DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBI...

By Chichkenwink

2M 122K 4K

APA LIAT-LIAT? SINI MAMPIR! [π…πŽπ‹π‹πŽπ– 𝐃𝐔𝐋𝐔 π’π„ππ„π‹π”πŒ 𝐁𝐀𝐂𝐀!] [ NOTE. SEBAGIAN PART DI HAPUS U... More

Episode 01 - Dunia Yang Sempit
Episode 02 - Jalur Langit
Episode 03 - Maaf Dan Penyesalan
Episode 04 - Bocil Keramat
Episode 05 - Semua Butuh Proses
Episode 06 - Dukungan Anggita Untuk Reza
Episode 07 - Malam Minggu Pertama
Episode 08 - Inncer Child
Episode 09 - Libur Tahunan Kampus
Episode 10 - Bogor Dan Kamu
Episode 11 - Perihal Sisca Datang Bulan
Episode 12 - Dua Tuhan dan Satu perasaan
Episode 13 - Semakin Curiga
Episode 14. Pengakuan Adinda
Episode 15 - Datang Kembali
Episode 16 - Hari Tanpa Jokes
Episode 17 - Reza Vs Elga
Episode 18 - Flashback
Episode 19 - Nugas Bareng
Episode 20 - Cemburu Dan Egois
Episode 21 - BTS Meal
Episode 22 - Jamal Dan Shinta
Episode 23 - Perihal Gofood
Episode 24 - Berantakan
Episode 26 - Pendengar Yang Baik
Episode 27 - Bertemu Bunda
Episode 28 - Jangan Harap
Episode 29 - Perihal Proposal
Episode 30 - Pengakuan Eghi
Episode 31 - Perayaan 17 Agustus
Episode 32 - Perselisihan Dua Saudara Tiri
Episode 33 - Zenia
Episode 34 - Lagi
Episode 35 - Sasya Vs Zenia
Episode 36 - Penyelamat
Episode 37 - Sakit
Episode 38 - Menjenguk Adinda
Episode 39 - Sisi Lain Ryan
Episode 40
Episode 41 - Mimpi
Episode 42 - Resmi Bercerai
Episode 43 - Kejelasan Hubungan
Episode 44 - Happy New Year!
Episode 45 - Tahun Baru & Lembaran Baru
Episode 46 - Jadi, Kita Ini Apa?
Episode 47 - Resah
Episode 48 - Permintaan Maaf Elga & Penjelasan Zenia
Episode 49 - Baikan
Episode 50 - Sah
DOSENKU MANTANKU, OTW TERBIT!!!
PAKET DOSENKU MANTANKU πŸ”₯
spoiler isi novelπŸ™ˆ

Episode 25 - Mira Dan Gio Pacaran?

22.1K 2.1K 72
By Chichkenwink

Vote jangan siders ya Luv💖

*N. Kalau ada typo atau salah ketik koment aja biar aku benerin.

• • • • •

Episode 25 - Mira dan Gio pacaran?

"Bukannya gak pengen punya pacar, tapi perempuan yang gue suka gak suka sama gue,"

Jamal

• • • • •

Sudah direvisi✅

"Pacaran gak bilang-bilang ya lo," cicit Sisca sembari menatap Mira kesal.

Mira yang tengah terduduk di kantin kampus bersama dengan Gio, Elang, Eghi dan Jamal sedikit terkejut mendengar ucapan Sisca barusan. Mereka di kejutkan kedatangan Adinda, Shinta dan Sisca yang seperti tengah menangkap maling saat mempertanyakan hubungan Mira dan Gio.


Mira menyuruh Adinda, Shinta dan Sisca untuk duduk agar mereka bisa membicarakannya. "Santai,"

Shinta menggeleng. "Gak bisa nih, gimana mau tenang? Masa yang tau cuman mereka aja," cerca Shinta menatap ke arah Eghi, Jamal dan Elang.

"Gue mau ngasih tau tapi bingung gimana ngasih taunya," sahut Mira dengan senyuman tak enak ke arah Shinta. Bukan bingung, Mira hanya tak enak dengan Shinta.

