Two Alpha✅

NoonaMVP tarafından

242K 27.2K 4.9K

Dua alpha bersama? Mungkinkah? Bagi Jaehyun, hidup itu harus dinikmati. Ia tidak mau terbebani dengan tanggun... Daha Fazla

Bag. 01
Bag. 02
Bag. 03
Bag. 04
Bag. 05
Bag. 06
Bag. 07
Bag. 08
Bag. 09
Bag. 10
Bag. 11
Bag. 12
Bag. 13
Bag. 14
Bag. 15
Bag. 16
Bag. 17
Bag. 18
Bag. 19
Bag. 20
Bag. 21
Bag. 22
Bag. 23
Bag. 24
Bag. 25
Bag. 26
Bag. 27
Bag. 28
Bag. 29
Bag. 30
Bag. 31
Bag. 32
Bag. 33
Bag. 34
Bag. 36
Bag. 37
Bag. 38
Bag. 39
Bag. 40
Bag. 41
Bag. 42
Bag. 43
Bag. 44
Bag. 45
Epilog

Bag. 35

2.1K 363 109
NoonaMVP tarafından

Hening yang mencekik menyelimuti aula yang biasa penuh aura hangat meski tak cukup ceria.

Jaehyun masih merasa marah karena penolakan saat ia meminta bantuan dulu.

Johnny sendiri tidak terlalu memikirkan selain merasa jijik karena sudah mengetahui tradisi di Bluemoon pada serigala yang memutuskan untuk pergi terlebih jika dia adalah omega seperti Tzuyu.

"Terima kasih sudah datang dan maaf karena mengundangmu ke sini, kau ... pasti sibuk sekali."

Kim Seokwoo -Rowoon, menatap satu persatu alpha yang ada di ruangan. Benar rupanya, Blackmoon -pack terbesar yang memiliki banyak alpha di dalamnya. Matanya terus berputar, sampai akhirnya berhenti di satu titik, Jung Jaehyun.

Pria yang pernah begitu ia puja. Dulu ...

Tapi, kini tak ada lagi rasa itu. Rasa yang dahulu pernah menggebu, kini sudah membeku.

Hanya perasaan tak nyaman saja yang tersisa di dalam hatinya.

Rowoon yang mulai merasakan perasaan mengerikan itu kembali bernapas tenang saat gamma di belakang menepuk bahunya.

Kembali fokus, Rowoon tersenyum, "Tak apa. Lagipula, aku juga ingin tahu bagaimana keadaan kalian. Apa kalian baik-baik saja?"

Tentu, apa yang diharapkan dari dirinya. Kata maaf?

Rowoon tak cukup merasa bersalah untuk meminta maaf pada Johnny ataupun Jaehyun.

"Kami? Seperti yang kau lihat sendiri ..." Johnny meraih tangan Jaehyun, menggenggamnya, dan melayangkan senyum tak kalah sopan, "Tak ada yang berubah dari kami."

Tak jauh dibelakang, Lucas yang sedang bersandar pada dinding memutar bola matanya, bosan. Namun, saat melihat kelakuannya Mark segera menginjak kakinya tanpa belas kasihan.

Lucas mengaduh, namun tak cukup mengganggu pertemuan itu. Akhirnya keduanya pun diminta keluar saja oleh Jaehyun.

"Hey, kenapa kami tidak boleh masuk?" protes Lucas.

Di luar aula, Jaehyun bersidekap menatap keduanya lekat, "Apa kalian baru saja mating?" Pertanyaan di luar topik yang sedang Lucas tanyakan.

"Ka-kau ..."

Jaehyun tersenyum akan reaksi Lucas, namun ia lebih memilih menepuk bahu Mark yang sudah tersenyum miring melihat sang kekasih yang gelagapan sendiri.

"Mark, selamat ya ..."

Mark mengangguk dan setelah membicarakan beberapa hal, ia pun membiarkan Jaehyun kembali ke dalam.

Entah apa yang akan Johnny diskusikan, tapi Mark hanya berharap semua akan baik-baik saja. Termasuk keadilan untuk kakaknya.

