DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBI...

By Chichkenwink

2M 122K 4K

APA LIAT-LIAT? SINI MAMPIR! [π…πŽπ‹π‹πŽπ– 𝐃𝐔𝐋𝐔 π’π„ππ„π‹π”πŒ 𝐁𝐀𝐂𝐀!] [ NOTE. SEBAGIAN PART DI HAPUS U... More

Episode 01 - Dunia Yang Sempit
Episode 02 - Jalur Langit
Episode 03 - Maaf Dan Penyesalan
Episode 04 - Bocil Keramat
Episode 05 - Semua Butuh Proses
Episode 06 - Dukungan Anggita Untuk Reza
Episode 07 - Malam Minggu Pertama
Episode 08 - Inncer Child
Episode 09 - Libur Tahunan Kampus
Episode 10 - Bogor Dan Kamu
Episode 11 - Perihal Sisca Datang Bulan
Episode 12 - Dua Tuhan dan Satu perasaan
Episode 13 - Semakin Curiga
Episode 14. Pengakuan Adinda
Episode 15 - Datang Kembali
Episode 16 - Hari Tanpa Jokes
Episode 17 - Reza Vs Elga
Episode 18 - Flashback
Episode 19 - Nugas Bareng
Episode 20 - Cemburu Dan Egois
Episode 21 - BTS Meal
Episode 22 - Jamal Dan Shinta
Episode 23 - Perihal Gofood
Episode 24 - Berantakan
Episode 25 - Mira Dan Gio Pacaran?
Episode 26 - Pendengar Yang Baik
Episode 27 - Bertemu Bunda
Episode 28 - Jangan Harap
Episode 29 - Perihal Proposal
Episode 30 - Pengakuan Eghi
Episode 31 - Perayaan 17 Agustus
Episode 32 - Perselisihan Dua Saudara Tiri
Episode 33 - Zenia
Episode 34 - Lagi
Episode 36 - Penyelamat
Episode 37 - Sakit
Episode 38 - Menjenguk Adinda
Episode 39 - Sisi Lain Ryan
Episode 40
Episode 41 - Mimpi
Episode 42 - Resmi Bercerai
Episode 43 - Kejelasan Hubungan
Episode 44 - Happy New Year!
Episode 45 - Tahun Baru & Lembaran Baru
Episode 46 - Jadi, Kita Ini Apa?
Episode 47 - Resah
Episode 48 - Permintaan Maaf Elga & Penjelasan Zenia
Episode 49 - Baikan
Episode 50 - Sah
DOSENKU MANTANKU, OTW TERBIT!!!
PAKET DOSENKU MANTANKU πŸ”₯
spoiler isi novelπŸ™ˆ

Episode 35 - Sasya Vs Zenia

17.2K 1.5K 29
By Chichkenwink

Budidayakan vote dulu sebelum baca!

Sudah vote besti? Yang belum vote,
ayo vote dulu, hargai penulis ya!

• • • • •

Episode 35 - Sasya vs Zenia

"Bang Reza ketemu sama kak Zenia dimana sih? Kakak ini ya, marah-marah mulu, sama coba cek kejiwaan."

— Sasya

• • • • •

Keesokan harinya. Reza terbangun dari tidurnya saat melihat sang bunda yang sedang membuka tirai jendela kamarnya. "Bangun, sudah pagi," ujar Resti sembari tersenyum.

Reza membuka matanya perlahan dan kemudian terduduk. Laki-laki itu mengucek-ucek matanya. "Bun udah jam berapa?" tanya Reza.

"Jam sembilan, kamu tidurnya pulas banget bunda jadi gak tega bangunin kamu, lagian hari ini kamu libur kan," jawab Resti. Reza hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kamu mandi dulu ya, setelah mandi kamu sarapan bunda sudah buatkan kamu nasi goreng," ujar Resti sambil berjalan keluar dari kamar Reza.

Reza mengangguk dan memutuskan untuk bergegas mandi untuk membilas tubuhnya dan menyegarkan tubuhnya yang terasa lemas ini dengan mata yang sembab akibat semalaman menangis. Dari lantai bawah, tampak Ryan tengah memasang senar gitarnya yang semalam putus akibat di tariknya. Jadi, hari ini Ryan memutuskan untuk membeli dan mengganti senar gitarnya. 

