Daniel terus membujuk Cilla agar Cilla memberi tahu di mana alamat Ale.
"Cilla please dong Cil kasik tau om dimana Ale? Kasian om Dareen" bujuk Daniel
"Untuk apa? Cilla gak mau Lihat Ale sedih, om Dareen itu mau sama Ale itu karna Ale mirip sama zoey kan?" Daniel sudah memberi tahu Cilla, bawah wajah Ale mirip dengan zoey, hanya saja Ale lebih cantik.
Daniel menghela nafasnya, "om Dareen udah sadar sama perasaannya ke Ale Cil, ayo lah, kasih tau om dareen , nanti om turutin deh permintaan kamu" rayu Daniel.
Daniel sudah lelah membujuk Cilla, sudah seminggu dia terus berusaha untuk meyakinkan Cilla, dan merayunya agar Cilla memberi alamat tempat tinggal Ale.
"Yaudah Cilla mau ngomong sama om dareen, Cilla mau kasih tau langsung ke dia aja" ujar Cilla.
Daniel langsung menyetujui Cilla.
***
*Keesokan harinya*
Kini cilla sedang berada di rumah temannya, dia juga menitipkan Ale di sana, Ale tak jadi tinggal di rumah orangtuanya.
Ale membenci orang tuanya, dan dia mendengar bahwa Daddy dan mommy nya sudah tak tinggal di Jakarta lagi, Ale mengetahui itu dari pembantu rumah lamanya.
"Al gimana keadaan Lo sekarang?" Tanya Cilla.
"Ya gini aja Cil, gue lagi berusaha biar gue gak takut lagi, tapi makin ke sini gue rasa akan baik baik aja" jelas Ale.
"Terus gimana perasaan Lo sama om dareen?" Tanya Cilla.
"Gue gak tau, gue malas bahas dia" ujar ale.
"Seriusan Lo malas ma dia? Lo udah gak ada perasaan buat dia ?" Tanya Cilla.
"Gue gak tau Cilla, gue masih kesel sama dia" ujar ale.
"Nih makan dulu sambil ngobrol" ujar Ara teman Cilla, sambil membawa cemilan.
"Al kalo misalnya om Dareen jemput Lo ke sini gimana?" Tanya Cilla.
"Lo kasik tau gue diem di sini?" Tanya Ale,
"Dia minta alamat dimana Lo sekarang, lama lama gue juga kasian sama dia Al" Cilla.
"Emang dia salah apa sih,? Sampe Lo gak mau balik lagi ke dia?" Tanya Ara yang ikutan nimbrung.
"Salah sebut nama" ujar Cilla yang langsung dapet tabokan dari Ale.
"Yaudah si maafin aja Al, kasian noh si Cilla di tanyain Mulu ma cowok Lo" ujar Ara.
"Idih, gue belum jadian ya" Ale.
"Lah terus Napa Lo marah cuman gara gara salah sebut nama?" ujar Ara.
"Ya kesel aja lah, Lo sih gak ada di posisi gue" kesal Ale.
Drrtt drrttt getar ponsel Cilla
"Halo?" Cilla
"Halo Cil, kamu karang di mana? Dareen kecelakaan!" Ujar Daniel, dan langsung membuat Cilla terkejut, karna rencana nya hari ini dia akan bertemu dengan Dareen, untuk membahas Ale.
"Ko-kok bisa om? Om karang Dimana? Cilla karang ke sana" ujar Cilla.
"Iya cepetan ya, Dareen lagi kritis, om Sherlock ya" ujar Daniel
Dan langsung mematikan sambungan telepon.
"Ale gue sekarang mau ke rumah sakit, om Dareen kecelakaan" ujar Cilla panik.
Ale yang mendengar Dareen kecelakaan sangat khawatir, "gue ikut Lo sekarang ya, gue takut dia kenapa kenapa" ujar ale yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Ayo, tapi karang dia lagi kritis Al," ujar Cilla dan langsung menuju ke mobilnya bersama Ale.