Mark tahu Taeyong bersalah, tapi sebenci apapun sang kakak pada dirinya, Mark tetap menyayanginya.

Ia pun mengajak Lucas untuk duduk tak jauh dari sana. Mereka memang tak boleh masuk, tapi memutuskan untuk tetap tinggal karena takut terjadi sesuatu. Apalagi Johnny terlihat tidak suka sekali dengan leader pack Bluemoon itu.

Tapi, jika dilihat-lihat, mata biru itu ...

"Lucas, apakah semua serigala Bluemoon itu beriris biru di matanya?"

"Begitulah dari yang kudengar." Masing-masing pack memiliki ciri khas, termasuk Redmoon di mana sebagian besar serigalanya memiliki corak bulu berwarna merah, pack Bluemoon juga memiliki daya tarik tersendiri yang terletak pada matanya.

BlackMoon? Jangan ditanya, lihat saja Leader mereka, juga sebagian besar dari keluarga Seo.

"Apakah karena itu juga kau memiliki bulu berwarna merah?"

Lucas mengangkat bahu.

Bisa jadi. Lagipula mantan Luna di sini juga berasal dari Redmoon. Tak hanya dirinya yang berbeda.

"Aku tidak terlalu memikirkan hal itu. Ah, bagaimana kabar Doyoung?"

Mark yang bersandar pada pohon besar itu mendongak, bulan sabit terlihat jelas, entah kenapa membuatnya teringat dengan bocah menyebalkan yang sering mengganggu Lucas.

Mark menggeleng, lalu menjawab pertanyaan mate-nya dengan sendu, "Aku takut kemarahannya akan dimanfaatkan oleh ayah."

"Karena itu kau tidak mau tinggal bersamaku?"

Mark pun mendekat dan memangkas jarak. Menyatukan lagi bibir yang merindukan rasa manis.

"Maaf ..."

Lucas mencium bibir Mark sekali lagi sebelum menepuk bahunya dan berkata bahwa tak apa. Yang penting sekarang adalah mereka sudah bersama. Lagipula mereka berada di pack yang sama, setiap hari juga bertemu muka. Tak ada yang perlu dipusingkan.

Akan tetapi, Lucas tetap meminta satu hal pada Mark, "Berhati-hatilah ... bagaimanapun kita tidak pernah tahu apa saja yang sudah ayahmu lakukan di belakang pack selama ini."

Mark mengangguk. Ingin mencium Lucas lagi, tapi ia ingat bahwa tak hanya ada mereka di tempat ini. Mark tidak mau dikatai sebagai serigala horny.

Lucas yang merasakan keinginan kekasihnya hanya bisa menertawakan.  Seperti dulu, bagi Mark, Lucas memang selalu menyebalkan.

Sayangnya, pria itu sialan tampan. Mark jadi mudah memaafkan.

Sementara itu di dalam aula pertemuan, Johnny mulai menanyakan banyaknya keanehan yang sudah terjadi. Tak ia katakan perihal Taeyong dan ayahnya, namun Johnny bertanya apakah Bluemoon juga mengalami hal yang sama. Para rogue ... mereka berada di dekat BlackMoon, dan BlueMoon juga berjarak tak jauh dari pack ini.

Tidak mungkin terlewat, 'kan?

Akan aneh jika Bluemoon tidak mendapat serangan yang sama.

"Kalian mencurigai kami?"

Johnny tersenyum, menggeleng. "Tidak. Tentu saja tidak. Hanya saja jika kalian memiliki masalah yang sama, bukankah kan bagus jika kita bekerja sama? Aku yakin mereka akan datang lagi nanti." -Kecuali jika Bluemoon lah dalang dari semua ini.

"Ah, di mana saudaramu. Aku ingat ... dua serigala yang berada di sekitarmu saat aku mengantar Tzuyu."

Tapi, alih-alih mendapat jawaban, Johnny justru mendapat cengkeraman pada lehernya. Deja Vu, Johnny tiba-tiba mengingat pertarungannya waktu itu. Belum ada hasil siapa yang menang dan kalah, Tsk! Jika saja Mingyu tidak mengacaukan semuanya ...