"ASSALAMUALAIKUM, AYANG RYAN, MAIN YUK!" teriak Sasya, padahal gadis itu belum sampai rumah Ryan, namun suaranya sudah menggema seluruh rumah Ryan.

"Gak bisa banget gue hidup tenang kayaknya," desis Ryan kesal, Ryan pun bergegas berlari memasuki kamarnya dan berpura-pura masih tertidur.

Saat sampai di atas, Ryan berpapasan dengan Reza yang baru saja selesai mandi. Reza menatap aneh Ryan yang berlari tergesa-gesa.

"Bang, bang, kalau ada Sasya bilang gua masih tidur gitu ya, jangan ngomong gua udah bangun!" seru Ryan lalu masuk ke dalam kamarnya dan mengatur posisinya seperti orang yang masih tidur dengan selimut yang di tariknya sampai atas dada.

Reza menggeleng-gelengkan kepalanya lalu berjalan menuruni tangga dan menemui Sasya yang sudah datang di rumahnya sembari celingak-celinguk. Melihat kedatangan Sasya membuat Reza langsung tersenyum lebar. "Masuk Sasya," titah Reza.

Sasya pun berjalan masuk ke dalam. "Bang Reza, lihat ayang Ryan enggak? Perasaan tadi Sasya lihat deh, kok sekarang ngilang ya?" tanya Sasya sembari celingak-celinguk mencari keberadaan Ryan.

"Eh ada Sasya," Resti berjalan menghampiri Sasya.

"Pagi tante, Sasya mau temenin tante di sini sekalian main sama ayang Ryan," ucap Sasya dengan senyuman.

"Cari Ryan?" tanya Reza di beri anggukkan kepala oleh Sasya.

"Noh, Ryan ada di dalam kamarnya, dia lagi pura-pura tidur. Nanti, kalau bisa lo injak-injak kasur di kamarnya biar dia bangun," ucap Reza.

Sasya yang polos hanya bisa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Tante Sasya izin ke atas ya?"

"Ya sudah, sana."

Setelah itu Sasya langsung berjalan menaiki tangga dan berjalan memasuki kamar Ryan. Karena tetangga dan sering main ke rumah Reza, tentu saja Sasya ini sudah di anggap Resti seperti anaknya sendiri, apa lagi Reza, Reza sudah menganggap Sasya seperti adiknya walaupun gadis itu terkadang selalu bertingkah menyebalkan.

Kini, Sasya sudah berada di depan kamar Ryan, tangan gadis itu perlahan membuka pintu kamar Ryan dan benar saja di sana ada Ryan yang tengah terbaring di kamarnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Ryan sengaja saat mengetahui bahwa Sasya menghampirinya sampai ke kamar, Ryan benar-benar menarik selimut sampai atas kepalanya.

Tanpa basa-basi, seperti suruhan Reza barusan, Sasya langsung menaiki kasur Ryan dan melompat-lompat di atas kasur membuat Ryan terombang-ambing.

"SERU JUGA!" teriak Sasya sembari terus melompat-lompat di atas kasur Ryan yang empuk dan berbahan karet itu.

"WOI ANJIR!" teriak Ryan saat merasa terombang-ambing, Ryan dengan segera bangun dari tidurnya.

Ryan menarik tangan Sasya membuat Sasya langsung jauh dan duduk di atas kasur dengan wajah memelas.

"Pea banget nih cewek, kasur gue rubuh bisa-bisa!" omel Ryan menatap Sasya kesal. Tau begitu, Ryan tidak usah pakai acara pura-pura tidur segala kalau akhirnya begini.

"TURUN GAK LO!" seru Ryan sembari menunjuk ke arah lantai menyuruh Sasya untuk turun dan berdiri di bawah kasurnya.

"Yeay, ayang Ryan bangun," Sasya tersenyum lebar lalu turun dari kasur dan menatap Ryan dengan tatapan senang melihat laki-laki itu yang bangun dan sekarang berdiri di hadapannya.

