Bab-14

145 29 2
                                    

[Mengumpulkan Rasa]


Kamu tidak memiliki kekuatan untuk kembali dan mengubah masa lalu, tetapi kamu memiliki kekuatan untuk memulai dari tempatmu sekarang dan mengubah masa depan.

10-02-2021

_________________________________________

Keesokan paginya di rumah persinggahan. Sano sedang membantu paman Hitoshi untuk mengemasi barang-barang yang akan dibawa. Sano sibuk ke sana kemari, mengambil ini dan itu.

"Sudah selesai paman" ucap Sano.

"Terima kasih banyak" ucap paman Hitoshi menggunakan bahasa Jepang. Karena beliau memang tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Mengapa sangat mendadak?" ucap Sano sambil membuntuti arah jalan paman Hitoshi.

"Paman hanya menjalankan tugas saja."

"Memangnya paman akan bertugas kemana?"

"Ke pulau Solomon dan Papua Nugini."

"Berapa lama?" ucap Sano dengan segenap pertanyaan yang dilontarkannya.

"Tidak tau. Sebaiknya, selama paman tidak ada di sini. Kamu harus menjaga desa ini, paman takut jika suatu saat Dai Nippon yang lain akan berubah sikapnya."

"Baik paman, Sano akan menjalankan perintah." Sano memberi hormat dan membungkukkan badannya 45°.

"Ayo berangkat lebih cepat lebih baik," ucap paman Hitoshi dan bergegas ke luar rumah.

Semua barang bawaan paman Hitoshi sudah di masukkan ke dalam mobil.

"Sano, jika paman di sana sangat lama. Paman titip Hiro dengan mu, sampaikan salam paman pada Raden (Tuan Sutardji- ayah Sekar). Dan satu hal lagi. Jika Hiro menikah dengan Sekar, otomatis rumah ini menjadi milik Hiro dan Sekar. Kamu boleh tinggal di rumah tuan Sutardji, sesuai perjanjian antara paman dan Raden waktu itu." Ucap paman Hitoshi dengan menatap Sano.

"Baik paman. Tetapi jika Sekar tidak mau? maksudnya jika Sekar menolak perjodohan ini?" Sano menunggu jawaban dari paman Hitoshi.

"Tidak apa-apa, namun jika perjodohan ini batal. Kamu dan Hiro boleh pindah tempat tinggal secara baik-baik. Karena paman tidak bertugas di sini lagi. Dan juga tidak memberatkan Raden." Ucap paman Hitoshi.

"Baiklah kalau seperti itu, mari saya antarkan paman," Sano mengantar paman Hitoshi ke pelabuhan dan bertemu Dai Nippon yang lain. Yang ditugaskan bersama dengan paman Hitoshi.

Sesampainya di tempat tujuan, Sano berpamitan kepada paman Hitoshi.

"Jaga dirimu baik-baik," paman Hitoshi memeluk Sano, yang selalu menemaninya dan Hiro saat bertugas. Tetapi untuk kali ini mereka bertiga di tugaskan ditempat yang berbeda.

Sano kembali ke rumah persinggahan. Ia cemas memikirkan keadaan Hiro di Jepang.

"Semoga Hiro baik-baik saja ya Tuhan." Gumam Sano sambil menautkan kedua jari-jemarinya menjadi satu dan memejamkan matanya seperti berdoa.

秋雨 "Hujan Musim Gugur" [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora