Pandangan Seonghwa

By yunminbabel

36.1K 5.3K 484

Pandangan Park Seonghwa teruntuk calon suaminya di masa depan, Kim Hongjoong Warn BL M-preg šŸ”ž under 18? keep... More

Pandangan Seonghwa 1
Pandangan Seonghwa 2
Pandangan Seonghwa 3
Pandangan Seonghwa 4
Pandangan Seonghwa 5
Pandangan Seonghwa 6
Pandangan Seonghwa 7
Pandangan Seonghwa 8
Pandangan Seonghwa 9
Pandangan Seonghwa 10
Pandangan Seonghwa 11
Pandangan Seonghwa 12
Pandangan Seonghwa 13
Pandangan Seonghwa 14
Pandangan Seonghwa 15
Pandangan Seonghwa 16
Pandangan Seonghwa 17
Pandangan Seonghwa 18
Pandangan Seonghwa 19
Pandangan Seonghwa 20
Pandangan Seonghwa 21
Pandangan Seonghwa 22
Pandangan Seonghwa 23
Pandangan Seonghwa 25
Pandangan Seonghwa 26
Pandangan Seonghwa 27
Pandangan Seonghwa 28
Pandangan Seonghwa 29
Pandangan Seonghwa 30
Pandangan Seonghwa 31
Pandangan Seonghwa 32
Pandangan Seonghwa 33
Pandangan Seonghwa 34 šŸ”ž
Pandangan Seonghwa 35
Pandangan Seonghwa 36 šŸ”ž
Pandangan Seonghwa 37
Pandangan Seonghwa 38

Pandangan Seonghwa 24

392 85 4
By yunminbabel

Pandangan Seonghwa
.
.
.
.
.
.

2 hari setelah kejadian. Total 4 hari Seonghwa tak jumpa Hongjoong. Ditambah besok weekend kayanya total satu minggu deh Seonghwa tak akan bertemu Hongjoong. Buat kejadian dia yang jadi jengkelin semua orang cuma berlangsung di hari itu saja. Seonghwa juga sudah dapatkan maaf dari teman-teman sedivisi. Mereka maklumi kok tak ada yang benci sama Seonghwa karena pada dasarnya Seonghwa orang baik yang lagi galau jadi tak ada alasan buat benci dia.

Seonghwa ini bingung, semenjak lontaran nista dari ke tiga temannya itu mereka kian membully? Entahlah itu bisa dikategorikan membully atau tidak. Pasalnya tiap kali bertemu maupun berpapas, ketiga mahluk itu seakan tak ada habis-habisnya ledekin Seonghwa perihal jadi bucinan Hongjoong. Salah Seonghwa dimana ya, kan cuma bertanya keberadaan Hongjoong.

Begitu menjengkelkan memang tapi tak ada yang lebih menjengkelkan dari pada Wooyoung dari ketiga pemuda yang muda muda itu. Ya maklum saja intensitas mereka bertemu bisa dikatakan sangat sering dan rutin karena satu divisi. Itu buat Seonghwa jadi bulan-bulanan.

Wooyoung itu heboh, sangat heboh acap kali ledeki Seonghwa hingga teman-teman yang lain bertanya-tanya. Siapa sosok yang dicengcengin Seonghwa. Duh Seonghwa malu luar biasa. Memang tak secara gamblang Seonghwa dengar Wooyoung ledekin terus sebut nama yang bersangkutan tapi siapa pun atau apa pun itu pasti tau yang diledekin ini adalah Seonghwa yang katanya lagi cengcengin Hongjoong. Lelaki populer di divisi yang lupa lagi divisi apa itu.

"Kak lo demen sama kak Hongjoong?" Seonghwa hampir aja nyemburin minumannya, pertanyaan perdana dari San setelah sekian lama pemuda itu tak bercengkrama dengannya.

"A-apa? Pasti Wooyoung ya?"