"Ganggu banget lo! Orang gue lagi tidur juga," cibir Ryan.

"Main yuk, Sasya bosan nih," ajak Sasya seperti anak kecil.

Ryan menggeleng. "Ogah."

"Kenapa? Kok ogah?"

"Gue bukan anak cewek, cari sana anak cewek yang bisa di ajak main sama lo selain gue!" seru Ryan mengomel.

"Keluar sana." usir Ryan namun Sasya langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Keluar atau gue cium?" Ryan menatap Sasya dengan tatapan menggoda dan mendekati Sasya, berharap gadis itu ketakutan.

Namun Sasya yang polos itu bukannya takut atau menghindar, malah ikut mendekat. "Ayo cium Sasya!" seru dengan semangat sembari mendekatkan wajahnya pada wajah Ryan.

Ryan menunduk, menatapi wajah polos Sasya, laki-laki itu menelan saliva ludahnya. "Ini cewek bener-bener bego dan polos banget ya. Kalau gue mesum, gue cium beneran lo," ucap Ryan dalam hati sembari menatapi bibir pink Sasya.

Ryan menggelengkan kepalanya. "Jangan dekat-dekat, jigong lo bau," maki Ryan sembari menutup hidungnya.

Ryan mendorong tubuh Sasya pelan. "Keluar." titah Ryan sembari menarik tangan Sasya keluar dari kamarnya.

"Tapi kita main kan ayang Ryan!" seru Sasya bersemangat.

Ryan menghela napasnya. "Iya bocil jelek," balas Ryan yang akhirnya mengalah.

"Padahal Sasya kan cantik!" protes Sasya merasa kesal dengan balasan Ryan kepadanya.

"Ngomong noh sama pantat panci," cerca Ryan lalu berjalan menuruni tangga di ikuti oleh Sasya. Sesampainya di bawah, Ryan dan Sasya menatapi seorang perempuan yang sepertinya baru saja datang. Perempuan itu sangat asing bagi mereka berdua.

"MasyaAllah, Zenia sudah besar ya!" heboh Resti sembari tersenyum ke arah Zenia yang bersalaman kepadanya.

Zenia tersenyum manis ke arah Resti. "Iya tante," balas Zenia.

"Zenia siapa dah," gumam Ryan sembari berjalan menghampiri Reza diikuti oleh Sasya.

"Ayo masuk dulu atuh," ajak Resti sembari menggandeng tangan Zenia untuk masuk ke dalam rumahnya dan menyuruh Zenia untuk duduk di sofa.

Melihat kedatangan tamu tentu saja Ryan dan Sasya bangun, mereka berdua ikut bersalaman kepada Zenia yang tersenyum ke arah mereka.

"Eh ini Ryan ya, udah gede aja," ucap Zenia sembari mengacak-acak rambut Ryan sedang Ryan tampak menatap Zenia tak suka.

"Sapa gue dia? So akrab." Ryan menatap Zenia julid.

Kemudian Zenia duduk di sofa begitu juga dengan Ryan dan Sasya yang ikut duduk di atas sofa sedangkan Reza hanya berdiri di samping sang bunda yang duduk di sofa tunggal.

"Kok lo mau ke sini gak ngomong-ngomong?" Reza menatap Zenia dengan tatapan sedikit terusik dengan kehadiran perempuan itu.

Zenia terkekeh. "Kan mau buat suprise," sahut Zenia sembari menaruh makanan yang di belinya tadi di atas meja.

"Aku bawain tante kue balok, tante kan suka banget tuh sama kue balok," ucap Zenia.

"Wah, kamu tau aja makanan kesukaan tante, terimakasih loh," balas Resti sedikit terharu dengan Zenia.

"Za, buatin minuman sana!" seru Resti dan Reza hanya menganggukkan kepalanya menurut. Laki-laki itu berjalan menuju dapur untuk membuat Zenia minuman.

"Tante gimana kabarnya?" tanya Zenia.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri? Kamu tambah tinggi aja ya, udah kayak model," puji Resti.

"Bisa aja tante."