"Intinya traktiran gak sih?" sindir Adinda dengan senyuman jahil di beri anggukkan setuju oleh yang lainnya.

"Setuju." Dan akhirnya, mau tidak mau Mira dan Gio harus memberikan traktir kepada teman-temannya untuk merayakan hubungannya dan Mira.

Adinda dengan teman-temannya begitu menikmati bakso yang Gio dan Mira belikan untuk mereka secara percuma. Shinta sebenarnya sedih, namun dia berusaha untuk menahan semuanya, dia harus bisa profesional.

"AAAAAAANJIR! KECOA!" teriak Jamal tiba-tiba saja membuat mahasiswa dan mahasiswi yang tengah berada di tempat yang sama langsung menoleh ke arah Jamal yang heboh sendiri hanya karena perkara kecoa.

Eghi memutar bola matanya jengah. "Cuman kecoa doang juga astaga," Eghi mengambil kecoa yang menempel pada pundak Jamal lalu membuangnya jauh-jauh dari Jamal membuat Jamal menghela napasnya lega.

"Badan doang semok lo," maki Gio dengan tawaan.

Jamal menatap Gio tajam. "Yaelah gue kan takut sama kecoa, geli anjir," sahut Jamal bila mengingat kejadian tadi sembari mengusap-usap pundaknya.

"Udah napa jangan ketawa mulu lo semua! kesurupan entar," ucap Elang memperingati melihat Adinda, Shinta, Sisca dan Mira yang tertawa tak henti bila mengingat Jamal dengan komuknya.

Jamal mendengus kesal melihat teman-teman perempuannya yang menertawakannya tanpa henti hanya karena binatang kecoa yang bahkan ukurannya lebih kecil daripada Jamal. "Tawa lagi lo, makan tuh bakso entar lumutan!" seru Jamal.

Adinda, Shinta, Sisca dan Mira menghela napasnya berusaha menetralkan humornya yang receh. Bahkan perutnya sampai sakit karena menertawakan Jamal. Akhirnya tak lama setelah itu mereka pun kembali memakan bakso walaupun kejadian masih terbayang-bayang di benak mereka.

Gio merangkul pundak Mira. "Gue sama Mira udah jadian, kalian kapan?" tanya Gio meledek semua teman-temannya membuat semuanya kompak menatap sinis Gio.

"Sebenarnya gue pengen punya pacar. Tapi. Gue gak mau dosa," timpal Eghi menyindir Gio dan Mira.

"Bukannya gak pengen punya pacar, tapi perempuan yang gue suka gak suka sama gue," ucap Jamal membuat semua langsung menoleh ke arah Jamal.

"Emang naksir sama siapa lo?" tanya Sisca penasaran.

"Shinta ya?" tebak Mira berniat menggoda Jamal dan Shinta.

Mendengar itu, Shinta langsung tersedak kuah bakso. "Uhuk! Uhuk!"

Adinda dengan segera memberikan minum kepada Shinta dan Shinta mengambil minuman itu dan menenggaknya langsung.

"Ngomong apa lo barusan?!" Shinta menatap sinis Mira.

"Kelihatannya, lo tuh sama Jamal cocok tau," ucap Mira sembari terkekeh.

"Mata lo peang!" sarkas Shinta dengan tatapan sinisnya. Gadis itu berdecak kemudian beberapa kali memukuli bahu Jamal membuat Jamal kewalahan.

"Udah dong, Shin. Elo gemes ya sama gue? Makannya lo mukulin gue mulu," tuduh Jamal, Jamal mengedipkan sebelah matanya ke arah Shinta.

"Najis, Jamal ih!"

Melihat reaksi Shinta, Jamal hanya tertawa terbahak-bahak merasa gemas dengan temannya itu.

-DM-

Ryan melamun seorang diri di pinggir lapangan bola, padahal semua teman-temannya asyik bermain bola. Namun berbeda dengan Ryan malah memilih melamun sendirian di tengah-tengah kerumunan.

"AYANG RYAN!" suara cempreng itu membuat lamunan Ryan langsung buyar. Ryan menoleh ke arah Sasya yang sekarang duduk di sebelahnya dengan senyuman manisnya.

