DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBI...

De Chichkenwink

2M 122K 4K

APA LIAT-LIAT? SINI MAMPIR! [π…πŽπ‹π‹πŽπ– 𝐃𝐔𝐋𝐔 π’π„ππ„π‹π”πŒ 𝐁𝐀𝐂𝐀!] [ NOTE. SEBAGIAN PART DI HAPUS U... Mais

Episode 01 - Dunia Yang Sempit
Episode 02 - Jalur Langit
Episode 03 - Maaf Dan Penyesalan
Episode 04 - Bocil Keramat
Episode 05 - Semua Butuh Proses
Episode 06 - Dukungan Anggita Untuk Reza
Episode 07 - Malam Minggu Pertama
Episode 08 - Inncer Child
Episode 09 - Libur Tahunan Kampus
Episode 10 - Bogor Dan Kamu
Episode 11 - Perihal Sisca Datang Bulan
Episode 12 - Dua Tuhan dan Satu perasaan
Episode 13 - Semakin Curiga
Episode 14. Pengakuan Adinda
Episode 16 - Hari Tanpa Jokes
Episode 17 - Reza Vs Elga
Episode 18 - Flashback
Episode 19 - Nugas Bareng
Episode 20 - Cemburu Dan Egois
Episode 21 - BTS Meal
Episode 22 - Jamal Dan Shinta
Episode 23 - Perihal Gofood
Episode 24 - Berantakan
Episode 25 - Mira Dan Gio Pacaran?
Episode 26 - Pendengar Yang Baik
Episode 27 - Bertemu Bunda
Episode 28 - Jangan Harap
Episode 29 - Perihal Proposal
Episode 30 - Pengakuan Eghi
Episode 31 - Perayaan 17 Agustus
Episode 32 - Perselisihan Dua Saudara Tiri
Episode 33 - Zenia
Episode 34 - Lagi
Episode 35 - Sasya Vs Zenia
Episode 36 - Penyelamat
Episode 37 - Sakit
Episode 38 - Menjenguk Adinda
Episode 39 - Sisi Lain Ryan
Episode 40
Episode 41 - Mimpi
Episode 42 - Resmi Bercerai
Episode 43 - Kejelasan Hubungan
Episode 44 - Happy New Year!
Episode 45 - Tahun Baru & Lembaran Baru
Episode 46 - Jadi, Kita Ini Apa?
Episode 47 - Resah
Episode 48 - Permintaan Maaf Elga & Penjelasan Zenia
Episode 49 - Baikan
Episode 50 - Sah
DOSENKU MANTANKU, OTW TERBIT!!!
PAKET DOSENKU MANTANKU πŸ”₯
spoiler isi novelπŸ™ˆ

Episode 15 - Datang Kembali

31K 2.5K 43
De Chichkenwink

Budidayakan vote dulu sebelum membaca.

*N. Kalau ada typo atau salah ketik koment aja soalnya ga di baca ulang ehe, biar aku benerin!

mohon banget ya, walaupun cerita ini udah end
setidaknya hargai saya sebagai penulis, vote nya jangan di skip😓🙏

• • • • •

Episode 15 - datang kembali

"Awas aja sampe Elga berulah lagi, siap-siap aja gue lempar dia ke kandang iguana!"

Reza

• • • • •

Sudah direvisi✅

Reza mengusap wajahnya dengan kasar. Pikirannya sekarang selalu beralih kepada Adinda. Baru saja Reza mendapatkan kabar dari Fanji bahwa musuh bebuyutan Reza waktu jaman sekolah SMA sudah tahu di mana rumah Adinda dan keberadaan Adinda sekarang. Reza mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya dengan korek api gas, dan menghisap rokok itu secara perlahan lalu mendongak dan menghembuskan asapnya ke segala arah dengan wajah yang cemas tak karuan.

Fanji, berjalan memasuki cafe Mpok Eti bersama dengan Harris yang berjalan di belakangnya. Keduanya berjalan menghampiri Reza yang tengah asyik menghisap rokoknya sembari memainkan handphonenya. Harris membulatkan matanya saat melihat Reza merokok, pasalnya setelah lulus SMA Harris tak pernah melihat lagi Reza menghisap rokok dan Harris melihatnya lagi sekarang.

"Anjay, Reza ngerokok," ucap Fanji dengan tepukan tangan sembari duduk di samping Reza.

"Udah lama lo di sini?" tanya Harris.