San mengangguk, mereka berdua lagi ada di cafetaria buat makan siang. Wooyoung yang tadinya join bersama mendadak pergi katanya ada urusan penting. Seonghwa tak tahu apa itu dan tak mau tahu dahulu. Masih kesal dibuatnya.

"Jadi bener?"

"Enggak kok, emang salah ya aku tanyain Hongjoong dimana?"

San menyeruput kembali kopinya, menatap lurus ke arah Seonghwa yang dampakan pemuda cantik itu salah tingkah.

"Ke-kenapa? Aku aneh? Atau salah?" Paniknya, Seonghwa salah satu spesies yang kurang enakan oleh karena itu dilihat sebegitu intens jadi ingatkan dia kalau kalau ada kesalahan yang tak sengaja ia buat.

San terkekeh. Ekspresi Seonghwa sekarang adalah hiburannya.

"Enggak kok."

"Tapi tadi kamu ketawa berarti ada yang aneh ya sama aku?"

"Gemes banget sih, enggak ada kok." Jawab San.

Seonghwa kaget bukan untuk kata yang dilontarkan San akan tetapi untuk aksi San yang mengusak pipinya. Ayo bayangkan bagaimana Seonghwa bisa atasi ini?

"S-san." Dia bersemu. Si tertua malu bukan kepalang, banyak mata yang lihat ke arahnya.

"Apa?"

Seonghwa tatap San penuh harap. "Jangan gitu ya, banyak yang liatin aku malu."

"Suruh siapa gemes?" Kata San enteng lanjut lagi minum kopinya. Buat makan siang ini San cuma pesan kopi dan sandwich tanpa nasi. Ya tentu tanpa nasi sih, sejak kapan sandwich pake nasi. Tapi yang Seonghwa maksud itu dia tak makan nasi, memangnya sandwich aja cukup. Kalau Seonghwa sih tidak.

Tak ada bahan obrolan, mereka sama-sama nikmati makan siangnya. Jadinya canggung kalau tak lontarkan satu kata akhirnya setelah menelan dan menghabiskan semua makan Seonghwa panggil San dengan cicitan.

"Apa kak?"

"Gak makan nasi? Emang bakalan tahan laper? Pulang masih lama loh." San menggeleng, "enggak kok. Gua kuat nahan laper lagian gak begitu laper kak."

San yang kemarin banyak bacot jadi super duper kalem. Itu yang jadi kesimpulan isi kepala Seonghwa sekarang ini.

"Apa lagi kak?" Seolah bisa baca raut wajah Seonghwa yang masih bingung, lagi-lagi San terkekeh buat Seonghwa beribu-ribu bingung.

"Kok ketawa? Aku aneh lagi ya?"

"Gak ada kok kak. Sore ada acara gak?"

"Hm, kayanya gak ada. Kenapa?"

San pinggirkan cup kosong beserta plastik. Cukup mengganggu kalau dibiarkan berserakan. Dia ikuti langkah Seonghwa sebetulnya.

"Mau jalan-jalan? Ya nongkrong gitu mumpung besoknya weekend."

Seonghwa menimang dulu. Jung Wooyoung kecil itu tak ada buat janji dengannya juga tak ada ceritakan plan buat ngisi weekend menyedihkannya.

"Tapi berdua. Aku sama kamu doang kak. Mau gak? Hari ini bawa motor gak bawa mobil."

Seonghwa ngerutin dahinya, "sejak kapan kamu bawa motor?"

"Baru hari ini kok. Kebetulan mobil lagi di bengkel. Ya kalau kamu mau sih."

"Gak rame-rame tah?"

"Temen-temen kita pasti lagi pada sibuk kak. Apalagi si Jongho."

"Wooyoung gitu?" Tawar Seonghwa.

"Boleh, tapi sama siapa? Emang kamu mau deptil kaya terong-terongan?"

Seonghwa poutin bibirnya, lucu sih. Tapi sayang Seonghwa harus ingat umur.

"Gak mau atuh emang aku apaan."