"Ryan kenapa? Kok dari jauh Sasya liatin murung mulu," tanya Sasya seraya menjilati permen lolipop yang dia beli di warung kantin sekolahannya.

Ryan menggelengkan kepalanya. "Gapapa."

Sasya menghela napasnya. "Kemarin. Sasya dengad suara ribut dari rumah Ryan. Ryan ada masalah kah? Cerita sama Sasya, jangan diem aja. Kayak orang gagu tau. Jelek banget kalau Ryan diem terus ngelamun, te-" ocehan Sasya terpotong.

"Gak usah ikut campur." potong Ryan dengan penuh penekanan dan dengan tatapan yang sinis ke arah Sasya.

"Sasya kan cuman ...."

"DIAM, BUDEG LO?"

Mendengar bentakan Ryan membuat Sasya tersentak sampai lolipop yang Sasya pegang itu terhempas begitu saja jatuh dari tangan Sasya. Sasya menatap Ryan berkaca-kaca saat mendapatkan bentakan dari Ryan.

"Sasya peduli sama Ryan, Sasya cuman mau tau keadaan Ryan," lirih Sasya.

Ryan menghela napasnya kasar dan mengusap air mata Sasya yang menetes. "Maaf, gue gak sengaja," ucap Ryan.

Sasya yang polos menganggukkan kepalanya. "Sasya maafin, t-tapi lolipop Sasya gimana?" tanya Sasya menatap nanar lolipop miliknya yang sudah di lumuri oleh pasir.

Ryan menghela napasnya. "Jadi lo nangis bukan karena gue bentak? Karena lolipop lo ini?" Sasya mengangguk polos membuat Ryan di buat frustasi oleh gadis polos itu.

"Bentar, tunggu di sini gue mau ambil sesuatu," ujar Ryan yang berlari memasuki kelasnya meninggalkan Sasya yang hanya diam sembari terus menatapnya.

Tak lama, Ryan datang dengan sesuatu yang dia bawa dan dia selipkan dari balik saku celananya. Ryan duduk di sebelah Sasya dan memberikan lolipop berbentuk bunga itu kepada Sasya membuat gadis itu langsung bersorak senang karena mendapatkan lolipop yang baru.

Sasya mengambil lolipop begitu saja dari tangan Ryan. "Terimakasih Ryan! Sasya sayang deh sama Ryan. Sayang banget!" heboh Sasya dengan senyuman manis ke arah Ryan.

Ryan mengangguk. "Itu permintaan maaf gue karena udah jatuhin permen lo," balas Ryan.

Dengan sigap, Sasya menjilati lolipop yang Ryan berikan kepadanya. "Ryan ternyata suka juga sama permen lolipop?" tanya Sasya membuat Ryan langsung membulatkan matanya.

"E-enggak, gue kebetulan kemarin ngeliat tukang lolipop dan gak tau pengen aja gue beli. Berhubung gue jatuhin lolipop lo, gue kasih deh tuh permen ke lo," jawab Ryan bohong. Sebenarnya memang niat Ryan membelikan permen itu untuk Sasya.

Sasya hanya mengangguk kemudian kembali menjilati permen itu. Diam-diam, Ryan tersenyum melihat tingkah kekanak-kanakan Sasya. Bagaimana jika Ryan dan Sasya menjadi sepasang kekasih? Pasti Ryan akan sangat di repotkan oleh Sasya.

"Mau?" tawar Sasya kepada Ryan yang daritadi memperhatikannya.

Mendengar tawaran Sasya, Ryan langsung menggeleng dengan cepat. Menolak penawaran Sasya barusan. Namun, tak lama Ryan bangun membuat Sasya langsung mendongak menatapnya.

"Ryan, mau kemana?" tanya Sasya.

"Alam baka," jawab Ryan asal kemudian berjalan begitu saja meninggalkan Sasya memasuki kelasnya.

Sasya menggaruk tengkuknya. "Ryan bohong! Katanya mau ke alam baka kok malah masuk kelas?" gerutu Sasya dengan polosnya.

