Jihyo tersenyum cerah bila mendapat pesan dari sosok yang sangat dia sayangi
Papa💓
"Nanti papa jemput
kamu mau gak? "
"Kemana pa? "
"Kita ke rumah papa"
"Papa mau kenalin
kamu sama mummy
ama saudaramu"
"Lagian papa kangen
lagi kangen nih"
"Iya, nanti papa
jemput aku ya"
"Tentu sayang! "
"Sampai ketemu ya,
jaga diri"
"Iya pa"
•••••••••••••••••••••••••••••••
Selepas pulang dari mall, johnny bersama anak-anaknya berehat sebentar diruang tamu selepas penat berbelanja.
Anak-anak itu membeli apa saja yang mereka mahu tidak melihat pada harganya kerna kesemua mereka diberi black card masing-masing,
Taehyung, lebih memilih buat membeli pakaian branded yang pastinya mahal kerna dia sangat suka dengan fashion
Jungkook, membeli peralatan kereta bahkan sekaligus membeli sebuah kereta baru mengunakan black card daddynya
Jaemin, menambah lagi koleksi game kesukaannya dan membeli beberapa lego juga menjadi koleksi kegemarannya
Jeno, membeli ponsel, ipad dan laptop berjenama apple kerna yang dia punya sudah diguna selama sebulan jadi mau tukar yang baru katanya
Haechan, si bongsu ini lebih memilih buat membeli jajan dan makanan untuk mengisi perutnya selebihnya disimpan dikamar supaya tidak dicuri hyung yang lainnya
Kecuali jihyo yang tidak membeli apa-apa membuatkan johnny menatap lamat puteri semata wayangnya , disaat saudaranya yang lain membeli barangan yang mereka inginkan jihyo seolah-olah tidak berminat untuk itu
.
"Jihyo ah, kamu tidak inginkan apa-apa? "Ujar johnny menatap jihyo yang sedang duduk disofa
"Gak"balas jihyo sepatah
"Apapun? Bahkan kau hanya membeli ais krim mengunakan black card yang daddy berikan"ujar johnny lagi-lagi membuatkan perhatian mereka beralih padanya
"Kau tiada keinginan mahu membeli sesuatu atau gimana?"ujar jeno turut penasaran
"Sayang sekali, uangmu pasti masih banyak "ujar jaemin menatap aneh kearah jihyo
"Ah~selalunya gadis-gadis sangat sukakan alat makeup ,pakaian cantik, emas atau perhiasan. Kau tidak tertarik dengan semua itu? "Ujar jungkook lagi
"Hm~dulu aku sangat ingin punya banyak uang untuk membeli mainan dan makanan yang enak buat jisoo, tapi sudah terlambat soalnya. Aku gak perlukan uang lagi sekarang"ujar jihyo mengembalikan black card yang diberi johnny dimall tadi
.
Suasana benar-benar hening setelah mendengar jihyo mengatakan hal itu, johnny menatap sayu kearah jihyo yang kini mengatur langkah ke kamarnya semula
.
"Kalaulah daddy lebih cepat temui kamu sama jisoo, pasti kamu tidak membenci mama dan tidak merasakan kehilangan seperti ini"gumam johnny yang dapat merasakan rasa sedih di manik indah jihyo
.
Jihyo yang tadinya melangkah ke kamar kini berlari anak kembali ke ruang tengah dimana johnny dan saudaranya masih ada di sana
.
"Daddy, bisa gak aku keluar sama papa besok? "Ujar jihyo menatap johnny dengan mata yang berbinar
.
Sepertinya johnny mengerti erti dari tatapan ini, yang bermakna jihyo benar-benar mahu membuatkan dia hanya mengangguk pasrah
.
"Hm~okey, tapi siapa yang hantar?"Ujar johnny menatap lamat kearah jihyo
"Papa bakal jemput aku besok, makasih daddy!"ujar jihyo terlihat bersemangat kembali ke kamarnya
.
Sementara johnny mengeluh berat, jujur hatinya sering terasa nyeri bila melihat kemesraan jihyo sama suho.
Jihyo juga sering bertingkah mesra dan manja sama suho melebihi dirinya walaupun suho hanya papa bela sedangkan dia adalah daddy kandungnya
Bilang saja dia cemburu~
Sehingga benar-benar membenci sosok papa yang sering disebutkan jihyo itu. Tanpa sadar perubahan wajah johnny dilihat oleh putera-puteranya
.