Reza hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Fanji yang suka merokok juga mengambil satu batang rokok milik Reza lalu menyalakannya dan setelah itu menghisapnya. Sedangkan Harris yang tidak memiliki minat untuk merokok hanya mendengus menatap jengah kedua temannya.

Sialnya, Fanji malah menghembuskan asap rokok yang di hisapnya tepat di hadapan wajah Harris membuat Harris kesal karena bau asap rokok yang sangat menyengat.

"Anjir ya lo, asapnya bau pea!" omel  Harris sembari melemparkan satu biji kuaci ke arah Fanji dengan kencang.

Fanji tertawa puas melihat reaksi Harris yang kesal karena dirinya. "Buset dah, ya maaf. Gak sengaja," cicit Fanji.

"Gak sengaja? jelas-jelas, lo menghembuskannya di depan muka gue tolol. Bikin dosa aja lo," gerutu Harris.

Fanji menyodorkan satu batang rokok ke arah Harris. "Yaelah, Ris, yakin gak mau ngerokok? ayo lah hisap, kasian rokoknya dianggurin mulu!" seru Fanji menghasut Harris.

Harris menggelengkan kepalanya. "Ogah. Gue lagi proses tobat. Jadi harus menjauhkan diri dari benda-benda yang akan membuat tubuh rusak," ucap Harris menolak.

Fanji menatap Harris malas. "Gimana mau tobat? lo aja barusan ngomong kasar mulu, bodoh,"  timpal Fanji.

"Khilaf. By the way, kok lo tumben ke sini, Za? biasanya ngerem aja di kandang kayak buaya." ledek Harris.

Fanji menjitak kepala Harris pelan. "Ayam bukan buaya, goblok dipelihara," koreksi Fanji membenarkan ucapan Harris barusan tadi.

"Et dah sama aja ege."

Reza menghela napasnya kasar. "Lagi pengen aja ke sini," sahut Reza.

"Owh. Iya, maksud lo waktu itu apa, Fan?" tanya Reza kepada Fanji.

"Itu semalam gue lewat gang kecil di belakang SMA kita dulu, terus gue di cegat sama si Elga dan semua anggota geng dia. Liat nih pipi gue aja sampe bonyok gara-gara dipukulin Elga sama si Fadil," jawab Fanji bercerita seraya menunjukan sudut pipinya yang lebam karena pukulan dari laki-laki yang bernama Elga dan Fadil.

Harris membulatkan matanya tak percaya saat melihat bekas pukulan pada sudut pipi Fanji. "Lah, tuh bocah belum pensiun?" tanya Harris.

Fanji menggeleng kepalanya. "Mereka masih gabung. Tapi, beberapa dari mereka ada yang keluar," jawab Fanji.

"Hati-hati Adinda. Za," ucap Fanji mengingatkan.

Reza menganggukkan kepalanya. "Justru, itu yang gue pikirin sekarang. Gue takut si Elga gangguin Adinda lagi," timpal Reza.

"Lo semua tau kan? Elga itu suka gangguin Adinda karena dia naksir sama Adinda. Kayaknya, sekarang juga dia masih naksir sama Adinda," ucap Reza merasa kesal sendiri.

"Awas aja sampai Elga, berulah lagi, siap-siap aja gue lempar dia ke kandang iguana," gertak Reza dengan nada ketus membuat Harris dan Fanji langsung terdiam.

"Serem banget lo, Za," cicit Fanji yang bergidik ngeri mendengar gertakan Reza barusan.

"Entar, Reza jadi mafia ganteng," ledek Harris dengan tawaan pelannya.

Namun senyuman Harris luntur saat melihat tatapan Reza yang sangat amat sengit saat menatap dirinya. Dengan cepat Harris membuang pandangannya ke arah lain. Sedangkan Fanji hanya tertawa tanpa suara melihat Harris yang nyalinya menyiut karena tatapan sengit Reza.

-DM-

Waktu berjalan begitu cepat, dan jalanan juga semakin sepi karena hari sudah semakin malam, hanya ada beberapa kendaraan yang lewat itu pun mereka melajukan kendaraan mereka dengan cepat karena merasa iseng dengan jalanan yang sepi dan pencahayaan lampu yang tidak terlalu terang.

Malam itu, Adinda berjalan seorang diri melewati sebuah gang kecil untuk pulang ke rumahnya setelah dia membeli makanan cemilan di supermarket yang jaraknya tak jauh dari rumahnya.