"AYANG TUNGGU!" teriak Sasya kemudian berlari mengejar Ryan memasuk ke dalam kelasnya

-DM-

Di sisi lain, sepulang kampus Adinda berdiri di parkiran kampusnya sembari menunggu kedatangan Reza yang akan mengantarnya untuk pulang karena itu adalah permintaan Reza.

"Adinda ngapain?" tanya Harris yang tak sengaja melihat Adinda tengah berdiri di sana seorang diri.

Melihat kedatangan Harris. Adinda langsung tersenyum kikuk. "I-ini nungg-"

"Maaf nunggu lama. Adinda gaK punya waktu buat ngobrol sama lo, udah ya gue duluan," tiba-tiba saja Reza datang dan langsung memotong ucapan Adinda. Reza menarik tangan Adinda agar gadis itu memasuki mobilnya.

Reza tertawa pelan menatap Harris yang tengah menatapnya julid. Kemudian Reza memasuki mobilnya. Dan memberikan klakson kepada Harris agar Harris minggir dan tidak menghalangi jalannya.

Harris berdecak kemudian minggir dan memberikan jalan untuk mobil Reza. "Awas lo ye," julid Harris seraya menatap kepergian mobil Reza.

Di dalam mobil, Reza tertawa pelan melihat Harris dari kaca spion mobilnya berbeda dengan Adinda yang malah menatapnya heran.

"Kamu kenapa?" tanya Adinda dengan kening yang berkerut.

"Gak apa-apa, pengen aja ketawa," jawab Reza dengan pandangan yang fokus ke arah jalan. Adinda mengangguk.

"Kamu ada masalah? Kok kelihatannya kayak lagi banyak pikiran? Ada masalah apa?" tanya Adinda yang berusaha memberanikan diri untuk bertanya kepada Reza karena melihat Reza yang hari ini yang lebih banyak diam dan kurang fokus.

Reza menatap ke arah Adinda sekejap. "Bunda sama ayah aku mau cerai. Gak tau deh pusing banget mikirinnya," jawab Reza. Jawaban Reza barusan sukses membuat Adinda langsung membulatkan matanya kaget.

"Seriusan? Kok bisa? Terus gimana sama nasib Ryan? Dia kan masih sekolah," Adinda tampak menatap Reza tak percaya dengan jawaban sekaligus pengakuan Reza barusan.

Reza menggeleng. "Enggak tau. Tapi, kalau bunda gak cerai sama ayah. Yang ada bunda bakal selalu sedih dan sakit hati karena ayah," balas Reza.

Adinda mengelus pundak Reza pelan. "Yang kuat ya, kamu bisa kok ngelewatin ini semua. Semangat bapak dosen!" seru Adinda memberi Reza semangat.

Mendapatkan semangat dari Adinda. Reza tersenyum lebar. "Makasih," Reza senang. Karena dia tidak sendiri menghadapi semua masalah ini, namun ada Adinda yang siaga selalu mendukung dan menemaninya.


Tbc

Sumpah aku tuh bener-bener males banget update. Yang vote nya sedikit soalnya🥺

Luvvie kencengin lagi dong votenya😁💖

Spam koment (Next) dong🥺🤍

See you next chapter Luvvie💖

Continue Reading

You'll Also Like

770 152 24
"Air hujan yang turun bisa habis oleh waktu, namun cintaku padamu takkan pernah habis oleh waktu" _Raka Aryansyaputra_ "Hujan punya alasan mengapa ia...
337K 24.5K 54
Menikah dengan pria tampan yang memimpin sebuah perusahaan? Itu tidak pernah terpikir sekalipun oleh wanita dengan kehidupannya yang sederhana. Anne...
16.5K 2.2K 32
[Jangan lupa untuk feedback nya, baik sebelum atau sesudah membaca] [Lokal] BABYMONSTER | Season 1 | ꓃ | Three Blood Promises! | ***** Dikisahkan 7 s...
2.9M 9.8K 7
[terbit -- versi novel tersedia di shopee penerbit @Gente.official] [Selesai-Tidak revisi-banyak typo mohon maaf] 1821 harap bijak dalam memilih ceri...