Bab-10

204 42 5
                                    

[Keluh Kesah]

Jika kamu ingin tumbuh, serahkan semua yang membuatmu jatuh.

15-12-2020

_________________________________________

"Aku juga tak mengerti tentang perasaan ku."

Padahal Sekar sangat ingin menceritakan yang sebenarnya pada Sano tentang perasaannya. Namun itu tidaklah mungkin, karena Sano adalah tentara Jepang, sama seperti Hiro.

Dan setelah percakapan itu, mereka bertiga tiba di rumah tuan Sutardji.

"Sudah sampai" ucap Sano sambil tersenyum ke arah tuan Sutardji dan Sekar.

"Terima kasih, nak Sano"

"Terima kasih banyak kak"

"Nak Sano ingin mampir dulu?" tanya tuan Sutardji.

"Tidak usah paman, saya akan langsung kembali ke rumah" ucap Sano yang merujuk pada rumah persinggahan.

"Yasudah kalau begitu, hati-hati di jalan ya"

"Iya paman. Saya pamit" ucap Sano sambil membungkukkan badannya 45°.

Lalu Sekar melambaikan tangannya ke arah Sano.

Setelah mobil yang dikendarai Sano melesat ke jalanan. Sekar pun masuk ke dalam rumahnya, yang didahului oleh tuan Sutardji.

"Sudah pulang mas?" tanya bu Harumi pada tuan Sutardji.

"Sudah neng"

"Mau dibuatkan apa, pasti lelah kan?" ucap bu Harumi sambil memijat-mijat bahu suaminya yang sedang duduk di kursi.

"Ambilkan air putih saja"

Bu Harumi berjalan ke arah dapur dan mengambilkan segelas air putih.

"Makasih neng" ucap tuan Sutardji dengan senyuman tulus.

"Sama-sama" bu Harumi membalas senyuman suaminya.

Sedangkan Sekar, ia masuk ke dalam kamar nya.

"Bagaimana dengan rumah itu?" ucap bu Harumi yang merujuk ke rumah persinggahan untuk tentara Jepang.

"Sudah selesai, dan sudah ditempati oleh Hitoshi, nak Sano, dan nak Hiro"

"Rencana nya mau bagaimana mas?"

"Rencana apa?"

"Soal tanah itu lah, disewa atau dijual ke tuan Hitoshi?"

"Rencana awalnya disewakan, tapi mas berubah pikiran. Mas akan memberikan tanah itu pada Hiro"

"Kenapa?" tanya bu Harumi yang menjadi penasaran.

"Mas tau, mereka tidak akan selamanya tinggal disini, tetapi mas akan menjodohkan Sekar dengan nak Hiro. Jadi mas akan memberikan tanah itu untuk Hiro"

"Tapi mas, bukannya Sekar jatuh cinta dengan Jendra?"

"Jendra??? siapa dia?" sekarang tuan Sutardji yang menjadi penasaran.

"Itu loh mas, pemuda yang sekarang tinggal di Surabaya. Dengar-dengar sih dia seorang penerjemah juga, sama seperti nak Hiro dan nak Sano. Tapi dia penerjemah bahasa Inggris-Indonesia" ucap bu Harumi panjang lebar.

"Tapi neng, mas sudah mulai dekat dengan nak Hiro. Mas pikir, nak Hiro anak nya baik, pintar, mudah bergaul, sopan, terlebih sih dia tampan. Jika Sekar dan nak Hiro menikah, cucu kita akan tampan sama seperti nak Hiro, jika seorang anak laki-laki".

秋雨 "Hujan Musim Gugur" [END]Where stories live. Discover now