Langkah Adinda terhenti saat melihat dua laki-laki yang berdiri di hadapannya menghadang jalannya dengan tatapan menggoda. Adinda memundurkan langkah beberapa saat setelah dia sadar dan mengenali muka laki-laki yang berdiri di hadapannya adalah laki-laki yang suka mengganggunya di masa Adinda masih sekolah di bangku SMP dulu.

Salah, salah besar Adinda melewati gang tikus ini. Adinda berniat melarikan dirinya namun laki-laki berbadan tinggi itu dengan cepat menahan pergelangan tangan mungil Adinda.

"Mau kemana, Adinda?" tanyanya dengan suara menggoda seraya mendekatkan dirinya dengan tubuh Adinda, membuat Adinda geli saat mendengarnya.

Adinda menggelengkan kepalanya, dan saat Adinda berniat ingin melepaskan cengkeramannya pada tangan laki-laki itu, tapi, laki-laki itu malah memperkuat cengkeramannya di tangan Adinda.

"Kenapa, hm? kok kayaknya takut banget sih? tenang aku gak bakal gigit kamu kok," ucapnya seraya menyolek dagu Adinda dan tertawa pelan.

"Lepasin! kalian brengsek! lepasin, sakit," lirih Adinda memohon saat merasakan sakit di bagian pergelangan tangannya akibat cengkeraman yang kuat dari lawannya itu.

Kedua laki-laki itu membulatkan matanya saat mendengar ucapan Adinda barusan.

"Jaga ya mulut lo! dasar cewek tolol," sarkas kedua laki-laki itu.

Laki-laki yang sedang mencengkram pergelangan tangannya melepaskan cengkeraman tangannya dan menampar pipi Adinda dengan keras. "Masih jual mahal   sama gue ya ternyata. Lo tau gak? lo itu kan cewek bodoh dan tolol yang dibutakan cinta seorang Reza? ingat gak? sekarang lo masih mau jual mahal sama gue setelah Reza selingkuhi lo dan gue di sini nungguin lo, tau gak sih lo?" tanya laki-laki itu dengan tatapan yang tajam dan penuh amarah.

Adinda menangis, baru kali ini dia di tampar, bahkan ayahnya dan kakaknya sendiri tak pernah menamparnya.

"SAMPAI KAPAN PUN, GUE GAK AKAN MAU NERIMA LAKI-LAKI YANG BRENGSEK DAN KASAR KAYAK LO ELGA!" jerit Adinda menegaskan.

"PERGI!" usir lagi-lagi dengan jeritan supaya ada orang yang bisa mendengar jeritannya.

Laki-laki bernama Elga itu kembali menampar pipi Adinda dengan cukup kasar hingga memunculkan bunyi yang sangat nyaring dan membuat pipi Adinda langsung lebam dan muncul warna ungu kebiruan. Air mata Adinda terus menetes, sungguh tak dia banyangkan akan jadi seperti ini sekarang jika begitu jadinya Adinda akan meminta Aibil untuk menemaninya belanja ke supermarket.

"Percuma lo nangis, gak akan bakal ada yang dengar isakan tangisan lo bodoh," ledeknya seraya tertawa meremehkan Adinda yang hanya menundukan kepalanya.

Elga mendorong tubuh Adinda kasar hingga tubuh ramping Adinda tersungkur di tanah. "SAMPAI KAPAN LO KAYAK GINI ADINDA? BERPURA-PURA GAL ADA PERASAAN LEBIH SAMA GUE?! PADAHAL GUE TAU ASLINYA LO PASTI NGEREPIN GUE KAN?" tanya Elga.

Adinda menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Lo budeg apa gimana sih? Gue kan udah bilang sampai kapan pun gue gak akan suka sama cowok yang brengsek dan kasar kayak lo, sampai sini paham?"  balas Adinda yang berusaha membela dirinya.

Rahang Elga langsung mengeras saat mendengaran balasan dari Adinda. Sedangkan Fadil teman Elga hanya menyimak keduanya dan menjaga situasi di sana, takut nanti ada yang lewat dan melihat aksi mereka.

Elga menatap tajam Adinda. "BANGSAT LO!" sentak Elga tepat di hadapan wajah Adinda membuat Adinda kaget dan sedikit tersentak.

Adinda benci teriakan dan bentakan laki-laki dan para akhirnya, Adinda hanya bisa menangis di bawah sana. Tubuhnya terasa lemas sekarang, bahkan tak ada satu orang pun yang lewat di sana.

