๐ญ๐ก๐ž ๐‚๐จ๐ฎ๐ง๐ญ'๐ฌ ๐…๐š๐ฆ๐ข๐ฅ๐ฒ - ๐–๐ก๐จ ๐Œ๐š๐๐ž ๐Œ๐ž ๐š ๐๐ซ๐ข๐ง๐œ๐ž๐ฌ๐ฌ ] โžช Follow dulu sebelum baca ygy โœŒ๏ธŽ...
3.4M 433K 36
"Aneh, kok gue jadi cantik?" ketika gadis yang memiliki IQ yang tinggi, namun bar-bar, tiba-tiba tersesat di tubuh seorang gadis cantik yang bodoh, e...