"Ajak dulu aja. Kalau mau nanti suruh bawa temen buat tumpangan."

Seonghwa lihat jam di pergelangan tangannya, dia ngangguk sambil beranjak. Ambil sampah bekas makan juga tak lupa. "Aku ajakin dulu. Nanti kamu tunggu aja di depan pos. Aku males turun ke parkiran. Duluan ya, see u." Tuturnya lalu berlalu tinggalkan San yang tersenyum manis tampilkan lesung pipinya yang dalam.



"Wooyoung."

Yang terpanggil mengerjap. Disitu ada Jongho dan Yeosang temani waktu istirahat si mungil. Atensinya di fokuskan buat tatap handphone yang menyala saja tidak. Kerutan bingung itu tak sekali dua kali tampil di wajah sepasang kekasih itu. Wooyoung hilang fokus bahkan saat membahas topik yang buat dia harusnya semangat.

"Apa?"

"Lo gak apa-apa?" Tanya Yeosang. Sebagai pelaku orang yang bersahabat dari bangku sekolah menengah akhir sampai sekarang buat Yeosang khawatir. Tak biasanya si Jung kecil itu terpengkur dengan waktu yang lama.

"Gak apa-apa." Jawaban lemas Wooyoung. Ini bukan yang Yeosang inginkan.

"Lo pasti bohong kan? Gua kenal lo gak sehari dua hari ya."

"Iya! Hoho juga gak kenal lo sebulan dua bulan. Lo pasti ada apa-apa!"

Wooyoung mencebik, tak suka kalau dipojokan begini. Apalagia tersangkanya pasangan paling nyebelin versi dia.

"Terus klean mau gua apa? Jangan ngadi-ngadi lu pada, gua masih sehat!"

Yeosang letakan botol minum Jongho keras diatas permukaan meja, "elah si kocak ini mau bohong." Dari nada bicaranya saja sudah beda. Jongho lupakan untuk marahi kakak pacar karena botolnya dapatkan siksaan, dia bungkam saja takut kena semprot juga.

Beda Jongho beda lagi juga Wooyoung. Anak itu tak terima dong. Apa-apaan dengan nada bicara Yeosang. Dingin dan sedikit marah. Bukan suatu hal yang Wooyoung sukai. Terlalu mengintimidasi.

"Ah apaan sih lo, gak keren lo begitu tuh. Dahlah gua mau balik ke ruangan."

Tangannya dicengkram sesaat sebelum berlalu, "lo gak percaya gua? Bisa kita punya waktu buat beberapa saat?"

Wooyoung melirik Jongho yang anggukan kepala tanda menyetujui.
"Sure, asal gak ganggu waktu kalian berdua. Dan kalau lo gak keberatan gua duluan." Wooyoung hentakan lengannya hingga cengkraman itu terlepas. Moodnya sedang tak baik. Jangan sampai terlampiaskan pada Yeosang maupun Jongho.

"Gak apa-apa kak Yeo kalian emang butuh waktu. Aku mau temenin mama kok. Kak Yeo bebas buat malam ini."

Begitu sampai ruangan sudah ada Seonghwa yang duduk manis di sampingnya buat Wooyoung mau tak mau balas senyum. "Sore ini mau ikut gak? San ajakin jalan. Kalau mau tapi ajak lagi satu orang, San bawa motor soalnya."

Wooyoung terdiam, cukup dengan gelengan lemah dengan senyum terpaksa, "enggak kak. Aku ada janji lain sama Yeonjun. Kalian aja deh. Have fun ya!"

Seonghwa tak tau harus respon bagaimana lagi. Dia tau ada yang ganjal disini.



___________________________________________

Continue Reading

You'll Also Like

776K 49.5K 95
Cerita sekuel dari 'Katakan: karena sebuah cerita berawal dari sebuah kata Meraih cinta itu mudah, tidak semudah itu memang. Mungkin tampak lebih mud...
274K 23.4K 35
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
48.5K 5.9K 27
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
199K 30.9K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...