"Tante, Zenia mau nanya dong, boleh gak?" tanya Zenia dan Resti menganggukkan kepalanya.

"Boleh sayang, apa?"

"Sejauh ini, Reza belum ada calon istri kah?" tanya Zenia membaur Ryan dan Sasya langsung menatap ke arah Zenia.

Sasya memanyunkan bibirnya saat sadar maksud kedatangan perempuan itu ke rumah Ryan dan Reza.

"OWH, SUDAH ADA KALAU ITU!" teriak Sasya dengan senyuman manis ke arah Zenia.

Mendengar sahutan Sasya membuat Zenia kesal dan langsung menoleh ke arah Sasya kesal. Namun, Zenia memutuskan untuk menghiraukan Sasya.

"Siapa tante kalau boleh tau?"

"Namanya, Adinda, dia mahasiswi yang Reza ajar di kampus tempat Reza mengajar," jawab Resti memberitahu.

"Zenia kira Reza masih jomblo loh," Zenia tertawa pelan.

"Berarti Adinda itu masih muda ya tante?" tebak Zenia dan Resti menganggukkan kepalanya.

"Waduh, apa Reza gak capek ya? Sama yang lebih muda itu capek tau, soalnya mereka tuh egois," hasut Zenia.

"Sok tau." dumel Sasya tak senang dengan ucapan Zenia.

"Kak Adinda baik, iya kan tante?" tanya Sasya kepada Resti dan Resti menganggukkan kepalanya.

Ryan yang makin lama tak nyaman di sana langsung bergegas bangun dari duduknya dan menghampiri Ryan ke dapur.

"Adinda itu baik," jawab Resti sembari mengangguk ke arah Sasya.

"Sebentar, tante taruh kue ini di piring dulu biar bisa kita coba bareng-bareng ya," ucap Resti sembari bangun dari duduknya dan membawa kue balok pemberian dari Zenia itu pergi ke dapur.

Tinggal Zenia dan Sasya di sana berdua. Zenia menatap Sasya dengan tatapan tak suka dengan gadis yang selalu menyahutinya itu sedangkan Sasya hanya menatap Zenia polos.

"Kenapa liatin Sasya begitu?" tanya Sasya aneh.

"Lo itu bocah, jangan nyahut mulu sama yang gede, gak sopan banget!" omel Zenia memarahi Sasya.

"Sasya bukan bocah, lagian itu fakta! Kak Adinda itu baik, sopan gak kayak kamu, kamu jahat," balas Sasya membuat Zenia melotot ke arah Sasya.

"Jangan melotot gitu, Sasya takut," cicit Sasya.

"Lagian lo jangan songong!" omel Zenia.

"Kamu yang songong, ngaca sana," titah Sasya acuh.

"Tuh kan, lo itu emang songong."

Sasya mendengus. "Bang Reza ketemu sama kak Zenia di mana sih? Kakak ini ya, marah-marah mulu, sama coba cek kejiwaan deh sana," ucap Sasya sembari tersenyum jahil ke arah Zenia lalu berlari melarikan dirinya dari Zenia yang mengepalkan kedua tangannya.

Tbc

VOTE😤

GA VOTE GA BESTI KITA😤

Oke sip, See you nex time besti♡︎

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 1.1K 26
Aura Brianna Winata Seorang gadis cantik ceria yang tak pernah damai dengan keadaan namun siapa sangka di balik wajah cerianya terdapat luka yang beg...
1.4M 55.6K 71
Marvel itu cowok yang terbilang nakal. Kerjaannya membolos, ngerokok dan kenakalan lainnya. Bahkan ia mempunyai geng motor yang di ketuai olehnya. Te...
2.2M 183K 38
Menjadi mahasiswi kupu-kupu atau kuliah pulang-kuliah pulang adalah rutinitas Bela Alisha Restupati. Tidak tertarik dengan organisasi apapun dan lebi...
1.5M 119K 48
Sudah terbit di Penerbit Dream Catcher PART MASIH LENGKAP! [KONFLIK SERINGAN KAPAS] β€’β€’β€’ Setiap pasangan yang sudah menikah pasti ingin segera memilik...