Sepanjang perjalanan Ale hanya berdoa dan menangis, Ale sangat takut terjadi sesuatu pada Dareen.
Ale kembali mengingat bagaimana Dareen menolong nya, dan dia meyakini bahwa dirinya sangat mencintai Dareen.
Dia bahkan tak bisa sepenuhnya marah kepada Dareen, Cilla yang melihat Ale sangat khawatir pun langsung melajukan mobilnya lebih cepat.
*Rumah sakit*
Ale dan Cilla langsung berlari menuju UGD, "om, gimana om Dareen?" Tanya Ale sambil menangis, Daniel dan teman teman Dareen sudah berkumpul di sana.
Mereka semua terlihat sangat sedih, Ale yang melihat raut wajah daniel yang sendu dan hanya diam saja, membuat Ale menerobos masuk ke ruangan UGD.
Cilla yang juga ingin ikut dengan Ale langsung di tahan oleh Daniel, Cilla melihat Daniel, dan Daniel menggelengkan kepalanya.
Ale melihat Dareen yang berbaring dan mengenakan alat bantu pernafasan, dan banyak perban yang membalut tubuhnya.
Ale menangis, "o-om Dareen... hiks, bangun om Ale disini" ujar ale menangis, perlahan dia mendekati Dareen, namun kakinya sangat lemas karna tak kuat melih orang yang dia sayang terluka.
Ale terduduk lemas di lantai, tepat di samping tempat Dareen, Ale menggenggam tangan Dareen "om, Ale sayang om Dareen, maafin Ale yang ninggalin om... Hiks, please om jangan tinggalin Ale," Ale menangis terisak.
"Om juga sayang sama Ale" ujar Dareen tiba tiba, Hingga membuat Ale menoleh ke atas dan dia melihat Dareen tersenyum.
"Om! Om bohongin Ale?" Kesal Ale yang langsung berhenti menangis.
"Maafin Dareen Ale..." Ujar teman teman Dareen yang kini berada di belakang Ale.
Ale menoleh mereka, dan menoleh Dareen kembali, "Ale sebel sama om dareen" kesal Ale langsung pergi keluar dari sana.
Dareen langsung mengejar Ale, dan menggenggam tangan ale.
"Please jangan pergi lagi" ujar Dareen dengan wajah yang memelas.
"Kenapa? Apa karna ale mirip dia?" Tanya Ale dengan mata yang berkaca-kaca, Ale sudah tau semua.
Dareen menggeleng, "gak, aku cinta kamu bukan karna kamu seperti dia Al, aku mencintaimu karna kamu telah memberikan warna di hidupku, please don't go again" ujar Dareen yang kini sudah berlutut di depan Ale.
"Om serius cinta sama Ale?" Tanya Ale.
Dareen bangun dari berlutut nya, dia mengarahkan tangan Ale ke dadanya, "kamu bisa rasain Al, jantung ini berdegup kencang, saat aku ada di Deket kamu, saat aku bersama kamu" ujar Dareen.
"Udah maafin aja Al, gue capek nih jadi temen curhat nya terus, bini gue di rumah udah marah marah" ujar Marco yang membuat Daniel, cilla dan Bryan tertawa.
"Iya Ale maafin om Dareen, Ale juga sebenarnya gak bisa jauh dari om, Ale sedih" ujar ale mencebikkan bibir bawahnya, hingga dia terlihat imut dengan mata nya yang sembab karna menangis.
Dareen tersenyum dan langsung memeluk erat tubuh Ale, Dareen membisikkan sesuatu di telinga Ale.
"Nikah ma om Dareen mau?" Tanya Dareen yang langsung membuat pipi Ale memerah.
"Hhm?" Tanya Dareen menunggu jawaban dari Ale.
Ale hanya bisa mengangguk malu, Dareen yang senang dengan Jawaban Ale langsung memeluknya, dan menggendong nya seperti bayi koala dan membawanya menuju mobil.
Hingga mereka jadi pusat perhatian.
****
Vote jangan lupa
❤️