"Lagi cemburu nih"gumam taehyung dengan senyuman yang memekar
"Daddy kalau lagi cemburu itu, jelas banget loh"gumam jungkook terkekeh meliat tingkah sang daddy
"Aigoo~mana si jihyo gak peka lagi orangnya"gumam jeno menggelengkan kepalanya sesekali
"Kenapa begitu semangat mau jumpa sosok papa itu ya"gumam jaemin melirik aneh kearah jihyo
"Ah~jadi noona punya dua daddy, satu dipanggil daddy dan satu lagi dipanggil papa"ujar haechan menatap polos ke wajah kesal johnny
••••••••••••••••••••••••
Seperti yang dijanjikan suho menjemput jihyo dihadapan mansion mewah itu, anak itu benar-benar semangat hari ini bahkan dari semalam tidak bisa tidur nyenyak saking terujanya
.
"Pulang sebelum 10.00 malam, jika tidak daddy sendiri akan menjemput dan menghajar kim junmyeon langsung"ujar johnny memasang wajah datarnya
"Ihh apaan sih daddy, ancam segala"ujar jihyo melirik johnny kesal
"Itu muktamad sayang "ujar johnny memekarkan senyuman tanpa dosa
.
Lagi-lagi bikin puterinya kesal lalu berangkat pergi tanpa menoleh kearahnya sama sekali, yang dilihat hanyalah wajah ceria jihyo langsung memeluk suho yang menunggunya di luar mobil
.
"Ayo papa"ujar jihyo tersenyum cerah
"Iya, sayang"ujar suho langsung membuka pintu buat jihyo sehingga anak itu masuk lalu ditutup pintu dan kembali ke tempat duduk memandu
.
Sebelum kerumah suho, mereka sempat melawat jisoo disana atas permintaan suho sendiri soalnya dia benar-benar rasa sebersalah dengan apa yang menimpa puteri kandungnya itu
Suho menatap lamat kearah nisan yang tertulis nama puterinya 'kim jisoo'. Hatinya tiba-tiba terasa perih sehingga tidak bisa menahan air matanya lagi
.
"Jisoo ah~kamu tidak sakit lagikan? Anak manis sepertimu pasti sedang bermain disyurga sekarang...Maafkan papa sayang, walaupun sudah terlambat untuk itu. Bahkan disaat papa mati juga pasti gak bisa ketemu sama kamu kerna papa benar-benar gak layak untuk di maafkan! Papa kangen sama kamu sayang dan sangat berharap kamu maafkan papa"ujar suho tersedu-sedu meratapi nisan tersebut dengan penuh penyesalan kerna pernah meninggalkan jisoo sama jihyo dulunya
.
Jihyo hanya meratapi papanya di bawah pokok rimbun, jujur hatinya terasa nyeri melihat tangisan suho saat ini. Pasti ini juga sangat berat baginya, setelah menenangkan diri suho langsung berganjak kearah jihyo sambil tersenyum seperti tiada apa-apa terjadi
Seperti itulah tingkah seorang bapa secara lazimnya,menutup rapat perasaannya seperti tidak mempunyai masalah sama sekali dan tidak mahu terlihat lemah mahupun sedih di hadapan anak-anaknya kerna dia adalah ketua keluarga
.
"Ayo,sekarang kita pulang ke rumah papa ya"ujar suho sambil menarik satu tangan jihyo untuk berganjak pergi
.
Namun jihyo menahan dengan memegang kedua tangan papanya lalu menatap tepat kearah manik tegas milik suho
"Ada apa sayang?"ujar suho berasa aneh dengan tingkah puterinya
"Hm~kalau papa lagi punya masalah atau mahu menagis bisa saja datang temui aku, aku bakal selalu di samping papa"ujar jihyo dengan senyuman memekar
.
Entah kenapa suho tersenyum gemas bila mendengar ucapan puterinya ini, lalu mengusap pipi mulus milik jihyo
.
"Iya, makasih ya. Sepertinya puteri papa sudah makin gede nih"ujar suho dibalas anggukan setuju dari jihyo membuatkan suho lagi-lagi terkekeh gemas
.
Keduanya langsung ke mobil semula untuk bertolak kerumah suho, tanpa sadar ada sepasang mata sedari tadi mengikut dan mengamati kemesraan mereka dari dalam mobil mewahnya
.
"Ck mesra sekali ya! Ayo ke kantor aja. Hati aku makin sakit melihat semua ini"ujar johnny berdengus kesal.
.
Tadinya berniat mengikuti jihyo akhirnya mengalah kerna tidak mau terlanjur terluka
"Baik tuan "balas supir peribadinya patuh
••••••••••••••••••••••••••••