Elga menghela napasnya kasar, lalu berjongkok di hadapan Adinda. "Sekarang lo pilih hidup atau mati?" tanya Elga.

"Hidup." jawab Adinda dengan suara yang pelan.

"Jauhi Reza." titah Elga tegas.

Adinda membulatkan matanya tak percaya saat mendengar ucapan Elga barusan. "Apa? jauhi Reza? lo gila ya?!" kesal Adinda.

Elga menganggukkan kepalanya. "Emangnya lo gao sakit hati apa hah? selama ini Reza tuh cuman manfaatin lo dan lo udah di selingkuhi sama dia. Emang dasarnya, lo ini cewek bego," maki Elga.

"GUE GAK PEDULI, POKOKNYA GUE GAK AKAN JAUHI REZA DAN GUE MAU PULANG!" teriak Adinda.

"TAPI GUE CINTA SAMA LO ADINDA! GUE LEBIH DULU NGEJAR CINTA LO DARI PADA SI BANGSAT REZA ITU!" sahut Elga tak kalah berteriak.

"Lo itu bukan cinta sama gue, tapi lo itu obsesi," koreksi Adinda dengan air mata yang terus menetes.

"GUE CINTA SAMA LO ADINDA! SAMPAI KAPANPUN, GUE CINTA SAMA LO! LIRIK GUE, LIRIK GUE, DIN! LO GAK PERNAH HARGAI PERJUANGAN GUE, DIN," Elga menatap murka Adinda.

Mendengar itu Adinda hanya diam dan hanya bisa menangis sesenggukan.

Elga menatap ke arah Fadil. "Apa sih?" kesal Elga.

"ADA ORANG EL, AYO KITA KABUR!" seru Fadil sembari  menunjuk ke arah sebuah lampu yang semakin lama semakin mendekati mereka.

Mendengar itu Elga langsung menatap lampu yang cahayanya semakin mendekat ke arah mereka. Elga menatap Adinda.

"AYO EL! LO MAU KE TANGKAP HAH?!" teriak Fadil sembari naik ke motor.

Elga mengumpat. "Sialan. Sekarang, lo selamat Adinda, tapi lihat aja nanti," gertak Elga. Elga kemudian berlari menghampiri Fadil yang sudah stand by di motor. Dan setelah itu, Elga serta Fadil langsung melajukan motor itu dengan cepat untuk melarikan diri.

Dan benar saja. Adinda melihat ada sebuah motor yang berhenti di hadapannya sembari menatapnya panik.

"Kak, kak Farhan," Adinda menghela napasnya lega saat melihat laki-laki yang turun dari motornya itu adalah laki-laki yang di kenalinya.

"Hah, astaga, Adinda?" Laki-laki bertubuh tinggi yang bernama Farhan itu membulatkan matanya lalu berjongkok di hadapan Adinda sembari melihat keadaan Adinda yang sangat kacau dengan pipi kanan dan kiri yang lebam.

"Kak, tolongin aku kak! Tolongin," lirih Adinda seraya menangis sembari memegangi bahu Farhan.

Farhan mengangguk. "Ayo, aku antar pulang. Kamu bisa cerita di jalan nanti," ucap Farhan sembari membantu Adinda untuk berdiri dan setelah itu, mereka berdua dengan segera pergi dari sana dengan motor yang dikendarai oleh Farhan.

Tbc

YUK VOTE UNTUK HARGAI PENULIS!!!
🥺❤️

jangan lupa follow
@luvchichkenwink/ Instagram
@chichkenwink/ tiktok

20 mei, 2021.

Continue lendo

VocΓͺ tambΓ©m vai gostar

1.5M 119K 48
Sudah terbit di Penerbit Dream Catcher PART MASIH LENGKAP! [KONFLIK SERINGAN KAPAS] β€’β€’β€’ Setiap pasangan yang sudah menikah pasti ingin segera memilik...
76.2K 6.7K 120
Pengarang: Gardenia Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Status: Selesai Pembaruan terakhir: 09-03-2024 Bab terbaru: Teks utama Bab 119 Pemb...
142K 16K 110
Stepford Wives escape/Wife Can't Escape [END] Author: kue bulan suka Pengantar: Song Luan mengenakan sebuah buku berjudul "Menteri Kekuatan" dan menj...
8.3M 617K 64
Warning! cerita ini mengandung kehaluan tingkat tinggi nyengir jomblo kuy! :) Kendrick Evans Alexander lebih akrab dipanggil Kendrick atau Ken, la...