Pandangan Johnny juga semakin tajam tatkala ia ingat surat yang diberikan Rowoon untuk Jaehyun-nya.

Namun, ia tak boleh termakan emosi. Johnny harus ingat apa tujuannya di sini.

"Rowoon-ah, hentikan!" Eunwoo mencoba menahan. Tapi, berbeda, di sisi Johnny, Jaehyun justru tampak santai sekali.

"Jangan membawa-bawa nama saudaraku dalam kecurigaanmu, Bajingan!"

Masih dengan kerah yang dicengkeram erat, Johnny dengan senyum manis mengatakan, "Karena itu, bekerja samalah denganku, Rowoon-ssi ... agar kecurigaanku pada saudaramu tak muncul lagi."

Mendengar itu, Rowoon melepaskan Johnny hingga hampir tersungkur. Berdecih dia bertanya, "Apa sebenarnya tujuanmu ingin bekerja sama denganku?"

Terlebih sejak dulu, meski tinggal dalam kawasan yang sama, mereka memilih untuk tidak terlibat satu dengan yang lainnya.

Pura-pura tidak mengenal akan lebih baik bagi mereka.

Tapi, bagi Johnny yang sudah mengetahui perihal si Tua Lee dan Kim Inseong ... tentu tidak akan membiarkan semuanya berlalu begitu saja.

Ia membutuhkan pack seperti Bluemoon untuk membereskan dengan cara kejam mereka.

"Apalagi ... tentu saja kita harus saling menguntungkan dalam segala hal."

Rowoon mengernyitkan dahi, lalu Johnny menambahkan lagi, "Apa keuntungan dari tawaranmu untukku?"

Johnny mengangkat sudut bibirnya, "Bukankah kau sedang mengincar Redmoon?"

*

*

*

"Jeno-ya ..."

Jeno menoleh ke arah kakek dan neneknya dari pihak Johnny.

Kembali, ia memasang wajah ceria seperti yang selalu ia lakukan selama ini.

Sejujurnya ia cukup senang berada di rumah ini. Berbeda dengan kakek Jung yang penuh ambisi agar dirinya bisa sekuat Johnny, kakek dan nenek Seo lebih suka mengajaknya bermain.

"Kau akan menginap, 'kan?"

Jeno menggeleng, "Aku sudah diperingatkan ayah untuk tidak menghabiskan waktu bermain-main di luar rumah."

Seohyun cemberut, sementara Seojun sudah menepuk kepala Jeno lembut.

"Apakah sulit dengan semua beban itu?"

Jeno mendongak, mendapati kakeknya sudah tersenyum padanya. Tak ada yang menahan, Jeno menganggukkan kepala. "Aku harus melindungi mereka. Tak peduli apa yang akan mereka lakukan ... itu semua demi pack, 'kan?"

Tak ada yang bisa mengubah keputusan Johnny untuk membangkitkan LittleMoon kembali.

"Sebelum pulang, sebaiknya makan malam dulu di sini." Seohyun masih membujuk, namun Jeno menggeleng dan mengubah dirinya menjadi serigala lagi.

Serigala hitam legam yang tertelan oleh malam dan gelapnya hutan. Mata kuningnya berkilat tajam, meninggalkan kediaman kakek dan neneknya yang menjadi tempat peraduan.

"Aku harus pulang atau appa akan mengomel lagi. Aku janji akan ke sini lagi besok bersama Haechanie ..."

Tak bisa memaksa, Seojun dan Seohyun hanya bisa membiarkan cucunya pergi.

Meski dalam hati sedikit khawatir juga, bagaimana jika rahasia Jeno akhirnya diketahui oleh Jaehyun dan juga Johnny?





Tbc

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

265K 21K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
82.5K 11.6K 31
Mark Oh namja berusia 17 tahun yang kembali ke masa lalu dengan keinginan mengubah takdir yang di anggap nya buruk. Fanfiction yaoi,hanya cerita kegi...
103K 8.7K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
6.2K 216 15
kisah tentang duda beranak 5 yang sangat menyayangi ke 5 anak nya itu, dan menyebabkan anak anak nya itu jatuh cinta ke pada nya yang menjadi mereka...